Karena ini 17 Agustus dan sebenarnya aku pengen Give Away tapi karena aku nggak punya akun sosmed jadi give awaynya update story aja ya hehehhe selamat menikmati reader nim . Merdeka!
Vote dan comment nya ya ... puter lagunya juga , cocok banget mood nya
So who's gonna drive you home,
When you have a crazy day?
Gendhis duduk dengan tegang di salah satu ruangan meeting di Resort yang telah disewa Joppin. Beberapa jam lagi Conferensi Pers peluncuran produk baru DS Team akan dilaksanakan. Dirinyalah yang bertanggung jawab dengan semua teks presentasi yang akan dibawakan CEO T.
Semua sudah siap dan sempurna , kecuali dirinya.
Hari ini dia bukan milik Terry lagi, Gendhis telah menyerahkan semuanya kembali kepada Jehan. Gendhis sudah setuju, setelah ini dia akan mengakhiri hubungannya dengan Terry dan kembali seperti dulu bersama Jehan.
Gendhis sedang memutar otak, bagaimana caranya membicarakan ini semua dengan Terry dengan tenang. Setelah Jehan meninggalkan dirinya dini hari tadi dan berjanji akan menjemputnya malam nanti, Gendhis lekas berpikir, dia tidak ingin lama-lama menjadi melankolis dan hancur. Dia sadar dia memiliki kesalahan pada Jehan, tapi tidak sepenuhnya salah. Cintanya pada Jehan sudah habis , karena kelakuan Jehan sendiri. Cukup sudah 6 tahun terperangkap dalam penjara yang disebut Jehan dengan cinta. Masa depannya dengan Jehan pun terbilang tipis. Gendhis sama sekali tidak menerima jika orang tua Jehan tidak menginginkan Gendhis karena kasus ayahnya.
Memangnya siapa mereka?
Apapun, Sumartono Kirana adalah ayah kebanggaannya. Gendhis berniat menceritakan semua kepada Terry sebelum dia memulai permainannya kepada Jehan. Gendhis yakin Terry akan berpihak padanya dan mempercayainya seperti dia mempercayai laki-laki itu.
Gendhis berpegang teguh pada keyakinannya, Terry adalah harapannya.
....
Hari ini adalah hari yang sangat berat untuk Terry setelah kejadian semalam, dia tidak sanggup untuk melakukan apapun. Otak nya sudah penuh adegan antara Jehan dan Gendhis yang mungkin hanya terjadi dalam pikiran terkotornya. Satu hal yang pasti
Dia tidak terima
Egonya terkoyak demikian juga dengan rasa cintanya. Sebagai CEO , prediksinya nyaris sempurna, dan variable terburuk sudah terjadi kemarin.
Lantas? Bagaimana caranya untuk menghadapi Gendhis pagi ini?
"Selamat pagi CEO T." Sapa Gendhis sambil berdiri , ketika Terry masuk diiringi Mariana, sekertarisnya.
Terry tidak menjawab bahkan mengacuhkan Gendhis begitu saja. Padahal Gendhis sekarang memakai setelan merah yang selalu membuat Terry tidak bisa untuk tidak melihat dia.
"Silakan Gendhis, dimulai" Mariana memecah suasana , meskipun tidak paham dengan mood swing CEO nya , dia tidak peduli. Yang penting bekerja.Ketidak peduliannya pada hal-hal pribadi itu lah yang menjadikan Terry mempercayai Mariana sebagai sekertarisnya.
"Baik"
Gendhis berdiri dan kemudian menjelaskan hal-hal yang nanti akan disampaikan selama press conference, juga analisis kemungkinan pertanyaan, serta beberapa hal lainnya. Mau tidak mau Terry melihatnya. Membuat dia meradang, murka, dan ingin mencabik-cabik.
Gendhis baru sampai pada slide kedua ketika Terry meminta Maryana keluar
"Kamu keluar, sekarang!" Kata Terry sambil memerintah Maryana, tentu saja perempuan cantik itu segera keluar tanpa banyak bertanya, meskipun instingnya akan terjadi hal yang buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boo (Selesai)
Fiksi UmumTentang pertemuan dua insan yang kehidupannya seperti benang kusut. Akan kah persamaan membuat mereka memiliki kekuatan baru? Atau hanya akan menambah kerumitan baru?