Chapter 21 ( Not The Last )

77 9 0
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






...

Gadis berambut coklat itu berlari sekuat tenaga meninggalkan rumah besar yang ada dibelakangnya tersebut. Sialnya dia tidak sengaja menjatuhkan ponselkan kedalam selokan, daripada mengambil ponsel yang harusnya sudah rusak itu dia memilih terus berlari menjauh dari beberapa polisi yang mengejarnya. Gadis itu berlari dengan sisa sisa tenaganya mata sudah mengeluarkan cairan bening. Dia menangis.

Jennie terlihat sangat ngos ngosan. Gadis bemarga Kim itu bersembunyi dibalik semak semak sementara dua orang polisi yang tadi mengerjarnya berhenti tepat disamping semak semak itu. Dia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.

" dimana dia?? " terdengar salah satu polisi berbicara pada temannya. " kita kembali saja " gumam yang satunya lagi. Saat kedua polisi itu berjalan berputar sebuah mobil putih berhenti tepat disamping mereka. " dimana Detektif Seokjin?? " tanya orang dari dalam mobil itu. " Detektif sedang menangkap pembunuh Kim Jisoo itu Dokter " jawab opsir itu lalu keduanya kembali berjalan. Jennie mengintip dari balik semak semak dan melihat kedua opsir itu menjauh dari posisi Jennie. Gadis itu sudah ingin keluar tapi dia takut mungkin orang yang ada didalam mobil itu bukan orang yang baik.

Jennie menarik kembali kepalanya kemudian menutup matanya rapat rapat saat pintu mobil putih itu tiba tiba saja terbuka. " keluar lah Jennie " suara yang sudah tidak asing itu terdengar. Jennie membuka matanya perlahan kemudian menoleh keatas. Dia bisa bernapas dengan lega saat melihat orang yang keluar dari mobil itu ternyata Dokter Park. Gadis itu berdiri kemudian menarik Dokter itu secepatnya masuk kedalam mobil. Jennie terlihat sangat kelelahan. Gadis itu menatap Jimin dengan tatapan sedih. " kak Jisoo... " gumam Jennie gadis itu terlihat berantakan. " aku tau... tapi itu bukan hal yang seharusnya kita pikirkan saat ini Jennie " gumam Jimin membuat Jennie kebingungan. Gadis itu menatap pria didepannya bingung.

" Rose... kita harus menemukan dia "

○○○

Jisoo duduk sambil menatap keluar pintu tahanannya. " sialan... dia benar benae memasukan aku kepenjara ini " gumam Jisoo pada dirinya sendiri. Gadis itu menatap Opsir Doyoung yang sibuk berbicara dengan opsir opsir lainnya. " dasar opsir cerewet itu " gumamnya pelan.

" Hey !! Kim Doyoung sialan !! Detektif jelek itu sedang salam bahaya bodoh !! Setidaknya biarkan aku memberitahu Dokter Park !! " teriak Jisoo kesal. Doyoung hanya menoleh sebentar dan berpura pura tidak mendengar. Jisoo menghela napas kasar kemudian masuk kedalam ruang tahannya. Dia baru ingat kalau dia masih punya sisa cemilan yang dibelikan Jaehyun waktu itu. Gadis itu membuka belahan tehel itu kemudian mendapati cemilan cemilannya yang masih terlihat baru. " maaf aku meninggalkan kalian " gumamnya pelan kemudian tersenyum manis.

" Kim Jisoo !! " panggilan itu membuat Jisoo tersentak lalu secepatnya menutup belahan tehel itu. Gadis berambut hitam itu berbalik sambil tersenyum kearah orang yang memanggilnya. Jisoo memutar matanya malas. " apa? " jawabnya saat melihat Doyoung berdiri di depan pintu ruanganya. Doyoung membuang napas pendek kemudian menatap Jisoo yang juga kini menatapnya dengan tatap sinis. " apa maksudmu Detektif Kim dalam bahaya? " tanya Doyoung kepada Jisoo. Gadis itu membuang napasnya pelan. " kau tidak perlu tau... lagi pula kalau aku memberitahumu kau takkan percaya padaku... " Kim Doyoung memutar mata malas kemudian menatap Jisoo kesal. " sebenarnya apa mau mu hah ?!!! " bentak Doyoung. Jisoo tersenyum manis kemudian menatap wajah Doyoung lamat lamat. " aku hanya mau kau mempercayaiku Opsir Kim... " gumamnya pelan. Kim Doyoung menatap Jisoo dalam diamnya.

The Case | Blackbangtan ( complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang