Hi, i hope you will enjoy and always be happy with my story. Thanks a lot for your vote and comment.
Happy Reading! 🌮🌮🌮🌮
Another World: Another Antagonist Figure
Bagian Dua Belas - Permintaan Maaf Protagonis
Berita tentang Aera yang terjatuh di kantin sekolah menjadi perbincangan paling hangat. Aera sendiri merasa malu karena kecerobohannya, dan dia berniat meminta maaf pada kakak kelasnya yang tidak sengaja terluka karenanya. Aera meremas jarinya yang basah, merasa gugup saat langkah kakinya mendekati gedung kesehatan. Dia tidak pernah berniat untuk melukai orang lain.
“Git, kira-kira kak Syakira mau maafin aku nggak ya?” tanya Aera dengan mata meredup dan kepalanya menunduk.
Gita yang menemani sahabatnya, menepuk pundak Aera meyakinkan. Gita tersenyum kemudian berkata, “Ini kak Syakira, bukan kak Rinai.”
Aera tersenyum paksa, baginya entah itu Rinai atau Syakira, mereka sama saja. Sama-sama menatapnya datar, berbeda dengan orang lain yang akan menatapnya penuh kasih melihat kerapuhan Aera. Bahkan Aera sering memergoki Syakira yang menatapnya aneh sambil berkerut kening. Membuat Aera bertanya-tanya, apa yang cewek itu ketahui tentang dirinya?
“T-tapi kak Syakira kan teman kak Rinai. Mereka satu kelas.” kata Aera terbata. Seolah apabila Syakira dan Rinai satu kelas, mereka akan memiliki sifat yang sama. Nada suaranya sangat halus sehingga Gita tidak menyadari bahwa kalimat itu tidak seharusnya keluar dari mulut Aera. Aera yang dikenal Gita adalah perempuan polos yang sedari kecil disembunyikan oleh ibunya.
“Ada gue Ra,”
“Terima kasih Gita, selalu ada buat aku.” Ucap Aera kemudian memeluk Gita yang memberikan senyum tulus.
Ketika memasuki gedung kesehatan, Aera melihat bahwa Syakira keluar dari ruang kesehatan dengan wajah muram. Di belakangnya ada seorang cowok yang terkekeh mengikuti Syakira. Aera tahu cowok itu, dia salah satu most wanted di Airlangga. Raka, cowok yang tidak sengaja dia temui ketika Aera pulang dari toko buku. Raka yang saat itu terluka, dan Aera yang kebetulan membawa plester. Aera memberikan plester nya pada Raka yang menatapnya bingung.
Gita yang juga melihat Syakira dan Raka memberikan minuman rasa susu stroberi pada Aera yang akan cewek itu gunakan untuk minta maaf. “Ra, ini minumannya.”
“Makasih,” kata Aera menerima susu stroberi itu.
Saat jarak mereka mulai terkikis, Aera bisa mendengar Raka yang berusaha mengajak Syakira bicara.
“Sya, hei hei, jangan tinggalin gue.” Panggil Raka nyaris memekik, yang sayangnya tidak cocok dengan suara dan badannya yang besar.
“Handphone lo masih di gue.”
“Makan aja tuh hape.” bentak Syakira yang terdengar badmood.
Raka yang mendengar nada suara Syakira menelan ludahnya yang terasa seperti bongkahan berlian. Level Raka itu tinggi, dia tidak mungkin ingin menelan ludah yang terasa seperti bongkahan batu. Baru kali ini dia menghadapi perempuan seperti Syakira. Di mata Raka, Syakira bagai induk kucing yang mengamuk bila anaknya diganggu.
“Sya, ampun deh, gue kan cuma mau nomer lo.” jelas Raka masih mengikuti langkah cepat Syakira.
Pipi Syakira menggembung yang terlihat menggemaskan bagi Raka, apalagi saat cewek itu menatapnya sinis dengan mata menyipit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Another Antagonist Figure
Genç Kurgu[Harap follow sebelum membaca] Welcome to my new story guys. Kamu bisa membaca cerita ini selagi On-Going. Enjoy guys! I'll do my best. Setelah menemukan novel yang ada di bawah tempat tidurnya, Syakira sadar bahwa takdirnya sudah ditentukan. Dia a...