Set
Botol yang diputar itu berhenti dan mengarah pada Gempa.
"Oh, aku." Gempa menanggapinya dengan tenang.
"Pilih dare ato truth?" Tanya Thorn.
"Hmm ...." Gempa berpikir. "Dare deh."
"Oke, kalo gitu peperoan sama Taufan sono." Suruh Blaze.
"Kok aku dibawa-bawa." Taufan menatap Blaze kesal.
"Maaf ya, Taufan." Gempa tersenyum sendu menandakan rasa bersalah karena Taufan tidak terima menjadi korban dari darenya.
"Ah, nggak. Jangan minta maaf, Gempa. Aku mau kok." Taufan mengibaskan tangannya dengan merasa tidak enak.
"Baguslah, ayo hap." Gempa mengambil sebatang pocky lalu memasukkannya ke mulut Taufan.
"Mm?" Mata Taufan membulat.
"Jangan gerak ya. Kalo aku udah putusin kamu juga putusin." Gempa memegang pipi Taufan sambil tersenyum hangat.
"I ... Iya ...." Perlakuan Gempa yang lembut membuat Taufan tertegun dan juga gugup.
Gempa pun mulai meraup ujung pockynya lalu memakannya pelan-pelan hingga membuat jarak mereka semakin terkikis. Jangan tanyakan reaksi yang lain. Senyum Blaze semakin sumringah lantaran kesenangan, mata Thorn berbinar menanti akhir permainan, mata Halilintar kian membulat kala seinci demi seinci pockynya dimakan oleh Gempa, Solar menganalisis sependek apa rentang pocky yang bisa dicapai Gempa, dan Ice menikmati adegan itu layaknya drakor.
Trek
Karena kurang berhati-hati pockynya putus sebelum Gempa memberikan gigitan terakhir hingga menyebabkan Gempa kehilangan keseimbangan dan bibirnya mendarat mulus di bibir Taufan.
"Wooooooooooooooah!!"
"Wah! Maaf, Taufan! Aku nggak sengaja." Gempa masih memegang pipi Taufan dengan rasa bersalah.
"Ah, nggak apa-apa." Taufan melihat lantai nanar dengan wajah memerah.
"Wah, aku nggak terima! Masa' Gempa ciuman lebih dulu daripada aku! Ayo, Solar! Kita juga!" Blaze langsung memasukkan sebatang pocky ke mulutnya lalu merangkul pinggang Solar.
"Kyaaaaaaa! Blaze mesum!" Solar berusaha melepaskan diri dari Blaze yang akhirnya gagal menciumnya dengan modus pepero kiss game setelah kepalanya dipukul dengan kotak pocky oleh Halilintar.
🍓
Keesokan harinya setelah pulang sekolah hujan turun deras. Alhasil Gempa harus menjemput ketiga saudaranya yang masih belum pulang karena ada kegiatan dengan mobil. Ketiga orang yang dimaksud adalah Taufan, Halilintar, dan Solar.
Meskipun ia belum memiliki SIM tapi ia pernah belajar beberapa kali dengan Amato jadi ia bisa menggunakan mobil pemberian orang tuanya dalam situasi tertentu. Suasana berlangsung dengan tenang meskipun di luar derasnya hujan tidak bisa dipungkiri.
Saat mulai macet Gempa ingin minum jadi ia menjulurkan tangannya ke kotak di belakang persneling mobil untuk mengambil airnya namun baru memegang tutup kotaknya ada tangan lagi yang bersentuhan tangannya yang tak lain adalah tangan Taufan.
Taufan menyadari bahwa Gempa ingin minum jadi ia bermaksud mengambilkannya tapi sepertinya pergerakannya kurang sigap hingga Gempa dapat mengimbanginya dengan akurat dan membuat mereka mengalami momentum yang cukup mendebarkan.
Mereka pun bertatapan dengan wajah memerah. Awalnya Gempa melihat keseluruhan wajah Taufan namun lama-kelamaan pandangannya turun ke bibirnya. Taufan sendiri sudah gugup karena teringat kejadian kemarin saat bertatapan dengan Gempa.
Perlahan tangan Gempa terulur memegang pipi Taufan sedangkan Taufan memegang tangan Gempa yang berada di pipinya seakan memberikan izin untuk Gempa berbuat lebih jauh. Gempa pun membelai pipi Taufan dengan tatapan dalam.
"Gempa ...." Gumam Taufan.
"Taufan ...." Gumam Gempa.
Mereka pun mulai mendekatkan wajah masing-masing. Setelah apa yang diinginkan mereka hampir terwujud dalam jarak kurang dari 5 cm tiba-tiba terdengar deheman seseorang.
"Ehem." Dehem Halilintar dengan wajah memerah yang terkesan tidak nyaman sedangkan Solar menunduk dengan wajah yang lebih memerah lagi dan tangan yang digenggam oleh Halilintar yang bermaksud ingin menenangkannya sejak tadi. "Masa' kalian ... Lupa kalo masih ada kami di sini?"
"Maaf!!" Setelah menoleh ke belakang mereka langsung saling menjauh dan suasana di mobil menjadi lebih hening dengan kecanggungan yang luar biasa.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom
FanfictionHanya beberapa cerita dengan kapal yang langka (pairing tidak dicantumkan di tag jadi setiap kemunculannya random) P.S: Maaf kalau ada kesalahan atau hal-hal yang tidak berkenan dari cerita ini. Terima kasih 🙏❤️