ENAM BELAS

27 10 95
                                    

Ciara datang dengan membawakan 2 box nasi untuk Ashalina dan diri nya, "Kak Dirga ini buat Kak Asha," Ucap Ciara seraya memberikan nasi box itu ke Dirga.

"Thank u Ci," Balas Dirga, Ia membuka nasi box itu, meyendok sesuap nasi dan menyuapkannya ke Ashalina dengan perlahan, "Buka mulut," Perintah nya,

Dengan tiba-tiba Ciara menyelah sebentar pembicaraan Dirga, "Kak- aku izin makan diluar ya,"

"Oh-iya Ci," Balas Dirga, Dirga masih memaksa Ashalina untuk membuka mulutnya. "Buka mulut,"

"Gak usah, gue bisa makan sendiri," Balas Ashalina menolak, "bukan anak kecill,"

"Kan bener gue bilang, lo sakit aja bawel apalagi sehat, Nurut," Ucap Dirga, "Buka mulut,"

Ashalina tidak mau menantang Dirga lagi, ia menuruti perintah Dirga dan membuka mulut nya dengan perlahan,

Beberapa suap nasi sudah dimakan oleh Ashalina, "Udah Dir, gue kenyang," Ucap nya seraya berusaha menelan suapan
terakhir,

"Baru 4 sendok Ca,"

"Udah-kenyaanngg," Tolak Ashalina dengan merengek, "Udaah,"

"Iya deh iya-" Dirga meletakkan makanannya dan menyuruh Ashalina untuk istirahat kembali "Istirahat lagi aja," Ucap nya seraya kembali menyelimuti Ashalina dan membantu Asha membaringkan tubuhnya untuk istirahat, "Gue balik dulu ya,"

"Eum.. Oke- makasih ya," Ucap Ashalina, "Sorry ngerepotin,"

"Santai," Ujar nya seraya berberes rapi untuk kembali pulang, "yaudah-gue pamit, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, Ati-ati ya,"

"Iya,"

Baru saja Dirga keluar dari pintu ruang rawat Ashalina, ia bertemu dengan Ciara yang sedang makan di kursi depan,

"Cia," Panggil Dirga, "Gue pamit pulang dulu ya, Temenin kakak lo di dalem,"

"Oh, iya kak, oke,"

"Assalamualaikum," Pamit Dirga,

"Waalaikumsalam,"

Melihat Dirga sudah pamit pulang, Ciara kembali memasuki ruangan dimana Ashalina dirawat,

"Kakak-" Panggil Ciara memasuki ruangan dengan perlahan, memeriksa kakak nya sedang tertidur atau tidak,

Ashalina menatap Ciara yang sedang berdiri didepan pintu, "masuk ci ngapain disitu,"

Ciara masuk dan mendekat ke arah Ashalina, "Eh-Kak- Cia boleh tanya?" Izin nya seraya duduk dikursi dekat ranjang Ashalina.

"Apa?"

"Kok kak Asha bisa pulang sama Kak Dirga?" Tanya Ciara,

"Oh tadi Dirga minta tolong bantu ngerjain tugas nya, Jadi ya kita belajar bareng sebentar dirumah Dirga,"

"Em-kakak ngerasa gak sih kalo kak Dirga itu-"

"Dirga kenapa?" Tanya Ashalina, penasaran,

"Kak Dirga itu kayak punya perasaan sama Kak Asha," Celetuk Ciara,

Ashalina tertawa kecil mendengar ucapan adik nya itu, "Ci kamu jangan ngelawak deh, orang tiap hari kakak sama Dirga itu udah kayak kucing sama tikus, mana mungkin Dirga suka sama kakak," Ucap Ashalina,

"Tapi dari sikap kak Dirga kelihatan, kak," Balas Ciara,

"Kelihatan gimana?"

"Waktu kakak pingsan tadi Kak Dirga kelihatan khawatir banget," Ucap Ciara menjelaskan. "Kak Dirga gendong kak Asha sampe sini, waktu pingsan tangan kak Asha di genggam terus sama kak Dirga,"

ASHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang