Alunan musik kafe yang romantis membuat setiap pasangan yang ada di sana merasa makin berbunga. Malam minggu kafe memang banyak diisi oleh pasangan muda-mudi. Berbeda di bagian luar yang lebih banyak diisi oleh orang nongkrong laki-laki dan perempuan. Barangkali mereka tidak ada pasangan, jadi memilih bersama para sahabat.
Begitu juga dengan Syila malam ini yang sudah berkumpul dengan Rania, Iyan, Arkan, dan Rangga. Akhirnya mereka berkumpul lagi di kafe itu setelah sekian lama. Suasananya lebih cair dari waktu awal mereka bertemu, terutama Syila, ia sudah bisa akrab dengan yang lainnya.
“Eh, gue ke toilet dulu yah,” ucap Arkan yang kemudian pamit pada teman-temannya.
Rania beberapa kali melihat ke arah ponselnya. Saat ditanya oleh Syila, ia hanya mengelak dan mengatakan bukan apa-apa. Syila pun tak mau menaruh curiga pada Rania maupun Arkan yang sudah lama tidak kembali.
Setelah hampir lima belas menit, Arkan pun kembali. Ia muncul dari arah belakang Syila dengan seorang pelayan yang membawa sebuah kue ulang tahun. Sedangkan Arkan sendiri membawa sebuah buket bunga besar.
Setelah diberi aba-aba oleh Rania, mereka pun menyanyi lagu selamat ulang tahun. Syila sontak kaget dan menengok ke arah belakang yang sudah ada Arkan. Ia benar-benar terkejut diberi kejutan oleh mereka.
“Happy birthday to you... happy birthday to you... happy birthday, happy birthday, happy birthday Syila...”
Pantas saja Rania sama sekali tidak minta ditraktirnya. Sahabatnya itu hanya mengucapkan selamat ulang tahun waktu di apartemen, selebihnya tidak ada yang mencurigakan. Untuk Arkan sendiri, ia tidak tahu kalau lelaki itu mengetahui tanggal lahirnya.
“Ayo dong tiup lilinnya.”
“Make a wish dulu.”
Syila pun langsung memejamkan matanya untuk merapalkan doa-doa singkat. Setelahnya ia langsung meniup lilin. Setelah itu, Arkan memberikan buket bunga yang sudah menarik perhatiannya sedari tadi. Sementara yang lainnya hanya menyurakinya dengan kata ‘cie’. Hal itu berhasil membuat Syila tersipu malu.
Ini terlalu mendadak untuknya. Namun, hal itu tetap membuat Syila senang. Ia belum pernah diperlakukan seromantis ini oleh lelaki. Hal itu karena selama ini ia selalu gagal jika menjalin hubungan dengan lelaki.
Saat sudah menerima bunga dari Arkan. Lelaki itu menekuk satu lututnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya. Melihat perlakuan Arkan yang secara tiba-tiba itu membuat jantung Syila berdetak tidak normal.
Diberi buket bunga besar saja sudah membuatnya dag-dig-dug. Sekarang lelaki itu jongkok di hadapannya dan sukses membuat mereka menjadi pusat perhatian. Syila berusaha menetralkan detak jantungnya agar lebih normal dan bisa menghadapi Arkan.
Arkan lalu mengeluarkan sebuah kotak yang di dalamnya terdapat cincin. Syila bahkan sampai menganga dibuatnya, sementara yang lain masih bersorak riang. Rania tak henti-henti menggoda Syila dan menganggap bahwa perlakuan Arkan sangat romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Belum Mencintaimu [END]
Teen Fiction🌬️Cerita ini hanya 10 bab, gak banyak, hehe. Selamat membaca 😍 Cerita pendek yang mengisahkan tokoh Syila yang masih terjebak dengan masa lalunya. Syila menganggap bahwa cinta itu sesuatu yang tak bisa ditemukannya pada banyak orang. Bahkan ketika...