11. Istiqomah bersamamu ||part sepuluh👑

5 3 0
                                    

"PUAS?!!."

"Puas Lo sekarang?!!"

"Udh puas Lo bikin adek gw nangis trus pergi dari rumah?"

"PUAS?!!"

"IYA GUE PUAS!!"
Ucap seorang remaja dengan guyuran air mata yang membasahi pipinya.

"LO TAU GAK KALO GUE CEMBURU TIAP KALI LIAT LO SMA LARA?!"

"GAK TAU KAN LO?!!"

"LO TAU GAK KALO GUE SELALU PENGEN JADI LARA YANG DAPET PERHATIAN LEBIH DARI LO?!!"

"LO GAK TAU KAN?!! HIKS"

"DIA YANG SELALU DAPET PERLAKUAN SPESIAL DARI LO BANG!!"

"Hiks... Dan sayangnya Lo gak pernah sadar akan hal itu bang." ucapnya lirih

"Lebih baik gw gak punya Abang dari pada gw punya tapi gak pernah nganggep gw ada!!."Ucap risha,

yah wanita itu adalah Arisha daniyah, seorang adik yang tak pernah di perlakukan seperti adik oleh abangnya. Dia yang selalu bermimpi mempunyai Abang yang perhatian dan sayang kepada dirinya, seperti cerita novel yang sering di bacanya, dimana sang Abang akan sangat khawatir ketika adiknya menangis atau diperlakukan buruk oleh orang lain. Tapi mimpi itu hanyalah mimpi di kehidupannya mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata.

Risha pergi berlari menjauh dari hadapan abangnya itu, entahlah entah abangnya itu mengakuinya sebagai adiknya atau tidak. Atau hanya dirinya saja yang selalu mengaku sebagai adiknya Razi.

Dia sudah tidak perduli lagi dengan itu semua yang terpenting sekarang adalah hatinya, ia akan berlari kemana saja demi menyelamatkan hatinya yang sedang hancur saat ini.

Di sisi lain Razi kicep, tak mampu berkata-kata. Dia merenungi tentang perkataan Risha tadi, "benar, gue tidak pernah memperlakukan nya seperti gue memperlakukan lara. Kenapa gue gak peka banget sih! ARRGGHHH!!."
gumamnya sambil menendang kasar dinding di hadapannya.

Di satu sisi, sang bunda sedang duduk manis termenung di halaman belakang. Merenungi masalah yang beberapa hari ini hadir di keluarga harmonisnya, semuanya terjadi begitu cepat hingga dia pun tak mampu mencegahnya.

Kini kedua putrinya sudah pergi meninggalkan dirinya seorang diri, tidak tahu siapa penyebab ini semua, yang pasti dia akan terus berdoa agar semuanya kembali seperti semula.

              ☘️☘️☘️

Hari ini adalah hari paling menegangkan bagi Siwa/Siswi kelas XII SMA aksara, karena pagi ini mereka sudah mulai melaksanakan ujian kelulusan.

Di samping itu dilara yang tidur dengan nyeyaknya bergelut dengan mimpinya, berbalutkan selimut tebal yang ada di kamar elnara.

Iya tak kunjung bangun padahal sedari tadi elnara sudah cape berkoar-koar membangunkannya tapi tak ada reaksi apapun dari sang empu.

Dia tidur dengan mata bengkaknya, jangan tanyakan kenapa, kejadian di bawah pohon besar itu membuat matanya bengkak.

Dan untuk nomer ujiannya, sudah di ambil oleh elnara kemarin.

Ceklek

"Gak bangun juga?!!"
Ucap elnara yang baru keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah yang sudah melekat dengan rapih di tubuhnya.

"Ga bisa di biarin ini, tapi mau pakai cara apa lagi. Semua cara udh gw pake."
Elnara berfikir keras untuk membangunkan dilara karena jam sudah menunjukkan pukul .06.15.

Ting...

"Aha!"
Akhirnya elnara mendapatkan ide seperti ada bohlam yang menyala di atas kepalanya.

Elnara dengan sigap mengambil segayung air dari kamar mandi dan tanpa aba-aba..

Byurrr

Dilara yang kaget akan guyuran air yang entah datangnya dari mana pun langsung duduk mengusap wajahnya yang basah.

"Siap-a."

"LO?!!."

"EL LO JAHAT BANGET, KALO GUE MEGAP TRUS DAT GIMANA? LO MAU TANGGUNG JAWAB?!!."

"Hihihi, yah maap lagian Lo sih kelamaan bangunnya."

"Liat noh jam berapa!."
Ucap elnara sembari melirik jam yang bertengger manis diatas nakas.

"HUAAA KENAPA LO GAK BANGUNIN GUE SIH?!!
Teriak dilara dan langsung loncat menuju kamar mandi dan segera bergegas.

"Gue lagi yang salah?, Udahlah El emang Lo selalu salah."
Ucapnya lesu.

                ***

Dilara masih seperti kemarin dengan penampilan amburadul nya yang sudah berubah sejak seminggu yang lalu.

Sesampainya di depan gerbang dengan cepat dilara dan elnara berlari menuju ruang kelas mereka masing-masing yang menjadi tempat mereka melaksanakan ujian.

Dilara dan elnara mendapatkan ruangan yang berbeda, walaupun begitu kelas mereka tepat samping-sampingan.

Dilara yang sudah terlambat, sesampainya di kelas iya gelagapan dalam mencari nomer mejanya. Tapi dia berusaha untuk tenang dan membaca satu persatu nomer yang tertempel di sudut meja.

Dia terus berjalan dan hanya fokus ke meja, hingga dia mendapati meja bernomor kan nomer yang dia punya.

Ketika sudah dapat, dilara yang hendak duduk mendongak dan melihat siapa yang akan menjadi patnernya ujian.

Dan...

"L-lo?!."






____________BatasSuci_________________

Haiii akhirnya comeback lagi ke dunia orange, setelah author lama betapa di gua Hira, ngga becanda

Setelah lama author menghilang akhirnya kembali lagi huuuu,

Kali ini bakal sering up nih jdi tungguin terus yah

Seeuuu next part samyangnya acuu😗💗💗

Follow Ig author yah, bakal ada info update dan bocoran buat next part!
@Ditalaura_28

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istiqomah bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang