Sorry for typo(s)
"Untuk apa kamu kemari?"
Pria itu menatap datar pria kecil bersuarai pink di hadapannya, wajahnya menyiratkan ketidaksukaan. Untuk apa juga dia datang, mengganggu saja. Bisakah dia kembali tidur dengan nyaman. Lagian dia sangat tidak menyukai kedatangan orang ini.
"Mark, kau tidak mengijinkanku masuk dulu?"
Tanpa menunggu jawaban pria manis itu menerobos masuk, mendudukan diri di sofa panjang milik Mark dan tanpa tau malunya dia berbaring tidur. Bersikap seolah - olah dia adalah pemilik apartmen. Menjengkelkan bukan? Itulah sebabnya Mark tidak pernah menyukai pria ini datang, lihat saja nanti kekacauan apa saja yang akan di buatnya.
"Sopankah begitu?"
"Aku lapar, kau punya makanan manis tidak?"
Pria kecil itu hendak bangkit, berjalan cepat menuju dapur namun langkahnya harus terhenti kala suara dingin milik Mark mulai terdengar. Mau tidak mau dia menghentikan langkah kembali berbalik lalu, mendudukan diri di sofa. Mark tidak pernah berubah, dia masih saja tipe pemarah. Pria manis itu ingat Mark pernah memarahinya habis-habisan saat dia tidak sengaja menumpahkan kopi di atas kertas skripsi miliknya. Padahal saat itu dia benar-benar tidak sengaja, kakinya tersandung.
"Katakan tujuanmu lalu enyahlah dari apartemen ini,"
Mark berujar datar, memperagakan tingkah boss besar seperti di drama-drama yang dia tonton di waktu luang, dia menang sudah lulus kuliah tapi selama 1,5 tahun ini masih menganggur belum memiliki pekerjaan tetap dan untuk sekarang dia menyambung hidup menjadi seniman lukisan mural.
Mencebik kesal, "Kau kejam sekali," lalu mendesah pasrah, "Baik, aku hamil."
Mark terbatuk keras tersedak ludahnya sendiri. Sesekali dia menampar wajah, membuktikan jika dia masih dalam keadaan sadar. Mark ingat dengan jelas selama 20 tahun ini dia tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun lalu apa ini? Seseorang yang lebih tepatnya pria mengaku hamil di hadapanmu? Beban apa lagi ini.
"Aku tidak pernah melakukan apapun padamu,"
Mark memicing curiga, dia sangat ingat atas apa saja yang sudah dia lakukan selama ini, jadi tidak mungkin barang seperti itu terlewat.
"Memang, aku hanya mengatakan jika aku hamil. Aku tidak pernah mengatakan ini anakmu," Haechan berujar datar, mengela nafas panjang. "Ini anak Jeno."
Bibir Mark terkantup jadi Haechan masih saja berhubungan dengan pria berandalan itu, pantas saja Haechan tidak naik kelas. Sudah Mark peringatkan berulang kali jika Jeno bukan orang baik.
"Kenapa malah kesini, sana pergi cari Jeno."
Haechan merengut, "Kau kejam sekali Jeno memaksaku," Pria manis itu mengubah gaya duduk menjadi setengah tertidur. "Mark maukah kamu membantuku?"
"Atas dasar apa kamu mengatakan itu?"
Urat malu sudah putus, mungkin itu hal yang paling pas untuk mendeskripsikan Haechan saat ini. "Kamu mantanku."
Apakah mau lanjut?
Ini Mahae + Nohyuck 😆
Halo New Fanfiction tapi yang ini aku remake konsep dari salah satu Author yang paling aku hormati, aku udah ijin kok dan di perbolehin. Jadi aku udah ijin ambil beberapa konsep aja dengan ending yang kubuat sendiri, karena pada dasarnya Fanfiction itu belum selesai.
Kalau ada yang mau baca boleh mampir Judul Ex - Pregnat (CHANBAEK) Author : baeclarity
©LilBuna
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby [✔️]
Fanfiction🌻[Mahae + Nohyuck] • Tittle : Baby • Genre : Angst, Romance, bxb • Bahasa : Baku tidak EYD • Rate : Mature (+) Publish : 11 Agustus 2021 ©LilBuna