PROLOG

1.3K 249 15
                                    

"Besok kita mensiv kesepuluh, rayain, yuk?"

Seorang lelaki dengan mata bak kucing melirik sang sahabat yang nampak antusias dengan rencananya sendiri, Kim Sunoo.

"Nggak usah deh, Kak. Mending ngerayain anniv, lima bulan lagi kok."

Sunoo yang nampak antusias seketika menatap malas pada temannya yang lebih muda, Yang Jungwon.

"Sekali-sekali gapapa, lah. Kita belum pernah ngerayain mensiv, Won."

"Apanya belum pernah? Pas mensiv pertama, Kak Jay sama Kak Jake udah traktir kita makan terus nginep di hotel selama dua hari satu malam." Jungwon mencoba mengingatkan.

"Itu udah lama."

"Tapi kan tetap aja pernah."

"Tapi gue pengen ngerayain lagi."

"Besok bukan weekend, nanti ribet. Takut pada kecapekan terus bolos."

"Kita makan-makan aja besok malem." Sunoo memberi usul. "Nggak usah ribet, yang penting ngumpul."

Jungwon mulai tertarik sehingga terdiam sejenak untuk berpikir, lalu tak lama mengangguk setuju. "Ok, entar kita omongin sama yang lain."

"Nah, gitu dong." Sunoo tersenyum senang, lalu melirik jam dinding yang terpasang di ruang tamu. "Udah jam sepuluh, gue pulang dulu, ya."

"Nginep aja, udah malam."

"Enggak deh, gue belum kerjain tugas buat besok."

"Terus kenapa lo main ke rumah gue kalo masih ada tugas yang belum selesai?"

"Males ngerjain, jadi gue main ke rumah lo aja."

Jungwon mendengus pelan. "Lain kali kalo ada tugas langsung dikerjain, baru main."

"Iya, iya." Sunoo menjawab dengan asal karena malas mendengar. "Gue pulang dulu."

"Mau gue anter pulang, nggak?" Jungwon menawarkan bantuan kala Sunoo telah bangkit berdiri dari sofa.

"Enggak usah, perumahan kita kan nggak terlalu jauh."

"Masalahnya ini udah malam, bahaya kalo pulang jalan kaki sendirian jam segini. Mana daerah sini sepi."

Sunoo merasa sedikit gelisah kala mendengar itu, namun berusaha menutupi agar Jungwon tak mengantarnya pulang. Sunoo tak mau merepotkan di hari semalam ini.

"Enggak, lah. Lo terlalu nethink, Won."

"Tapi—"

"Udah, gue mau pulang nih. Kalo lo ajak ngomong terus malah makin malam."

Jungwon menghela napas, memilih mengalah. "Ya udah, hati-hati. See you, Kak Sunoo."

"Iya." Sunoo tersenyum tipis. "Bye, Jungwon!"

Sunoo lantas pergi sambil melambaikan tangan, dan Jungwon membalas lambaian itu sampai ia keluar dari pintu utama.

Setelah Sunoo pergi, Jungwon bangkit berdiri untuk membereskan bungkus cemilan dan dua kaleng soda di atas meja dengan perasaan yang sulit dimengerti. Jungwon merasa telah melakukan sesuatu yang salah hingga dilanda gelisah, tapi entah apa, sepertinya tak ada kesalahan apapun yang telah ia lakukan.











































































Namun di esok hari, Jungwon sadar, kesalahan terbesar yang telah ia lakukan adalah membiarkan Sunoo pulang sendirian kemarin malam.

Hypocrite | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang