Duality of Mafumafu

1.5K 98 40
                                    

Maaf, bukan lanjutan cerita. Kafka cuman lg gabut bgt seharian kudu nemenin adek di RS. So daripada nganggur, Kafka bikin ginian:v

Warning!! Mafusora detected!!

Selamat membaca:))

Sorak sorai penonton menjadi latar suara yang begitu meriah. Masing-masing dari mereka memegang lightstick putih dan biru.

Di atas panggung, dua orang pria berdiri tegak seraya melambaikan kedua tangan. Mereka mengucap terima kasih yang kemudian dibalas dengan penuh semangat oleh para penonton.

Dengan ini, konser musim panas After the Rain untuk tahun ini telah resmi berakhir.

"Bersulang!"

Segenap kru berseru dengan gembira, mengangkat gelas alkohol masing-masing. Suasana sukacita merayakan kesuksesan hasil kerja mereka memang tiada duanya. Pekerjaan yang menyenangkan.

Dan diantara para insan yang berpesta itu, sepasang bintang yang membuka secara resmi perayaan ini juga termasuk di dalamnya.

"Soraru-san, jangan kebanyakan minum, ya," tegur pemuda berambut seputih salju pada pria rambut kelam di sebelahnya.

Yang lebih tua mengernyit, heran. "Kenapa, sih?"

Sang partner, Mafumafu, menghela napas lelah demi menghimpun kesabaran. "Repot nanti. Soalnya Naruse-kun ngga disini, jadi gabakal ada yang jadi samsak tinjunya Soraru-san. Masa' Soraru-san mau bantingin para kru satu-satu?"

Selain itu, Mafumafu selaku pawang juga saaaangat keberatan kalau harus menahan pria bertenaga banteng ini saat ngamuk.

"Aah," Soraru menggaruk tengkuk dengan agak kikuk, "oke, deh."

Bagus. Soalnya Mafu lagi capek banget sehabis konser. Dan sepertinya, Soraru juga paham soal itu.

Tak terhitung sudah berapa kali komplain yang si raven terima dari teman-temannya perkara mabuk. Yang paling sering? Tentu saja Naruse. Kouhai jejadiannya itu sudah lelah jadi sasaran banting tiap kali Soraru mabuk padahal dianya ngga ngapa-ngapain.

Sebenarnya tak cuma Naruse, tapi teman-teman yang lain pernah pula jadi sasaran bogem dari Soraru. Naruse cuman yang paling sering saja. Dan kalau sudah begitu, yang bisa mengamankan dia cuma Mafumafu.

Pernah suatu ketika Soraru terpancing lomba minum dengan Urata. Hasilnya? Bahkan Amatsuki yang biasanya punya tenaga lebih kewalahan menahan Soraru agar tak membanting kawan-kawan yang lain. Sakata jadi terpaksa menelpon Mafumafu, yang saat itu lagi berada di luar kota mengurus konsernya, untuk kembali.

Tentu saja si albino panik dan saat itu juga berlari menuju stasiun. Bukan cuma sekali itu. Yang lebih parah ia pernah ditelpon saat sedang livestreaming untuk segera mengamankan Soraru yang mabuk. Meski tak enak, mereka memang tak punya pilihan lain.

Aneh memang. Hanya pada Mafu saja tubuhnya menurut. Tapi faktanya memang begitu. Dia bisa apa?

Jadi, Soraru memilih untuk hanya minum segelas kecil saja, setelah itu cari angin di luar.

Udara malam ini cukup dingin rupanya. Soraru sedikit bergidik, kemudian merapatkan mantel yang ia pakai. Sejenak kemudian ia termenung, menatap mantel yang saat ini dia gunakan.

"Soraru-san. Diluar dingin. Pakai mantelku biar ngga sakit, oke?"

Ah... Dia teringat pesan si albino kesayangannya itu. Kejadian kapan itu, ya? Kalau tidak salah setahun lalu, tepat pada malam saat sang junior menyatakan perasaannya.

"Soraru-san, aku suka Soraru-san!"

"...Eh...?"

"Mau jadi pacarku, tidak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake Me [Soraru Utaite Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang