Di dalam restoran steak dengan meja yang sudah terisi 2 porsi makanan, Jihan duduk sendiri dengan tubuh yang sengaja dikuat-kuatin walau sebenarnya sudah lemas. Sambil menunggu kehadiran Ray yang sudah meninggalkannya di restoran selama 10 menit yang lalu, Jihan hanya meminum air mineral.
"Kalo gue ditinggal mampus aja kali yaa, mana udah dianterin lagi makanannya, berapa ya ini harganya?" Keluh Jihan sambil mengecek uang di dompetnya.
Hingga akhirnya datanglah seseorang yang ia nantikan sedari tadi, Ray. Jihan dapat melihat sosok Ray yang datang dengan kondisi terengah-engah, seperti habis balap lari. Mata lelaki itu sekarang sedang mendeteksi seisi ruangan untuk mencari seseorang. Ya orang yang dicarinya adalah Jihan.
"Abis ngapain sih tuh orang?" Kata Jihan sebelum Ray berhasil menemukan keberadaannya.
Dan tibalah saat mata Ray bertemu dengan mata Jihan dari kejauhan. Ray langsung berjalan untuk menghampiri Jihan.
"Lu abis nga-"
"Nih minum obatnya habis makan." Jihan terkejut dengan perlakuan Ray kali ini. Jihan dapat mendengar dengan jelas suara nafas Ray yang tidak beraturan saat ini.
"Ray, lu..."
"Kok lu belum makan!? Terus dari tadi lu ngapain? Lu bilang perut lu kosong!!!"
"LU ABIS DARI MANA SIHHH?? gatau apa daritadi gue takut lu ninggalin gue, mana berani gue makan makanan semahal ini!!!."
"Lu gamau gua tinggal?"
"Ha!? Yaa... Ya ngga mau lahh.. ntar yang bayar makanannya siapa??"
"Oh... Yauda gece makan sekarang, abis itu balik ke sekolah."
"Udahlahh bungkus aja ntar telat."
"Lu kira nasi uduk dibungkus."
***
Orang penting
•masih mual?
Dikit•
•udh minum obat lg?
Blm•
ReadOrang penting
Is calling"Napa nelfon?"
"Minum obat gece!"
"Ngapain sih nyuruh-nyuruh?"
"Awas aja sampe masuk rumah sakit terus ntar nyalahin gua, karna gua yang bawa motor ngebut-ngebut."
"Kaga..."
"Yauda gece minum sekarang. Gua gamau ditampar lagi sama lu atau nyokap lu."
Memikirkan kejadian itu membuat Jihan kepikiran karna tindakannya yang udah keterlaluan kepada Ray.
"Maapin..." Kata Jihan pelan.
"Ha??"
"Maaf..." Jihan menaikan sedikit volume suara nya.
Ray hanya terdiam mendengar permintaan maaf Jihan.
"Makasihh..." Kata Jihan lagi kepada Ray.
"Buat?"
"Buat obatnya."
"Udah tau kan kalo lu yang salah, semua omongan gua itu ngga ada yang salah."
"Maksud lu!!??? Terus.. yang maksud lu waktu itu gue cewek gampangan juga bener?"
"Kalo menurut gua, sampe sekarang itu masih bener."
"Yaudahh... gue juga ngga jadi bilang maaf kalo gitu." Kata Jihan ngegas.
"Lohh kok??"
"Yaa gue ngga terima lahh..."
"Yauda terserah, minum obatnya yang penting sekarang gua mau tidur."
Tiittt....
"Lohhh... Kok dimatiin gitu aja? Wahh bener-bener ya ni orang, emang... sifat orang itu ga akan pernah berubah."
"AAAAA NGESELINNN!!!"
"Tapi yang tadi siang ngga ngeselin."
Dubrakk.....
Pintu kamar Jihan terbuka sama bang Jungwoo. "NAPAA LU DEKK???"
"Apaan sih, orang ngga napa-napa."
Tiba-tiba mama Jihan juga ikut menghampiri kamar Jihan. "Kenapa si dek kok teriak-teriak?"
"Ihhh Jihan ngga kenapa-napa ma..."
"Dihh kocak luuu.... Kirain digondol tuyul."
"Heh Abang... Jangan dongg... Adeknya cantik kayak gitu masa digondol tuyul."
"Bercanda maa... Lagian mana mau juga tuyulnya ama diaa, digondol manusia aja belom pernah, apalagi digondol tuyul."
"CUOO AWAS YAA LUUU!!!" Kata Jihan sambil melempar bantal ditangannya.
"Heh, dedek!! Abang manggilnya, Abang juga... jangan bilang gitu ihh, belum tau aja ya dek..."
"Orang aku juga pernah digondol pas istirahat."kata Jihan pelan, ketika mama dan abangnya sedang asik ketawa.
"Oiya dek, besok-besok gua ngga bisa nganter yaa, 3 hari kedepan aku ada proyek ma, sama temen-temen yang lain, jadi aku niatnya mau nginep di rumah temen." Kata Bang Cuo ngomong ke adik dan mamanya.
"Yahhh terus gue gimana?"
"Yaudah kan bisa mama anter naik motor, kalo ngga mau naik ojol mahal." Kata mama.
"Bener maaa???"
"Iyaa..."
"Yeayyy besok aku berangkat sama Mamaa aku yang cantik...." Jihan pun menghampiri mamanya dan segera memeluk nya.
"Mama gua juga tuhhh..." Celetuk Jungwoo.
"Bukann lu mahh anak ilang."
"Tuhh maa Jihan jadi adek songong..."
"Udahh.... Udah... Ih... Udah gede berantem mulu..."
Jihan menjulurkan lidahnya ke Jungwoo, tetapi Jungwoo membalas dengan menyubit pipinya Jihan karena gemas.
"Uwww kiyowekkk"
"IHHH ABANGGG SAKITTT!!!"
~~~
Gaisss jangan lupa komen and vote yaa!!! Sama minta kesan dan sarannya yaaa🙏🏻 thank youu all🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Gaze
Novela JuvenilHan tatap mata aku bentar deh, Kenapa? Ada yang beda ngga dari sejak pertama kita ketemu? :)