6. Pendekatan

13 3 33
                                    

🌷 = Masih satu waktu
🌷🌷 = Timeskip beberapa jam
🌷🌷🌷 = Ganti hari

Ini berlaku buat semua ceritaku ya... Cuma beda emoticon. Patokannya di jumlah (1/2/3).

 Patokannya di jumlah (1/2/3)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷

"Beli semen yang!"

"Beli semen ya di toko bangunan bukan di toko kosmetik ya bajigur".

Aidan mengekori Nara yang sedang menelusuri produk-produk kecantikan di rak. Entah apa yang dicari gadis ini sejak lima belas menit yang lalu.

"Ya apalah itu. Buat nutupin luka-luka biar gak keliatan".

Perempuan itu berbalik, "Color corrector?"

"Kolor?"

Nara menelesik wajah yang lebih tinggi darinya itu, "kayaknya bakalan ribet. Concealer aja biar praktis".

"Hah?" Aidan semakin dibuat bingung.

Kemudian Nara menyeret lengan Aidan ke rak yang lain. Mencari beberapa produk yang cocok dengan warna kulit Aidan.

"Ini aja. Sekalian beauty blendernya. Nanti gue ajarin".

"Ngapain beli blender? Mau jualan pop ice?"

Gadis itu tak mengacuhkan ocehan Aidan. Ia beralih mengambil sebuah benda mirip telur. Kemudian kembali melengos ke rak yang lain.

"Ini bagus gak?" Tanyanya sambil mengacungkan satu buah pewarna bibir- Aidan tidak tahu namanya.

"Bagus".

"Bagusan yang ini atau ini?"

"Dua-duanya".

"Ih!"

Akhirnya Aidan menunjuk benda di tangan kiri Nara. "Ini deh. Yang itu warnanya ketuaan. Nanti kayak tante jablay".

"Tapi yang ini kayaknya gak cocok di gue deh", terangnya sambil menelisik produk pilihan Aidan.

"Kalo gak cocok ngapain dijadiin pilihan, oneng".

"Yaudah yang itu aja".

"Gak mau. Nanti disangka janda".

Nara menyimpan lagi keduanya.

Aidan melongo. Mengapa perempuan senang sekali membuat repot dirinya sendiri?

Setelah lika-liku di toko kosmetik, mereka melanjutkan pendekatan mereka di kedai mie. Masih satu gedung di pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi.

Selagi menunggu pesanan mereka datang, Nara membuka satu plester bermotif yang mereka beli sebelumnya. Plester anak kecil yang sering Nara belikan untuk Aidan dulu.

"Aw aw aww!"

Nara mendelik. "Belum kena!"

"Oh, hehe".

Beauty After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang