S R - 2

178 36 0
                                    

Selasa, 15 September 2020
20 : 15 WIB.
"Jihan, Satria masuk keruangan papa." -ucap Tevin lalu masuk kedalam ruang kerjanya.

Yang lainnya saling bertatapan bingung.

"Dek, kamu bikin masalah?" -tanya Satria, Jihan hanya diam.

"Jihan Hardian!" -teriak Tevin dari ruangannya, Jihan pun langsung berlari keruangan Tevin, dan Satria pun menyusulnya.

Meninggalkan para kakanya kebingungan.

"Mah, ada apasih?" -tanya Endri ke Fiola. Fiola hendak menjawab namun terpotong Juan,

"Nguping aja ayo." -ajak Juan, lalu berjalan kearah ruangan Tevin.

Baru saja Juan menempelkan telinganya ke pintu, tapi teriakan Tevin membuat Juan langsung kembali duduk di ruang keluarga.

"Jangan ada yang nguping!" -teriak Tevin.

"Mampus, papa sekarang jadi indomie." -kata Juan.

Yang dimaksud Juan itu indigo, tapi dia laper jadi nyebutnya indomie karna dia selera Juan.

"Hus! Mulut lo." -kata Endri sambil menampar pelan mulut Juan.

||Di ruangan kerja Tevin

"Jihan, bener kamu mau pindah sekolah?" -tanya Tevin langsung. Jihan mengangguk.

"Coba ceritain ke papa sama abang yang se jelas-jelasnya." -kata Tevin.

"Ya intinya ada temen sekelas Jihan namanya Songyee sama Lucy. Mereka selalu minta Jihan buat pindah sekolah, katanya gara-gara ada Jihan mereka merasa tersingkirkan.

Mereka selalu berusaha bikin Jihan ngga betah di sekolah, sampe akhirnya kemarin Jihan bener-bener bilang ke mereka kalau kelas 12 Jihan ngga bakalan sekolah disitu lagi." -jelas Jihan, Tevin memijat kepalanya.

"Han, susah buat daftarin kamu ke sekolah yang baru. Ngga bakalan ada sekolah yang nerima murid baru buat kelas 12." -kata Tevin.

"Jihan tau pa, tapi Jihan bener-bener ngga mau sekolah disitu lagi. Kalo Jihan bilang Jihan dibully kalian percaya?" -tanya Jihan.

"Kamu dibully?!" -kata Tevin dan Satria bersamaan.

"Dibully gimana?" -tanya Satria dengan tatapan marahnya.

"Jihan pernah ditinggal sendirian di gudang olahraga pas disuruh ambil peralatan olahraga, Jihan hampir disiram pake air bekas pell, pernah juga dituduh ngambil uang Songyee, pokoknya banyak deh" -jelas Jihan, Tevin langsung mengambil hp dari sakunya dan menelfon June suami dari Rosé.

"Halo jun, sorry gue ganggu. Lo besok kerumah gue bisa?"

"Kerumah lo bang? Bisa, tapi sorean pas anak-anak ada dirumah jadi ada yang nemenin Rosé."

"Oke, ajak anak bungsu lo bisa? Gue mau ketemu."

"Nanti gue ajak deh ya, dia agak susah diajak pergi."

"Gue tunggu ya jun, makasih. Maaf ganggu waktu lo"

"Yoi, santai aja"

-
"Papa nelfon siapa?" -tanya Jihan. "Adik tingkat papa, besok sore dia kesini. Kamu jangan main dulu." -jawab Tevin ke Jihan.

"Papa mau ngapain? Jangan laporin Songyee sama Lucy ke polisi pah." -larang Jihan.

"Siapa yang mau laporin mereka? Orang papa mau nanya tentang sekolah baru kamu." -ucap Tevin. 

"Serius Jihan pindah sekolah?!" -tanya Jihan histeris. Membuat Fiola, Juan, dan Endri menuju ruangan kerja Tevin.

"Kenapa?! Ada apa?!" -tanya Fiola panik.

2 | SUMMER RAIN [WOOHAN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang