part 24

2.7K 180 3
                                    

Seminggu telah berlalu, hingga keadaan Zelin pun kembali pulih. Dia sudah pulang dari rumah sakit tiga hari yang lalu. Masa pemulihan di rumah di rumah sakit pun hanya memakan waktu tiga hari, dan Zelin juga sudah  pemulihan di rumah yang juga tiga hari. Sebenarnya waktu enam hari pemulihan belum lah waktu yang cukup, akan tetapi karena Zelin yang keras kepala akhirnya dia mendapat ijin untuk berangkat sekolah.

Seperti sekarang ini, Zelin sudah rapi dengan seragamnya, tidak ada yang berbeda dari Zelin, cara berpakaian yang masih sama dengan baju yang ngepas di badan dan juga make up yang tidak terlalu tebal menghiasi wajahnya.

Zelin berkaca di depan cermin, sambil melihat penampilannya apakah ada yang kurang atau tidak. Aura yang di pancarkan Zelin saat ini semakin menonjol, hingga siapa saja yang bertemu dengan nya nanti pasti akan terpesona.

"Ada yang kurang nggak ya?" Zelin menerka nerka apakah penampilannya sudah oke apa belum.

Karena dirinya tidak mau jika penampilannya belum perfect. Apa kata orang nanti seorang Zelin berpenampilan kurang oke.

"Udah lama sekali gue nggak sekolah, nggak sabar ingin tahu apa yang akan terjadi pada hari ini," monolog nya dengan dirinya sendiri.

"ZELIN AYO TURUN SARAPAN SAYANG!" teriak Tina dari bawah yang mampu di dengar oleh Zelin.

"IYA MA!!" Balas Zelin yang juga berteriak.

Zelin lalu mengambil ransel miliknya dan memakainya dengan satu tangan.

"Pagi ma, pagi pa__" sapa Zelin yang sudah sampai bawah kemudian duduk di kursi sebelah Revi.

"Pagi juga sayang__" balas mereka berdua.

"Ada yang berubah nih__" sindir Revi dengan suara agak sedikit keras, dia melirik Zelin dengan sinis.

Zelin tak membalas  sindiran tersebut dia malah asyik sendiri dengan makanan miliknya, seolah-olah ucapan Revi tadi hanya angin lalu.

"Sayang kamu nggak boleh begitu!" Tegur Tina kepada anaknya yang satu ini.

"Mama mah nggak asik__" gerutu Revi.

"Mamah ngga tahu aja akan yang jadi sad girl,"

Tiba tiba semua yang ada di ruang makan menghentikan aktivitas mereka, termasuk Zelin. Kini dia memegang sendok dengan kuat atau lebih tepatnya mengepalkan tangannya.

"Maksud kamu apa sayang?" Tanya Adam dengan lembut.

"Oh itu pa, nanti bakal ada Cebu yang jadi sad girl karena cowok yang di bucinnin nya sudah jadian sama cewek lain dan__"
Belum sempat melanjutkan ucapannya Zelin lebih dulu mengalihkan perhatian mereka.

Sitt__
Terdengar suara decitan kursi yabg di doronong.

"Aku sudah selesai__" Zelin berdiri dari duduknya.

"Aku berangkat dulu ma pa, teman aku sudah datang," pamit Zelin.

"Yaudah hati hati ya sayang,"

"Iya ma__"

Lalu Zelin keluar rumah dengan perasaan kesal. Dia berbohong pada mereka juga jika temannya sudah datang, nyatanya belum, tapi tak lama setelah itu mobil Yuni sudah kelihatan dan melaju ke arah Zelin yang sudah berdiri di depan gerbang.

Tit, tit, tit__

Yuni mengklakson tepat di hadapan Zelin sehingga Zelin berdecak malas di buatnya.

"Gimana bagus nggak mobil baru gue__" tanya Yuni, atau lebih tepatnya mau pamer ke Zelin jika dirinya baru punya mobil baru.

Memang sekarang ini Yuni mengendarai mobil yang ber brand Lamborghini keluaran terbaru bewarna kuning sedikit pucat.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang