Episode 12: Protect

20 5 0
                                    

______________________________________________

Dia mungkin butuh teman, tidak lebih dari sekadar menjadi sandaran untuknya bercerita.
Mungkin pula, seseorang perlu ada di sisinya, sebagai 'rumah' tempatnya berlindung.
______________________________________________

❄️°°°ZO: WTWSFAW°°°❄️


Setidaknya Aeri dan Kai bisa bernapas lega siang itu. Melihat Taehyun yang langsung bangun dan mau diajak makan sesuatu saja sudah cukup untuk menenangkan gelisah keduanya. Bahkan mereka sampai rela mengantar anak itu hingga ke depan gerbang, kala sebelumnya ayah Taehyun datang dengan panik ke ruang kesehatan guna menjemput. Tentu, dengan maksud ingin memastikan Taehyun aman hingga tiba di dalam mobil.

Entah, apa karena Taehyun itu adalah satu-satunya orang yang dekat dengan Aeri sejak hari pertamanya di sekolah, atau karena gadis itu memang terlalu mencemaskan Taehyun, semuanya jadi terasa rumit.

Bukannya ingin segera melupakan. Hanya saja, apa yang sudah terjadi kemarin benar-benar membuat Park Aeri gelisah setengah mati, dan dia benci itu. Rasanya seperti ia punya adik lain selain Kai, yang juga ingin selalu Aeri jaga. Gadis itu merasa ingin selalu jadi yang pertama dalam membantu Lee Taehyun segalanyaㅡtentu setelah tahu sedikit mengenai masalah apa yang sedang anak itu hadapi belakangan ini.

Ya. Serumit itu!

"Park Aeri, kemarilah!"

Sedikit tersentak, Aeri berbalik dan mendapati guru Han tengah berdiri di hadapan meja guru bersama tumpukan buku tugas murid kelas 3-2 di atas sana. "Ya, ssaem? Apa anda butuh bantuan?" Tanya gadis itu langsung paham, tepat saat tungkainya berhenti di sisi sang wali kelas.

Wanita di sampingnya langsung mengulas senyum tipis. "Um, seperti yang kau lihat. Bisa bantu bawakan buku-buku ini ke ruang guru?"

Permintaan tolong itu dibalas anggukan oleh Aeri, "Tentu, ssaem." Lantas gadis itu mulai mengangkat buku-buku dan ikut melangkah di belakang Han Jaeni menuju tempat yang dimaksud.

Tadinya Aeri berencana akan pergi ke perpustakaan guna mencari buku pelajaran tambahan untuk olimpiade, setelah bel istirahat pertama berdering. Sempat berdiam diri sebentar di bangkunya sendiri, hingga membuatnya jadi agak tertinggal dengan teman sekelas yang sudah lebih dulu melangkah ke pintu, niat itu jadi harus ditunda sementara guna menerima permintaan tolong guru Han.

Berat buku-buku memang bukan masalah. Kedua tangannya masih dapat memikul dengan baik. Hanya saja, jika harus membawanya dari lantas tiga ke lantai satu, agaknya melelahkan juga. Eish, seharusnya ini pekerjaannya Han Jungmin. Bukannya aku!

"Bu Han, bisa kemari sebentar?" Itu sahutan dari salah seorang guru lainnya di sudut ruang guru. Tepat saat Aeri dan Han Jaeni tiba di ambang pintu.

"Oh, baiklah. Tunggu sebentar!" Jaeni menghentikan langkah. Wanita itu lalu menoleh pada Aeri di belakangnya. "Park Aeri, kau bisa langsung letakkan buku-buku ini di meja saya. Kau tahu tempatnya, bukan?"

Yang ditanya mengangguk. Spontan mengambil langkah menuju bagian paling pojok ruangan, dan refleks melepaskan beban di kedua tangan dengan hati-hati ke atas meja kerja milik sang guru di sana.

Aeri sejenak merenggangkan persendian. Rupanya membawa tumpukan buku saja semelelahkan ini! Berdiam di sana sebentar, netranya malah berpendar menangkap satu per satu barang di atas meja kerja Han Jaeni.

[1] ZERO O'CLOCK: When The World Stops For A WhileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang