bagian 22

974 134 16
                                    

Menunggu vote dan komen dari kalian :')

[Anathema]

Y/n terduduk lemas di hadapan mayat-mayat prajurit yang berjejer. Setelah mengingat semua yang terjadi, Y/n langsung bergegas untuk mencari keberadaan squad Levi. Dan berakhirah dia di sini, menghadap tubuh yang terbujur kaku dari semua anggota squadnya.

"Apa-apaan ini? jangan bercanda!" Y/n menangis tertahan, tangannya meremas celana bahan dengan erat.

"Aku--sudah memberi kalian gelang kan? kita akan makan daging!"

Air matanya mengalir deras, tidak adakah yang mau membangunkannya dari mimpi buruk ini.

Kenapa Y/n di lahirkan untuk membawa kutukan seperti ini? dia punya banyak harta, tidak bisakah semuanya di tukar dengan waktu. Y/n ingin kembali ke masa lalu agar tidak masuk pasukan pengintai.

"Eld-san," panggil Y/n lirih.

"Kenapa kau bodoh sekali? kenapa tidak lari bersamaku saja."

"Kau pun, kenapa terbawa amarah Oulou,"

Y/n menangis sedih, dadanya benar-benar sesak. Kematian mereka semua harusnya tidak terjadi jika saja Y/n tidak berada di sana.

Satu-satunya orang yang harus di salahkan adalah dirinya, seumur hidup rasanya mimpi buruk ini akan terus menghantui.

"Aku mohon--Bangun," suaranya tercekat di tenggorokan.

Matanya perlahan teralih pada tangan lentik dengan gelang yang sama dengannya. Dengan gemetar Y/n mencoba menggengam tangan yang muncul dari balik jubah itu.

"Petra-san," panggilnya pelan.

"Kenapa berbaring seperti ini? Heichou--" Y/n terisak kencang, dia sudah tak bisa berkata lagi.

Hanya isakan yang terdengar untuk beberapa menit, para prajurit yang melintas atau menyimpan mayat yang baru saja di temukan hanya menundukan kepala.

Tidak ada yang berani mendekat hanya untuk menenangkan Y/n yang menangis penuh dengan rasa bersalah.

"Kau akan menikah kan? bagaimana kau bisa meninggalkan Heichou seperti ini?"

"Aku akan pulang, jadi tidak perlu takut. Setelah menikah kau akan hidup bahagia bersama Levi."

Y/n hanya pernah menangis satu kali dalam hidupnya, saat dimana ibunya meninggal dulu. Dia tidak pernah membayangkan akan kembali mengeluarkan air mata untuk kematian seseorang lagi.

"Bangunlah, apa yang harus aku katakan pada ayahmu?" Y/n berkata lirih.

Ingatanya kembali saat acara lamaran yang di adakan secara mendadak saat itu. Dengan segala rasa hormat tuan Rall mengundangnya. Sosok seperti itu, bagaimana Y/n mengatakan bahwa anaknya telah tiada.

"Bagaimana ini? bagaimana?"

"Kembalikan semua temanku" Y/n berbisik sambil menutup wajahnya dan menangis kencang.

Jika tuhan memang ada, sebagai seorang anak yang selalu berbakti Y/n ingin meminta satu hal. Hanya satu.

Tolong, kembalikan squad Levi.

Sebagai manusia yang tak pernah menginjakan kaki ke dalam tempat ibadah, Y/n tidak berhak meminta satu permintaan pun. Y/n tahu hal itu.

Tapi hartanya melimpah, dia akan membayar do'anya dengan menghibahkan semua emas dan uang yang ia punya.

"Y/n!" suara Jean mengalun pelan.

Dengan pelan dan masih terisak kecil Y/n mengalihkan pandangan pada lelaki yang sekarang mensejajarkan tingginya.

Anathema [Levi Ackerman] (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang