Hypnotized

3.1K 259 48
                                    

[Oneshoot]

©_JB24_ | 17 Desember 2021

Chanbaek
Boy x Boy
Boys' Love
Yaoi
Rate–M
M–Pregnant

~°°Hypnotized°°~

Dua orang berbeda kelamin saling melirik resah. Tanda tanya berkumpul di benak ketika tatapan lekat pria di depan mereka sama sekali tidak terlepas. Ingin menginterupsi, namun keburu diserang tidak enak hati. Takut-takut tindakan mereka menyinggung perasaan si pria berwajah ayu nan jelita. Sehingga menunggu jadi opsi terbaik walau sekiranya waktu 15 menit habis untuk duduk diam tanpa bersuara. Selain nafas yang terhela ditengah degup jantung yang tidak tenang.

Sementara itu, bulatan sebiru samudera memperhatikan raut kedua tamu begitu serius dan saksama. Melihat dengan baik rupa dua orang asing, lalu membiarkan suaranya mengambil alih keadaan terlampau sunyi kemudian.

“Aku pikir ada seseorang yang tidak menyukai hubungan kalian,” katanya memulai. “Dan karena ketidaksukaannya itu, dia ingin menghancurkan rumah tangga kalian secara perlahan. Salah satunya mencegah kalian untuk memiliki keturunan.”

Satu-satunya wanita disana mulai bereaksi, panik atas penuturan barusan. “S-Siapa dia? Kenapa dia melakukan itu pada kami?” tanyanya.

“Aku tidak bisa mengatakan itu, tetapi yang jelas dia tidak menyukai hubungan kalian berdua.” Si pria mengambil taburan kelopak mawar merah lalu menjatuhkannya ke dalam wadah berisi air.

“Apa yang kau lakukan?” Nada bariton menyela jengah. Terdengar kesal seakan ucapan lelaki itu tidak bisa dipercaya.

Sejak awal, usulan untuk mengunjungi orang pintar bukan pilihan bagus demi mengatasi permasalahan rumah tangga. Ide ini datang dari ibu mertuanya. Meminta putrinya agar mendatangi rumah orang pintar demi mencari solusi atas problematika mereka yang tak kunjung dikaruniai anak. Seharusnya ia tidak perlu mendengar omong kosong sang ibu mertua. Akan tetapi rengek keputusasaan sang istri memaksa ia untuk menuruti dengan dalih ingin mencoba terlebih dahulu. Sehingga mereka pun berakhir disini dengan satu di antaranya berbekal perasaan dongkol.

“Tentu saja aku ingin memecahkan permasalahan kalian, tuan Park Chanyeol. Bukankah itu tujuan mu datang kemari?” Si pria melirik sekilas sebelum memaku atensi pada wadah berisi air bercampur kelopak mawar dan mengaduknya perlahan.

“Sepertinya kau merasa tidak senang untuk datang kemari. Karena kau bukan tipikal orang yang percaya terhadap hal-hal diluar nalar. Kalau bukan karena desakan ibu mertua dan istrimu, kau akan menghabiskan waktumu di ruang kerja untuk menyelesaikan tumpukan dokumen. Bukankah begitu?” tebaknya yang tepat sasaran.

Tidak hanya si wanita sampai menjatuhkan rahangnya. Lelaki bernama Chanyeol turut melakukan hal sama. Merasa terkejut karena seingatnya, ia belum ada bersepatah kata. Apa ia harus mengakui bahwa pria berparas bak perempuan memang dianugerahi kemampuan istimewa?

"T–Tuan..  Bagaimana kau bisa tahu? K–Kami bahkan tidak–"

“Kalau memang kalian tidak suka dengan cara seperti ini, lebih baik kita hentikan saja. Ini demi kebaikan kalian. Aku tidak ingin satu di antara kalian merasa terpaksa melakukan ini." Ia menyela, sedikit dongkol akan reaksi si pria.

“TIDAK!!!” Wanita bergaun putih tulang menyela sebelum menoleh ke arah sang suami mengatakan, “Chanyeol! Ku mohon bekerja sama lah. Ini demi kebaikan kita!”

“Bae Johyun! Apa kau tidak waras? Ini benar-benar tidak masuk akal! Maksudku, kita seharusnya mendatangi dokter kandungan untuk mengkonsultasikannya. Bukan malah ke tempat tidak jelas seperti ini!” Chanyeol terang-terangan menunjukan ketidaksukaannya.

Hypnotized [Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang