[115] Perpisahan

3.7K 723 97
                                    

Goa yang sebelumnya menjadi pintu masuk markas itu kini luluh lantak, tidak ada sedikitpun dinding batu yang berdiri, semuanya rata dengan tanah. "Percuma, tidak ada pintu masuk."

"Aku dengar ada markas rahasia untuk keadaan darurat. Mereka pasti ada di sana saat ini, tapi di mana itu?"

Zhang Junqing tidak bersuara, dia menyebarkan kekuatan jiwanya ke seluruh penjuru hutan. Angin berembus, menerbangkan dedaunan yang kering. Tiba saat itu, dia merasakan sekumpulan energi qi jauh di tengah hutan. "Ikuti aku."

Kekuatan itu semakin kuat seiring mereka melangkah lebih jauh memasuki hutan. Liu Ye selalu mempercayai Zhang Junqing, meski sebenarnya dia tidak merasakan apapun. Tiba-tiba, gelombang energi qi meledak di segala arah. Liu Ye terkejut dan mendengar suara gesekan ranting yang patah.

Pemandangan di depan mereka berubah. Tidak ada jalan masuk, tiba-tiba semuanya tertutup oleh pohon-pohon besar. "Hutan ini tiba-tiba semakin lebat." kata Liu Ye.

"Bukan itu." seru Zhang Junqing. Matanya melebar ketika sebuah ranting kayu melesat kearahnya. "Pohon-pohon ini hidup."

Liu Ye menghindari ranting kayu yang berusaha melilitnya, akan tetapi ketika dia mengangkat kepala. Dia menemukan Zhang Junqing telah ditutupi oleh tanaman rambat. "Tuan muda!" teriaknya ketakutan.

Namun Zhang Junqing mengangkat kepalanya. Berkata dengan tenang, "Jangan panik, biarkan mereka menangkapmu. Semua pohon ini dikendalikan..... Oleh Lin SuYin."

Kemudian tanaman itu menarik Zhang Junqing ke dalam tanah, menghilang. Melihat itu, Liu Ye sedikit ragu tapi akhirnya membiarkan sulur-sulur itu mengikat tubuhnya dan menariknya. Ketika dia membuka mata, pemandangan terowongan yang gelap menyapanya, akan tetapi masih ada sedikit cahaya dari lampu sihir.

Dia bisa melihat rekan-rekan menatap mereka. Liu Meimei, You Xin, Xu Ze, Huo Yi hingga Lin SuYin.

"Aku hampir takut kamu malah menarik musuh." kata Le Hu cemberut.

Namun Lin SuYin menggeleng keras. Dia tidak mungkin salah mengenali Zhang Junqing, pemuda itu berlari lalu menjatuhkan dirinya ke tubuh Zhang Junqing, memeluknya erat. "Syukurlah kamu baik-baik saja, aku dengar kamu diserang.

Hati Zhang Junqing selembut kapas. Dia memeluk pria muda di tubuhnya dan mengangguk. "Kami baik-baik saja, hanya saja ada kabar buruk."

Semua orang seketika gugup. Le Hu maju dan bertanya, "Apa itu?"

"Nian Zhen mengirimkan bantuan 10.000 pasukan untuk Xinjiang."

Mata semua orang berkontraksi, bahkan Lin Yu yang selalu tenang langsung bangkit. "Bagaimana mungkin, mereka jelas-jelas musuh. Dan di sisi lain, kalian... Kalian orang Nian Zhen!"

Xu Ze mengepalkan tangan. Giginya bergemeletuk. "Bagaimana mungkin... Aku.. Aku anggota keluarga Xu, sebagian besar anggota keluarga kami adalah pejabat di pengadilan tinggi. Lalu, kenapa mereka.."

Hong BaoYu mengingatkan. "Sehari setelah kalian pergi, seekor burung pengantar pesan datang. Di gulungan itu tertulis namamu, mungkin itu seseorang dari Nian Zhen."

"Namaku?" Zhang Junqing merenung, "Mungkinkah dari Kakak.?"

Hong BaoYu menyerahkan gulungan surat itu padanya, cukup tebal namun tidak butuh waktu lama bagi Zhang Junqing menyelesaikannya. Surat itu memang dari Kakak lelakinya, akan tetapi isinya merupakan berita buruk. Mata Zhang Junqing menyipit berbahaya. "Aku di keluarkan dari akademi dan Kaisar mengeluarkan dekrit yang mengatakan bahwa aku seorang penghianat negara."

Dia menoleh pada Xu Ze, Liu Meimei, Huo Yi dan You Xin."Kalian dianggap tidak berhubungan dengan semua ini, Nian Zhen memberi kesempatan kalian untuk kembali dan merenungkan diri."

Huo Yi mengepalkan tangan. "Tidak mungkin! Aku tidak akan meninggalkan Xiao Yin."

"Yi ge." Lin SuYin menyela, "Kamu harus kembali, kamu masuk akademi untuk membanggakan perguruanmu. Aku tidak bisa menyeretmu."

Le Hu menghela napas, dia menatap semua orang dan mengangguk. "Hal ini menjadi semakin rumit, Lin SuYin benar. Kalian lebih baik kembali, masalah negaraku tidak ada hubungannya dengan kalian. Zhang Junqing dan Lin SuYin telah menyinggung putera mahkota. Mungkin dektrit itu juga muncul akibat hasutannya. Selagi putera mahkota tidak mengincar kalian, kalian harus pergi secepat mungkin."

"Tapi bagaimana dengan obat-obatan. Kalian tidak punya banyak tenaga medis." Saat Liu Meimei berbicara, ada getaran kecil di suaranya. "Lalu Ye ge.. Bagaimana aku menjelaskan kepada para tetua jika aku meninggalkanmu di sini."

"Gadis bodoh!" Liu Ye menepuk kepala Liu Meimei lembut. "Para tetua akan mengerti, aku selalu setia pada Zhang Junqing. Jangan khawatirkan kami, khawatirkan dirimu sendiri. Kamu masih muda dan belum menikah, kamu tidak akan menjadi pengantin keluarga Zhang jika di nobatkan sebagai buronan, bukan?"

Pipi Liu Meimei bersemu merah namun matanya berkaca-kaca. Xu Ze menatap rekan-rekannya dan berkata rendah, "Aku juga akan pergi. Aku pewaris keluarga Xu, tidak akan kubiarkan Xu Zi merebutnya."

Le Hu mengangguk, dia kemudian beralih pada You Xin yang belum juga berbicara. "Kalau kamu?"

You Xin menunduk kemudian mengangkat kepalanya untuk menatap mata Le Hu. "Aku sudah pernah mengatakannya padamu. Bagiku Nian Zhen bukanlah sebuah rumah, aku akan membantumu untuk menang dengan syarat berikan aku tempat di sini. Semua itu cukup." 

Apa yang terjadi berikutnya sudah dapat ditebak. Xu Ze, Liu Meimei dan Huo Yi pergi kembali ke Kekaisaran Nian Zhen dengan diantar oleh burung vermilion. Semua orang berada dalam keresahan, akan tetapi bahaya yang menghadang tidak memberikan mereka ruang untuk bernapas. Perang akan segera meletus dan musuh sudah bersiap dengan tenaga penuh. Malam itu, semua orang berkumpul untuk membahas rencana.

Lin Yu mengatur strategi dengan mengandalkan sedikit pasukan. Meski jalan yang ditempuh tampak sulit. Mereka bersyukur para prajurit itu tetap menunjukan kesetiaan mereka. Di ruang batu, dengan penerangan lilin yang redup. Lin SuYin mengoleskan salep luka di pipi Zhang Junqing. 

"Maksudmu kakakku menemuimu.."

"Dia mengenakan setelan mewah, penampilannya misterius dan seluruh tubuhnya dari rambut, kulit dan pakaiannya berwarna putih. Siapa dia?"

Lin SuYin terkekeh, "Itu pasti kakak Hu. Dia sangat menyayangiku. Apa dia menindasmu?"

"Hu? Bai Hu? Harimau putih yang legendaris itu." Zhang Junqing melebarkan mata kemudian menggeleng. "Tidak, tidak. Dia sebenarnya membantu kami, tanpa dia. Aku dan Liu Ye tidak akan bisa datang tepat waktu."

"Benarkah? Itu artinya dia mulai longgar. Syukurlah."

"Mulai longgar? Apa maksudmu?" tanya Zhang Junqing.

"Kamu tahu?" Lin SuYin menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya. "Kakak Hu mulanya sangat tidak menyukai hubungan kita. Dia bahkan mengirim anting ini untuk mengawasiku sepanjang waktu. Aku mencoba melepasnya sejak saat itu, tapi entah bagaimana tidak bisa."

"Jangan melepasnya!" Zhang Junqing menatapnya. "Dia berkata bahwa itu senjata sihir yang bisa melindungimu dari kematian. Jadi jangan pernah melepasnya, mengerti?"

"Aku tahu." Lin SuYin mengangguk. "Kita harus beristirahat dengan baik, besok adalah hari yang besar. Aku akan segera melihat penampilanmu sebagai jenderal."

"Hm." Zhang Junqing mengecup puncak kepala Lin SuYin dan berkata lembut. "Kamu tetaplah di belakangku, oke."

"Aku bukan orang yang seharusnya dilindungi." 

Sudut bibir Zhang Junqing terangkat. Dia menangkup wajah tampan kekasihnya dan berkata, "Aku tahu itu, maka dari itu tetaplah di belakangku dan bantu aku. Karena kamu kuat. Sangat kuat." 

Bersambung...

Last Update: 09/09/2021



[BL] Guardian of Forest [Original Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang