Kring-Kring-Kring* klak! sudah menjadi makanan sehari hari bagi dion bangun dengan suara jam alarm tua di samping kasurnya, rambut yang acak acakan di tutupi oleh beanie berwarna merah.
pagi itu masih pukul 5, matahari masih enggan untuk muncul dion menoleh ke samping kiri ia tertegun sejenak melihat wajah putih dan rambut merah yang sangat cerah di balik selimut putih.
"hey bodoh! cepat bangun...." dengan muka muam dion sedikit membentak kepada seorang yang berada di samping tempat tidurnya...
"haaaaahh... bukan kah sinar matahari belum menyapaku, aku masih punya beberapa menit lagi untuk beristirahat bodoh!" balas seseorang itu
"karena itulah kau bodoh, ayolah aku malas berdebat dengan mu di pagi hari seperti ini, cepat lah atau aku pergi sendiri hari ini" balas dion
"pergi saja kalau bisa?! hahaha"
perdebatan kecil terjadi hampir setiap pagi di dalam apartemen studio berukuran 5 x 10 Meter dengan 1 kamar itu, dion bukanlah siswa teladan yang menharuskan dia untuk bangun dan pergi ke sekolah pagi pagi buta namun dion selalu melakukan kebiasaan tersebut bahkan sebelum dia masuk ke sekolah dasar.
didikan kakek dion memang cukup keras karena kakek dion adalah pensiunan tentara, namun di balik keras dan disiplinnya kakek dion, dion tetaplah cucu kesayangan kakeknya. dion sudah tinggal dengan kakek dan kakak nya sejak lulus sekolah dasar.
"dion? ini sudah pagi mari sarapan! eyang akan memanggang roti" teriak kakek dion dari balik pintu kamar
"siap eyang" jawab dion yang sedang memakai bajunya
kakek dion bukannya masih kuat, namun sudah kebiasaan sejak masih aktif di militer kakek dion sudah sangat terbiasa untuk bangun pagi dan menyiapkan sarapan.
"eyang, biar dion saja"
"tidak tidak, biar eyang saja, kamu duduk saja disitu"
"tidak eyang, biar dion bantu"
mungkin karena semakin berumur ke tegasan kakek dion mulai menurun tergantikan kasih sayang terhadap cucu termudanya tersebut.
"dion, bagaimana sekolahmu?"
"nyaman kok eyang"
"sekarang kamu sudah Hampir lulus ya? eyang mau setelah lulus ini kamu ambil manajemen bisnis di luar negri ya! cucu eyang tentunya pintar bahasa inggris bukan? hahaha" sambil menyiapkan sarapan kakek dion menyampaikan keinginan ketika orang tua dion masih muda dulu, keinginan kakek dion sederhana yaitu menyekolahkan anaknya keluar negri.
"mari duduk eyang, tentu eyang, dion belajar dengan baik kok, dion tentunya juga ingin merasakan dunia luar eyang"
"bagus bagus, eyang berharap eyang masih bisa melihat kamu memakai toga wisuda, harvard? standford? oxford? haha eyang pasti menjadi kakek terbahagia bila kamu menggunakan toga dari salah satu universitas itu"
"siap eyang, akan dion usahakan, yang terpenting eyang sehat terus sampai dion bisa menggunakan toga tersebut"
selesai sarapan dion pun kembali kekamarnya untuk bersiap pergi ke sekolah.
"kamu gila dion? meng-iyakan semudah itu omongan eyang?!?"
"loh memang apa susahnya masuk salah satu universitas itu?"
"anak bodoh ini, ketiga universitas itu yang terbaik di dunia loh, DUNIA DION! DUNAI!! Meraih PTN di dalam negri saja susahnya setengah mati apalagi ini yg tingkat dunia?!?"
"bodoh, itu kalau kita tidak usaha! aku percaya usaha tidak akan menghianati hasil"
"hmmm baiklah, aku percayakan oxford ke otak kecilmu itu haha!"
"kau bisa percayakan kepada sikecil mungil ini haha"
setelah itu pun dion bergegas mengambil barang dan berangkat menuju sekolah.
"pagi pak!" sapa dion ke security apartment
"pagi nak dion! selalu semangat yah nak dion ini!"
"iya pak, mau ketemu kak chindy harus semangat lah pak!"
"loh chindy sekarang sudah di luar kota dion! dia dapat beasiswa"
"yah.... dion gak bisa liat kak chindy anter bapak lagi setiap pagi dong pak"
"yo nda lah hahaha"
dion dan pak jumet memang cukup akrab mungkin karena pak jumet juga sering mengobrol dengan kakek dion setiap sore ke akraban itu juga menurun ke cucunya
dion biasa berjalan menuju halte bus yang berjarak 200 meter dari apartment miliknya, jadwal bu di mulai dari pukul 6 pagi dan terus datang setiap 30 menit, tapi dion selalu datang tepat pukul 6 pagi dan selalu melewatkan bus pertama.
sekolah dion tidaklah jauh jika di hitung dengan jarak tempuh, butuh waktu 30 menit untuk dion sampai ke sekolahnya dengan menaiki bus.
dion yang melewatkan bus pertama setiap hari bukanlah tanpa alasan...
"hei dion!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Side : Underworld
RomanceSetiap individu pastilah memiliki rahasia. Lantas apa Rahasia yang dimiliki oleh Max dan intan dalam Two Side? Ssstttt..... Rahasia...!