Oprasi telah dilakukan dari 2 jam yang lalu, para petugas telah melakukan dengan begitu telaten.
Sedangkan yang lain sedang menunggu dengan pikiran yang tak karuan, terus berdoa semoga diberikan kelancaran pada kedua wanita yang tengah berjuang didalam ruang operasi itu.
Taeoh tengah tertidur pulas dipangkuhan Luhan, menginggat anak kecil itu sedari tadi menangis karena tak boleh bersama sang ibu.
kernyitan pada dahi Taeoh yang disadari oleh Luhan, Taeoh tampak semakin tak merasa tenang pada mimpinya yang tampak seperti berada ditempat yang begitu indah namun sendirian. dan ia takut.
lalu kenyitan itu perlahan menghilang, nafasnya berangsur tenang saat dialam mimpinya ia melihat sang ibu yang tampak sedang menikmati udara segar dengan mata terpejam.
Taeoh berlari.
“Eomma”
Sooya menoleh, lalu tersenyum kearah anaknya yang tengah berlari menujunya. Sooya merentangkan tanganya bersiap menerima pelukan sang putra.
“Eomma, kita dimana?”
“Ditempat yang indah sayang, Eomma akam tinggal disini”
“sama Taeoh kan?”
Sooya tersenyum, lalu menatap lekat wajah sang putra dan membelainya pelan.
“Tidak sayang, Taeoh belum waktunya tinggal disini. Taeoh masih harus menjalankan banyak hal termasuk mengapai cita-cita Taeoh”
“Tapi Taeoh mau sama Eomma”
“Taeoh tenang saja ya, Taeoh akan selalu bersama Eomma. disini dihati Taeoh”
“Lihatlah kesana” tunjuk Sooya
“Taeoh mengenalnya kan?”
Taeoh mengangguk
“Nanti Taeoh sama Daddy Chanyeol sana Mommy Baekhyun ya, Eomma jamin Taeoh pasti bahagia dekat dengan orang-orang baik itu”
“Eomma…”
“Kemarilah, Eomma ingin memelukmu”
Sooya langsung memeluk putranya dengan begitu erat, mengusap punggung kecil itu dengan begitu lembut.
“Taeoh ingat kan apa yang selalu Eomma bilang? tidak boleh menyakiti orang lain, harus menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, harus menjalankan segala hal yang baik”
Taeoh mengangguk.
“Maaf ya nak Eomma belum bisa buat Taeoh bahagia, Eomma hanya bisa memberimu makan makanan yang sederhana kau pasti bosan kan?”
Taeoh menggeleng
“Ah tidak ya? memangnya kenapa?”
“Masakan Eomma enak”
Sooya tersenyum, kembali memeluk dan mengecupi seluruh wajah sang putra tanpa terlewat.
“Taeoh!”
Taeoh menoleh, melihat Chanyeol yang tengah melambaikan tanganya bersama Baekhyun yang tengah tersenyum cantik. Taeoh kembali menatap Sooya dengan kedipan lucu.
“Kesanalah nak, jangan takut mereka orang-orang yang baik sayang”
Taeoh berdiri dari pangkuhan sang ibu, Sooya pun berjongkok mensejajarkan dengan tubuh kecil putranya.
“Eomma sangaaaaaaatt menyayangi Taeoh, cinta Eomma selalu ada buat Taeoh. Taeoh sayang Eomma kan?”
Taeoh mengangguk semangat.
“Boleh Eomma minta cium?”
Taeoh pun langsung memberikan kecupan diseluruh wajah sang ibu, dan Sooya tersenyum merasa hangat.
“Taeoh baik-baik ya sayang, inget selalu kalau Eomma selalu ada dihati Taeoh”
Taeoh mengangguk
“Sekarang ayo, Daddy dan Mommy sudah menunggu Taeoh”
Taeoh kembali menoleh melihat Chanyeol dan Baekhyun tengah melambaikan tangan dengan senyum mengembang.
hal itu membuat Taeoh perlahan berjalan kearah mereka, menjauh dari dimana Sooya tengah berdiri menatap tubuh kecil sang putra yang berjalan dengan jarak yang semakin jauh.
langkah Taeoh berhenti, menoleh dan menatap dengan tatapan polos kearah Sooya yang tengah tersenyum manis.
Sooya mengangguk, Taeoh pun kembali berjalan kearah Chanyeol dan Baekhyun dengan langkah sedikit cepat hingga sampai dipelukan mereka.
Taeoh menoleh sudah tak melihat sosok ibunya yang tadi berdiri dengan senyum cantiknya.
“Huwaa Eomma huwaa”
Semua terkejut saat melihat Taeoh yang menangis dalam tidur pulasnya, Luhan langsung menepuk pelan pipi si kecil yang tak lama terbangun dengan mata penuh air matanya.
“Eomma hiks Eomma”
Brak
bersamaan dengan tangis Taeoh, petugas yang menangani Sooya tiba-tiba keluar dengan langkah tergesah dan melihat lampu operasi Baekhyun sudah dimatikan pertanda operasi telah selesai.
Melihat petugas yang tadi keluar dengan raut khawatir membuat mereka berdiri dengan takut, tubuh Chanyeol bergetar lalu menangkupkan tanganya memohon pada Tuhan atas segala keajaibanya.
Hingga akhirnya lampu oprasi ruangan Sooya sudah redup menandakan tindakan Operasi telah berakhir.
“Dokter bagaimana?”
Dokter itu menghela nafas panjang.
“Maafkan kami, Nyonya Sooya sudah kembali pada Tuhan”
deg
Semua terdiam membeku.
“Eomma…”
Taeoh yang belum mengerti pun hanya dapat memanggil nama sang ibu, Luhan memeluk dengan air mata derasnya.
Warna hidup semakin meredup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demands of love (GS) CHANBAEK [END]
أدب الهواةapa yang berharga dari cinta? uang-bbh apa yang berharga dari uang? cinta -cy