"Chenle, dengarkan aku. Aku sayang kamu dan aku yakin begitu pun sebaliknya. Ini hanya sebentar, oke? Aku janji pasti akan kembali bersama dengan cintaku untukmu.
Saat itu tiba, aku pasti akan menjadikanmu milikku seutuhnya tanpa ada lagi yang bisa memisahkan kita, hm?"
"Tidak ji, aku tidak sanggup jauh darimu, kenapa kau tidak mengatakan alasan lain saja kepada ayahku agar ayah mau menerimamu tanpa harus menempuh pilihan sialan ini.. hiks"
"Terkadang cinta memang butuh pengorbanan bukan? Dengan begini aku bisa membuat ayahmu semakin yakin untuk menerimaku sebagai menantunya nanti."
Hening ..... diselingi sesenggukan kecil dari si manis yang masih kekeuh menggandoli kekasihnya agar tidak mengambil pilihan yang diberikan oleh ayahnya.
"B-baiklah.. hiks.. aku harap kau menepati janjimu untuk mengikatku nanti. Jangan lama-lama atau aku bakar perusahaan papamu!!" Ucap si manis mengancam versi imut (imut buat jisung maksudnya, Chenle rasa ya udah garang itu)
"Hahaha iya sayang, iya. Aku janji." Ucap Jisung seraya mengacungkan kelingkingnya dan langsung di sambut oleh kelingking Chenle.
_______________________
Zhong Chenle, putra tunggal dari salah satu pengusaha terkenal kaya raya di Korea Selatan. Tidak pernah kekurangan sedikitpun sejak dirinya berbentuk zigot hingga sekarang menjadi sosok pria manis nyrempet cuantikkk + imut. Pun juga kenyang merasakan kasih sayang kedua orang tuanya yang memang dari awal berkomitmen 'Chenle dulu baru kita'. Hmmm.. kalau sudah begitu jelas tahu bagaimana hidup si Zhong manis itu bukan? Ya, sangat sempurna
Benarkah sempurna? Tentu saja
Visual? Eummh.. sudah diatas rata-rata
Talenta? Biar saya jelaskan sedikit. Zhong Chenle, pria manis primadana sekolah sejak Taman Bermain sampai Menengah Atas yang kecerdasannya sebanding dengan visualnya—hmm. Chenle termasuk anak yang pintar, baik itu akademis maupun non akademis. Chenle pandai di semua mata pelajaran, Chenle juga pandai bernyanyi, menari, bermain musik, memasak, memperbaiki segala kerusakan yang ada dimuka bumi dan menyelamatkan dunia—"dahlah garing" -Chenle
Finansial? Baru saja dijelaskan paragraf diatas
Circle pertemanan? Banyak boss temannya. Ya, secara Chenle orang yang berkepribadian baik dan ceria, siapa yang tega memilih menjadikan chenle sebagai musuhnya? Ada? Ayo kita serang orangnya sama-sama –g
Asmara? Pria tampan yang sudah sangat tergila-gila padanya menjadi bukti nyata poin ini. Siapa lagi kalau bukan Park (Bucin parah) Jisung
Namun kesempurnaan itu mendadak tidak sempurna lagi saat kekasihnya harus pergi demi menuruti ujian yang diberikan oleh dua bapak-bapak lucknut aka bapak sendiri dan bapak mertua dengan memakai dalih "ingin melihat kesungguhan Jisung dalam mencintai Chenle".
__________________
FLASHBACK ON
Malam hari di sebuah taman indah dengan banyak bunga di tiap sisi jalan juga lampu-lampu yang didesain cantik menghiasi mata kedua pasangan yang tengah berbincang sembari duduk di bangku taman yang kebetulan cukup ramai orang...
"Le.."
"apa ji?"
"apa kau tidak merasa hubungan kita monoton?"
"monoton bagaimana maksudmu? apa ada hal yang mengganggumu? Apa aku membuat suatu kesalahan?"
"Hey, kenapa sampai kesana bicaramu? Aku hanya berfikir hubungan kita begini-begini saja" ucap si jangkung dengan wajah yang dibuat selelah mungkin
"jalan berdua tiap akhir pekan, bertemu orang tua masing-masing tiap main kerumah, dan membahas kegiatan sehari-hari di sekolah. Apa kau tidak bosan? Agaknya aku merasa sedikit bosan dengan ini. Apalagi kita sudah bersama dari kecil, yaa walaupun pacaran baru 3 tahun. Sebentar lagi kita lulus SMA loh le." Ucap Jisung seperti rumus volume = panjang x lebar x tinggi
"Apa kau bosan denganku ji?" tanya si manis pada kekasih penuh selidik. Hatinya tiba-tiba berdebar lebih cepat dari sebelumnya. Tiba-tiba pikirannya melayang kemana-mana, membayangkan bahwa kekasih didepannya akan segera melontarkan kalimat yang tidak pernah ingin siapapun dengar –
Chenle memang begitu, sangat overthinking dengan segala hal yang terjadi. Boleh saja kalau overnya positif thinking, kalau negatif kan kasihan sendiri Chenlenya, saya gak tega TT.TT
"aku tidak bosan denganmu le, aku hanya sedikit bosan dengan eumm—hubungan kita?"
Jiiiii, aku takut, jangan katakan kau mau memutuskan hubunganmu denganku - Inner Chenle
Hmmm sedikit telat memberitahu kalian bahwa sebenarnya pihak bucin disini bukan hanya Jisung tapi juga Chenle.
"aku bosan menjadi pacarmu le" ucap jisung datar, matanya menunduk kebawah tak berani menatap sang pujaan hati
DEG
Benar, dugaan Chenle barusan benar. Jisung, kesayangannya baru saja mengatakan putus pada Chenle.
"aku ingin memu—"
"ji.." potong Chenle sebelum jisung menyelesaikan kalimatnya
"apa harus hari ini? Apa harus sekarang kau mengatakan bahwa kau ingin memutuskan hubunganmu denganku?" suara Chenle sedikit bergetar menahan tangis yang memaksa keluar
"ji, ini hari ulang tahunku. Maaf jika aku memaksamu kemari hanya untuk menikmati malam berdua disaat kau sedang kalut dengan pikiranmu sekarang.
Tapi bisakah kau membuatku bahagia di hari ulang tahunku?" mata chenle sudah berkaca-kaca saat berusaha menyampaikan kalimatnya.
"kau bisa memutuskanku besok, iya besok. Malam ini jadikan sebagai malam indah terakhirku bersamamu sebagai kekasih, eoh?
Aku tidak mau membenci hari dimana aku harusnya bahagia ji.. hiks" air mata chenle jatuh tanpa bisa ditahan lagi
"Tapi Le.."
"ji, jika kau tidak bisa merayakan hari ulang tahunku malam ini tidak apa-apa. Aku pulang saja kalau begitu. Jangan katakan apapun sekarang.. hiks.. Aku akan pulang naik taksi, kau pulanglah ji.. sepertinya kau sangat lelah. maaf sudah memaksamu keluar bersama malam ini." Putus chenle sepihak dan langsung berdiri berjalan menjauh dari bangku tempatnya duduk bersama Jisung tadi
"Chenle.."
"Chenle-ya!"
"Zhong Chenle!!"
TBC
10.8.21
Voment juseyooong ('∩。• ᵕ •。∩') ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] TAHAN RINDU - JICHEN
Random[COMPLETED] ⚠️BXB!!!⚠️ Kisah dua bucinners yang terpaksa berpisah karena suatu hal akan kah mereka berhasil bertahan dan berakhir bahagia? ataukah salah satu dari mereka memilih menyerah dan berhianat karena tak kuat dengan hubungan jarak jauh ini...