HAPPY READING
Suasana sunyi di setiap hari ku saat ini mendadak ramai dengan kedatangan banyak orang. Berbagai karangan bunga, lipatan kertas yang banyak tertempel di sebuah papan besar berisi bermacam-macam ucapan membuat gadis itu mengeryitkan dahi.
Ia berjalan perlahan memasuki rumah nya. Gadis itu banyak melontarkan beberapa pertanyaan, namun semua orang hanya menatap nya sendu. Ia menyatukan kedua tangan nya berharap sesuatu hal buruk tidak terjadi.
Lantunan bacaan surat Yasin terdengar jelas di seluruh penjuru ruangan, Gadis itu melihat dua orang terbaring kaku dan sudah terbalut dengan kain kafan. Air mata nya jatuh menerpa pipi nya begitu saja, ia bingung dan bertanya-tanya di dalam lubuk hati nya. Tangan nya bergetar, ia terduduk dan menepuk bahu wanita yang sedari tadi menutupi wajah sembab nya dengan kedua telapak tangan nya.
"Siapa mereka?" Tanya Gadis itu dengan suara yang mulai terdengar serak.
Wanita itu semakin menangis lalu meraih tubuh munyil Gadis itu yang masih memakai seragam sekolah.
"Ma-mama dan papa mu Na" Ucap wanita itu sambil menenggelamkan kepala nya pada leher Gadis muda tersebut.
Air mata nya semakin deras, lalu ia menatap kain putih yang tidak begitu transparan menutupi wajah pucat kedua nya. Pelan-pelan kain itu terbuka sendiri oleh hembusan angin. Gadis itu tersentak dan spontan berteriak histeris.
"Mama! Papa!" Teriak nya membuat suasana berduka cita itu semakin di penuhi oleh suara tangisan.
Semua mendekat, mengelus bahu nya dengan lembut. Namun isakan itu semakin menjadi, hingga dia merasa semua oksigen mendadak menghilang dari nya, dan Gadis itu pun pingsan tak sadar kan diri. Semua orang yang merasa khawatir segera membawa nya masuk ke dalam kamar.
Perlahan gadis itu membuka kelopak mata nya. Sebuah ruangan bernuansa abu-abu itu nampak tak asing bagi nya.
"Lo gapapa?"
Pandangan mata nya beralih kepada lelaki yang duduk pada tepi ranjang.
Gadis itu menutup wajah nya dengan bantal, lalu isakan kecil mulai terdengar kembali, lelaki itu mengelus pundak nya berharap dia akan berhenti menangis.
"Tuhan sayang sama kedua orang tua lo, maka nya mereka di ambil"
"Jauhin gue!" Gadis itu mendorong tubuh lelaki itu dengan kuat sampai ia tersungkur, dengan cepat gadis itu berlari ke luar rumah dengan hanya membawa mobil dan ponsel nya.
"Xena!" Lelaki itu terlambat mengejar karena badan nya yang terasa sakit sebab benturan keras pada lantai. Lelaki itu mengacak rambut nya dengan kasar.
Ya dia Xena Pramana, dalam Bahasa Yunani Xena berarti ramah atau murah hati. Namun sikap nya jauh berbeda dari arti nama nya, ia begitu hemat bicara dan tak peduli dengan lingkungan sekitar. Dari umur nya yang relatif masih muda ia sudah mengalami beberapa masa lalu yang begitu berat bagi nya. Tapi gadis itu tetap kuat apalagi sekarang dia hanya mengandalkan diri nya sendiri, dia benar-benar sendiri setelah kedua orang tua yang paling ia cintai telah meninggalkan dia untuk selama nya.
Mobil terus berjalan membelah jalanan kota Jakarta yang sudah sepi karena ini sudah masuk jam tengah malam. Xena merasa kepala nya terasa berat saat dia mengalami pingsan yang cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
XENA
Teen FictionXena Pramana, Gadis tomboy berwatak cuek dan sadis. Dia kesepian, gadis itu memulai kehidupan Broken Home nya sejak kedua orang tua nya meninggal dunia karena sebuah tragedi. Sikap pendiam sangat melekat dalam diri nya. Sebuah ucapan pedas dari set...