[Bagian 1] ME!

10 2 4
                                    

Me!


'aish yaa Allah, kenapa angkotnya gak lewat-lewat' keluh Syakira.

Ntah sudah berapa lama ia menunggu angkot yang akan membawanya ke kampus tercintanya. Berdiri, berjongkok, berdiri, berjongkok berulang kali sudah di lakukan Syakira menunggu angkot lewat.

Banyak anak-anak kompleks yang kampusnya sama dengan Syakira mengejek angkot itu. Mereka sering berkata "Angkotnya langkah kayak jodoh aja."

Memang benar sih, bahkan angkot itu bisa di hitung jari. Mengalihkan kegusarannya, Syakira membuka handphone nya. Sebentar menjelajahi dunia Maya yang kini jarang di buka oleh Syakira.

Tin!

Terlalu fokus bermain handphone sampai Syakira terkaget akibat suara *telekson* angkot yang mengkode dirinya. Ia menaiki angkot tersebut meski sesak dan penuh di dalamnya, tak apalah asalkan ia bisa lekas sampai ke kampus.

Sesampainya di kampus, lagi-lagi membuat Syakira menghembuskan nafas lelah. Ia harus berjalan jauh masuk kedalam kawasan kampusnya supaya menemukan gedung fakultas teknik.

"Kenapa kampus USU besar kali?" Keluh Syakira.

Berjalan agak cepat membuat Syakira kelelahan sebelum sampai ke gedung fakultasnya. Ia berhenti sejenak di samping gedung fakultas ekonomi bisnis.

"Gilak, gantengnya Abang itu," Syakira terkagum.

Ia sering mendapatkan banyak anak fakultas ekonomi yang gayanya badai dan cetar. Fashion mereka terkesan santai dan you know what i mean_RICH?

Tengah asik menikmati banyak ciptaan Allah yang menyegarkan mata, tiba-tiba sosok yang di perhatikan nya menoleh ke arah Syakira. Sontak Syakira salah tingkah, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling seolah-olah tidak pernah tau ada orang di sana.

Malunya gak tau harus di buang kemana, wajah Syakira kalau bisa ia tinggal di rumah Uda di tinggal'kan. Karena malu tertangkap basa, ia lanjutkan langkahnya dengan cepat menuju gedung fakultas nya.

"Sya!" Panggil Salwa.

Gadis cantik itu sudah berdiri menunggu di depan gedung Fakultas_teknik.

"Kenapa lama sih Sya? Kek orang penting aja!" Amuk Dwika menimpali.

"Angkot ku langka Uda kayak jodoh."

"Selalu alasannya itu!"

Kali ini Salwa yang berujar sinis, gadis lemah lembut itu tiba-tiba berubah menjadi sosok yang sinis.

"Maaf ya, sorry bangeeeeeeeeet aku Uda cepat kok perginya." Syakira membela diri.

"Tapi tetap aja terlambat."

"Tau kok, iya aku minta maaf telat," ujar Syakira.

"Yaudalah, ayok masuk! Bentar lagi pak Harto pasti Uda di bengkel!"

Syakira berjalan berbarengan dengan Salwa dan Dwika, mereka memasuki gedung C fakultas Teknik. Tepatnya mereka bertiga merupakan anak teknik telekomunikasi, di salah satu politeknik negeri di Medan.

Tepat di depan pintu kelas, seorang Fauzan si komting bawel sudah menunggu anggota_anak-anak kelas nya. Fauzan berdiri dengan wajah kesalnya melirik ke arah Syakira, mata Fauzan seperti mau keluar dari tempatnya saat menelisik apa yang akan di lakukan Syakira padanya.

"Apa sih Zan!"

Bukan Syakira yang protes, tapi Dwika yang sewot melihat mata Fauzan yang akan keluar itu.

BLUE HOUR AND WISHLISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang