- pendatang baru

634 137 19
                                    

semua chapter ini dengan pov you .

Suara air terjun terdengar lagi di telinga ku, apakah ini akhir?, apakah aku akan bertemu orang yang aku sayangi yang sudah berada di atas sana?, apakah doa ku di kabulkan bahwa aku ingin segera cepat menghilang dari dunia ini?.

hahaha tentu tidak semudah itu, tentu saja aku terbangun seperti kemarin.

lelah. padahal ini baru kedua kalinya aku bangun tertidur dan terbangun dengan kepala pusing, pusing sekali rasanya.

tapi kali ini berbeda, kini aku berada di rumah sakit.

mencoba mengingat yang terakhir kali sekarang aku ingat, aku di tusuk menggunakan pisau dan mengenai tepat di perut ku.

mengingat hal kejadian itu membuat ku ingin memuntahkan semua yang ada di perut ku, benar tentu aku sangat tidak suka dengan darah, sekali melihat saja ingin rasanya menghilang dari bumi.

kini aku melihat kiri dan kanan, kali ini tidak ada yang menemani ku, sangat hening dan damai, tidak ada yang memegang tangan ku menunggu kebangunan ku dari tidur yang sangat menyebalkan.

apa juga yang aku harapkan, rindou ada disini? tidak mungkin. aku masih takut dengan rindou.

jadi ku biarkan saja anak itu ingin kemana, aku sedang tidak perduli dengan nya, yang kini aku pikirkan adalah kejadian terakhir, apakah rindou mempunyai kembaran?, aku saja tidak tau tentang keluarga nya, aku ingin menanyai nya tapi aku singkirkan niat itu terlebih dahulu.

melirik ke arah jam dan sudah menunjuk pukul 3 malam, aku menghela nafas sebentar “infusan ini sangat menghambat pergerakan tangan ku” risih ku yang ingin tidur ke samping tetapi infusan sangat membuat ku tidak nyaman untuk tidur menutup mata ku kembali.

kini aku melihat langit langit di ruangan, meratapi kehidupan ku sekarang seperti orang yang memiliki hutang yang sangat banyak “sepertinya tidak akan damai kehidupan ku kali ini”.

matahari sudah menampakkan diri, aku yang tadi tertidur kini terbangun karna suara jendela di samping ku di bukakan, seperti nya ada seseorang disana, tetap saja aku pura pura tidur.

“kapan pasien ini akan membukakan mata nya?”
“mungkin sebentar lagi”
“jika tidak bangun hari ini apakah kita akan di marahi oleh rindou-sama?”
“jangan ngaco!”
“daripada memikirkan nya lebih baik kita lanjutkan pekerjaan sambil menunggu pasien ini bangun dari tidur nya”
”baiklah”

aku menguping pembicaraan mereka, seperti nya mereka membawa nama nama rindou, apa urusan nya rindou dengan rumah sakit ini?.

setelah perawat dua itu menghilang dari hadapan ku mata ku langsung membuka dan mengatur nafas, rasanya seperti percobaan menjadi mayat.

“apa yang mereka bicarakan, rin marah? tentang apa? sungguh aku tidak paham” mencari jawaban terus menerus yang ada di otak ku hingga panas, masih tidak tau apa yang mereka bicarakan tentang rindou.

karna tidak ingin memikirkan lebih dalam aku pun memanggil perawat agar mereka tau jika aku sudah bangun dari tidur ku yang setelah di tusuk.

sebenernya sudah bangun tapi aku ingin berpura pura lebih dahulu agar dapat tau apa yang mereka bicarakan tentang rindou barangkali aku mendapat kan informasi tentang keluarga nya.

tetap saja hasil nya nihil, karna sudah cape mendengar hanya itu itu saja, aku pun memanggil perawat.

“atas nama (fullname) saya sudah bangun”

𝗧𝗛𝗘 𝗗𝗢𝗟𝗟! - haitani rindouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang