Jika ditanya bagaimana kesan pertama Lia pada Jeno? Maka Lia akan menjawab, Lia tidak menyukai lelaki itu.
Dia dingin, angkuh, tidak banyak bicara dan selalu berwajah datar bahkan kadang menakutkan.
Ia selalu terlihat mengintimidasi. Kadang ia juga menatap Lia dengan tajam. Lia benar-benar tidak menyukainya.
Kata Haechan, saat pertama kali masuk ke kelas yang sama dengan Jeno, lelaki itu sudah menarik perhatian Haechan, karena ia selalu menyendiri dan jarang berbicara.
Disaat orang lain meributkan kursi yang akan mereka duduki, lelaki itu malah dengan santainya duduk di kursi pojok paling belakang. Disaat orang lain sibuk memilih teman sebangku, lelaki itu malah menyimpan tasnya di sebelah kursinya. Seolah ingin memberitahu bahwa tempat itu bukan untuk di duduki siapapun.
Dan disaat orang lain menatap Jeno dengan pandangan heran, Haechan justru malah menyukainya.
Haechan mendekati Jeno duluan. Meskipun Jeno selalu mengusirnya, selalu tidak menganggap dirinya ada, Haechan tidak pernah menyerah agar bisa berteman dengan lelaki itu.
Usaha Haechan tidak sia-sia. Lelaki itu akhirnya melihat Haechan, menjawab setiap kali Haechan bertanya, dan menuruti ajakan Haechan meskipun diawal ia tolak mentah-mentah.
Apalagi setelah mempertemukan Jeno dengan Lia. Lelaki itu menjadi terlihat sedikit berbeda. Iya benar, entah apa yang sudah Lia lakukan sehingga kepribadian Jeno berubah.
Lelaki itu menjadi lebih ceria, ia mulai tersenyum dan tertawa seperti manusia normal, lebih dari itu ia juga mulai terbuka dan banyak bicara pada Haechan dan Lia. Jeno juga sering membalas Haechan jika lelaki itu meledeknya. Kadang mereka melakukan hal konyol berdua yang membuat Lia menggelengkan kepalanya.
Belakangan mereka ketahui bahwa alasan kepribadian Jeno yang dingin sedingin kulkas itu karena ia mempunyai luka yang sulit untuk dipahami.
Tentu saja, Lia dan Haechan tahu apa yang sudah terjadi pada Ibu dan adik Jeno.
Jeno tidak cerita, ia bukan tipe orang yang ingin membagi lukanya. Tapi nenek Jeno menceritakan semuanya dan Jeno tidak keberatan.
Bagi Jeno, Lia adalah orang yang pertama kali membuat Jeno tersenyum dan tertawa. Gadis itu juga yang mengubah warna hidup Jeno dari gelap menjadi lebih berwarna. Entahlah ada sesuatu dalam diri gadis itu yang membuat Jeno secara tidak sadar mengembangkan senyumnya setiap kali melihatnya.
Itu sebabnya, Jeno jatuh cinta diam-diam pada Lia. Lia seperti rumah, yang siap menyambutnya kapanpun Jeno merasa lelah.
Ia menyadari perasaannya saat mereka mulai duduk di bangku SMA. Waktu itu ketiganya satu sekolah bahkan satu kelas yang sama. Mereka tidak pernah terpisahkan bahkan mereka ada di satu kampus yang sama.
Niatnya Jeno ingin mengungkapkan perasaannya saat mereka lulus kuliah. Atau setidaknya nanti setelah Jeno mempunyai pekerjaan tetap, agar bisa membahagiakan Lia dengan uangnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Your Home (✓)
RomantiekApa arti rumah yang sebenarnya? Jeno tidak tahu. Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa. Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya bahkan dunianya kini tidak seindah dulu. Jeno keh...