Awal mulanya begini

7 4 3
                                    

Dia, Jeandra Pratama. Si tampan yang baik hati. Kenapa aku harus jatuh cinta padanya? Tidak, aku tidak menyesal pernah menjalin hubungan bersamanya.

Jeandra, lelaki penyuka teh itu pernah mengencani ku. Apa bisa disebut berkencan bila atas dasar paksaan?

•••

"Karin!" yang dipanggil menoleh, lalu mendapati seseorang yang mengisi hatinya akhir akhir ini.

"Kenapa, Je?" tumben lelaki ini menegurnya.

"Sore ini free, nggak?" tanya si pria yang dipanggil 'Je'

"Eum.. Kayaknya iya, kenapa?"

"Ah itu, cuma mau ngajakin ke bazaar sih, hehe." balas si pria.

"Bazaar ya? Hm..." yang ditawari memberikan gestur berpikir.

"K-kalau nggak mau gak apa apa kok, aku nggak maksa" balasnya cepat

"Mau kok, jam berapa? Kalau malam, aku nggak dibolehin keluar."

"Rencananya sih, sore ini." ucap sang pria, -panggil saja Jeandra- sambil menggaruk tengkuk nya pertanda canggung.

"Oh, bisa kok. Hari ini, ya?"

"Iya, beneran bisa kan? Kalau kamu bisa, nanti aku kabarin waktunya."

"Bisa, Jean." ucapnya sambil terkekeh kecil melihat sang lawan bicara merasa tidak enak.

"Hehe, mau dijemput atau ketemuan aja? Kalau mau dijemput, ya nanti aku jemput."

"Eh nggak usah, nanti ketauan mama kalau aku jalan sama kamu."

"Oh yaudah, nanti aku kabarin lagi ya, Karin! Eh kamu punya nomorku nggak?"

"Kan ada di grup kelas, ambil dari situ aja nanti."

"Ok, sampai ketemu nanti, Karin!"

Dari sana lah, kisah kami dimulai.





Gimana? Mau lanjut, atau unpublish aja? Aku nggak berharap banyak sih, sama yang ini, hehe.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EphemeralWhere stories live. Discover now