Xiao Zhan adalah pria manis yang cerdas dan seorang gay. Dia bisa mengenali pria mana yang bisa dipercaya. Namun ketika Wang Yibo, seorang Billionaire, memperhatikannya di sebuah pesta, akal sehatnya langsung tak bekerja. Sesuatu dalam tatapan si Bi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
----- My Love Stranded in Beijing -----
***
Ini cerita kubuat untuk hadiah spesial buat ARMI62 Happy birthday to you beb.
Happy reading 🤗❤️💚💛
* * *
Beijing, 21.00
Xiao Zhan berdiri mematung di pojokan, di mana para waiter beristirahat berada. Dia meremas kedua tangannya di belakang tubuhnya dengan erat, mencoba mengusir kegugupannya. Dia tidak bisa percaya, sebuah tatapan mata dapat membuatnya berpikiran untuk berbuat dosa.
Karena hanya seorang biarawati yang bisa menolak kekuatan tatapan mata seorang Wang Yibo yang dilontarkan dari seberang ruang pesta pernikahan sepupunya di hotel tempat dia bekerja.
Xiao Zhan belum pernah segelisah ini akibat tatapan pria. Tapi, jika dipikirkan lagi, memang belum pernah ada pria yang menatapnya seperti itu.
Zhan mencoba mengabaikan pria itu. Tetapi ke mana pun dia mengantarkan minuman pada para tamu undangan, dia bisa merasakan tatapan mata tajam pria itu mengikutinya dan menelanjanginya.
Zhan mengeratkan rahangnya, dia ingin diselamatkan dari imajinasi liarnya tentang pria itu. "Ayolah Zhan. Tidak mungkin pria kaya seperti dirinya memilihmu untuk menjadi kekasihnya. Tidak mungkin."
Zhan adalah seorang gay, tapi belum pernah merasakan bagaimana rasanya berpacaran, berciuman apalagi bercinta. Dia tidak berani membuka diri kepada orang lain kalau dirinya adalah seorang gay.
Pernah sekali dia mendatangi club malam di mana tempat itu tempat berkumpulnya para gay. Di sana dia hampir diperkosa oleh seorang pria pemabuk, dan itu terakhir kalinya dia menginjakkan kakinya di sana.
"Hhh, adakah pria gay untukku yang mencintaiku dengan setulus hati?" gumam Zhan lirih.
"Permisi, bisakah kau mengambilkanku segelas wine lagi?" Sebuah suara membuyarkan lamunannya.
Zhan mendongakkan kepalanya, dia terkejut melihat orang yang dia lamunkan tadi sekarang berdiri tepat di hadapan matanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
