•| 04 ✓

2K 348 19
                                    

Hai, aku kembali lagi...
Selamat membaca, jangan lupa vote dan coment yaa ^-^.

(••••)


Tok

Tok

Tok.

Adela yang tadinya sedang asik memakan yupi, tiba-tiba terhenti kerena ada yang mengetuk pintu rumahnya sore-sore seperti ini.

Gadis itu melirik kearah jam dinding yang menunjukan pukul 5 sore.

"Siapa?" Ia berjalan kearah pintu sambil menjinjing kunci yang ada di tangannya.

Karena neneknya sedang tidur di lantai atas, Adela tetap harus waspada jika ia sedang berada di lantai bawah sendirian.

Klek.

Setelah pintu nya di buka, Adela langsung menatap malas orang yang ada di hadapannya sekarang.

"Kok mata nya nyolot? Tamu dateng bukannya di sambut baik-baik, ini malah kayak ketemu musuh sendiri."

"Emang."

Benar, yang datang sore-sore seperti ini adalah Heeseung. Padahal satu Minggu kedepan mereka akan menghadapi ujian, tapi tetap saja kerjaan Heeseung itu keluyuran ke rumah Adela.

"Boleh masuk nggak?" Tanya Heeseung yang langsung dapat anggukan lemas dari Adela.

Heeseung pun masuk dan memilih duduk di sofa ruang tamu. Rumahnya terasa sepi, ia sudah tidak asing lagi dengan suasana seperti ini.

Suasana yang terasa sama persis seperti di rumahnya.

"Nenek ada Del?"

"Ada kok, di atas lagi tidur."

Heeseung hanya mengangguk paham, kemudian ia melirik kearah Adela yang sedang berdiri di depan kulkas untuk mengambil minum.

Ia bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekat kearah dapur di mana sekarang Adela sudah selesai menyiapkan dua buah gelas, keduanya berisi susu rasa stroberi kesukaannya.

Heeseung menggeleng kecil, andai sekarang ia di suruh main ke rumah Yeonjun atau Beomgyu, pasti tidak akan minum susu rasa stroberi seperti ini.

"Del,"

Tubuh Adela tersentak ketika Heeseung yang ia kira masih duduk di sofa ternyata sekarang sudah berada di belakang nya.

"Kaget gue."

Pria itu memegang rambut Adela yang mulai memanjang, tidak biasanya Adela mau memanjangkan rambut seperti ini.

"Rambut lo udah panjang, nggak mau potong lagi kayak biasa?" Tanya Heeseung penasaran.

Adela pun menggeleng kuat, "Gue mau coba panjangin rambut, kata Jungwon dia bosen liat rambut gue pendek terus."

Heeseung menyerit mendengar ucapan Adela barusan, entahlah sekarang rasanya Heeseung menjadi malas.

"Nih, di minum dulu susu nya." Adela menyodorkan gelas tersebut kepada Heeseung dan lanjut bertanya. "Btw, kok tiba-tiba dateng ke sini? Ada tugas mendadak?"

Heeseung menggeleng pelan seraya meminum susu rasa stroberi tersebut. "Cuman mau liat lo aja, nggak boleh?"

"Ck, kangen kan lo sama gue?!" Adela berucap dengan sangat pedenya.

"Ogah."

Adela mendengus sebal mendengar jawaban Heeseung yang terdengar amat menyebalkan itu. Sampai Adela sadar akan sesuatu yang terlihat samar dari kening Heeseung yang tertutup poni.

Tangan Adela refleks menyentuh pelipis Heeseung yang menampilkan luka goresan.

"Kening lo kenapa?"

Heeseung buru-buru menepis pelan tangan Adela dan kembali menutupi keningnya dengan poni.

"Kena lemari."

↱•ᥣ᥆ડꫀᦔ•↲

Sekarang bunyi yang amat murid rindukan akhirnya muncul memenuhi setiap kelas. Terutama Adela yang sedang di selimuti rasa khawatir kepada Jungwon yang tidak ikut kelas hari ini karena sedang sakit.

"Gue pulang duluan ya, dah Ryujin!!"

Adela melambaikan tangan kearah Ryujin lalu berlari keluar kelas dengan amat terburu-buru.

Sampai dimana langkahnya terhenti karena Heeseung langsung menahan tangannya dengan cepat. Di lihat dari posisi di mana Heeseung berdiri, Adela sudah sadar jika pria itu memang sedang menunggunya pulang sedari tadi.

"Mau kemana? Buru-buru banget?" Tanya Heeseung.

"Seung, tolong anterin gue ke rumah Jungwon mau nggak? Dia lagi sakit katanya."

Heeseung menghela nafas pelan lalu mengangguk. Perasaan malas itu tiba-tiba menghampiri nya lagi, ia pun tidak tahu datangnya dari mana, tapi intinya ia merasa malas ketika Adela membicarakan Jungwon.

Keduanya sampai di tempat parkir dimana Heeseung memang biasa memarkirkan motornya di sana.

"Eh, Seung. Yeonjun ngajak main ke rumah, cepet gabung!" Saat Heeseung baru saja ingin memberikan helmnya kepada Adela, Beomgyu tiba-tiba datang sambil menepuk pundak Heeseung dengan tidak santainya.

"Maaf kak tapi saya harus antar teman saya ke rumah saudaranya." ujar Heeseung.

Adela terdiam sejenak, ia benar-benar tidak paham situasi sekarang. Sampai di mana ingatannya kembali saat dirinya tidak sengaja menendang kaleng dan mengenai kepala seniornya waktu itu.

Benar, cowok berambut gondrong ini juga ada di sana.

Pasti dia juga yang mengajarkan Heeseung dengan hal yang tidak benar. "Iya kak, Heeseung──em maksudnya kak Heeseung harus anter saya ke rumah saudara."

Beomgyu melirik singkat kearah Heeseung lalu berbisik dan pergi sambil melambaikan tangan kepada Adela. Adela menjadi takut melihat kelakuan kakak kelasnya itu,

terlihat sangat aneh.

Heeseung memakaikan helm miliknya di kepala Adela dan menyuruh gadis itu naik keatas jok motornya.

"Del,"

"Apa?"

"Bisa panggil gue kayak tadi?"

Adela menyerit seraya membenarkan helm yang terasa kebesaran di kepalanya. "Kak Heeseung maksud lo?"

"Hm, gue suka kalo lo manggil gue kayak gitu."










Next?

[√] LOSER ; LEE HEESEUNG (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang