Seorang anak sedang memijat kaki sang neneknya yang sekarang sedang lelah selesai dari pekerjaan di kebun Pak sana
Yaitu pemilik kebun tersebut"Nek apakah lebih baik jika kau di rumah saja biar aku saja yang bekerja kau lebih baik istirahat"
Kata pria tersebut yang bernama win yang sedang masih fokus pada betis sang neneknya untuk di pijat melihat ke arah neneknya yang sepertinya sangat kelelahan
"Tidak usah win dari pada kau di sini berkerja nenek akan lebih senang jika kamu melanjutkan jenjang pendidikan mu"
Kata nenek dengan wajah memelas melihat win yang masih memijat nya sesungguh nya win tidak tega jika dia harus meninggalkan neneknya yang sudah tua di rumah ini sendiri karena dia adalah keluarga satu satunya
"Maaf nek aku tidak ingin meninggalkan mu pergi aku akan tetap di sini menjaga mu"
Kata win yang masih kekeh dengan pendirian nya kepada dirinya bahwa ia harus tetap tinggal untuk menjaga neneknya
"Win..."
"Sudahlah nek aku mengantuk kau juga pasti lelah kan tidurlah aku juga akan pergi ke kamar ku untuk tidur besok aku harus bangun pagi , selamat malam nek"
Setelah mengucapkan Selamat malamnya kepada sang nenek win langsung pergi menuju ke kamarnya meninggalkan sang nenek yang hanya bisa menggeleng kan kepala nya melihat cucunya yang keras kepala dia tahu bahwa win sangat menyayangi neneknya apalagi dia adalah orang satu-satunya yang masih win punya
Sesampainya di kamarnya win tidak melakukan apa yang dia katakan pada sang neneknya yaitu pergi untuk tidur justru dia memilih untuk duduk di kursi belajarnya menatapi benda berwarna emas yang berdiri tegak di atas meja lalu melihat lagi mendali-mendali nya yang tergantung di dekat mejanya sekitar ada sepuluh mendali yang dimana tujuh mendali emas tiga mendali perak
Win hanya bisa menghela napasnya melihat mendali tersebut sesat waktu sekolah SMA nya dan sekarang dia sudah lulus yang di mana di harus melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi lagi karena di desanya tidak ada Universitas terdekat dari daerah sini oleh karena itu win memutuskan tidak ingin melanjutkan studynya lagi di karenakan ia lebih memilih tinggal bersama neneknya dari pada menggapai harapannya untuk belajar di jenjang lebih tinggi
Dan win pun membuka lacinya melihat di sana banyak sekali surat undangan yang dia terima dari Universitas - Universitas terbaik di Bangkok tetapi semuanya itu hanya dia abaikan karena menurutnya dekat dengan neneknya jauh lebih penting
Mentari pagi yang menyengat di kulit hari ini cukup panas semua orang lebih memilih berteduh di bawah pohon mangga yang daunya sudah lebat
Lebih memilih menunda pekerjaan nya untuk memetik daun teh tersebut namun berbeda dengan pemuda yang masih tetap fokus pada pekerjaan hanya untuk cepat menyelesaikan nya dan membantu sang neneknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Magic Gallery
FantasyWin metawin yang seharusnya melanjutkan pendidikan nya kejenjang lebih tinggi justru harus berhenti karena faktor ekonomi dan keadaan Nenenya yang sedang sakit-sakitan dan harus mencari kebutuhan hidupnya hanya untuk makanan sehari-harinya Dan entah...