2

6.2K 291 3
                                    

Sudah pukul 14.00 itu artinya Baekhyun harus segera pindah ketempat ia bekerja selanjutnya, setelah berpamitan ia pun langsung berjalan cepat menuju restaurant yang jaraknya tidak terlalu jauh dari toko bunga. Setelah sampai di pintu belakang restaurant ia langsung segera pergi menuju loker mengganti pakaiannya dengan seragam restaurant.

"Selamat siang semua." Sapa Baekhyun pada karyawan yang lain.

"Siang Baek, langsung standby di depan ya." Pinta salah satu karyawan tetap di sana.

"Baik eonni."

Setelah mengganti pakaian dan juga standby di depan untuk melayani para pelanggan hingga sebuah intrupsi dari supervisor restaurant mengalihkan perhatiannya.

"Baekhyun nanti malam pukul 7 akan ada orang penting yang makan di sini, kau siapkan table dan layani dia. Mengerti?"

"Baik bu mengerti, dan maaf table mana yang harus saya siapkan ya?"

"Table nomor 6 untuk 3 orang dan jangan lupa wine nya ya."

"Baik bu akan saya siapkan dua jam sebelum kedatangan."

"Bagus kalau begitu lanjutkan pekerjaanmu."



Waktu sudah menunjukan pukul 19.00 meja reservasi sudah Baekhyun siapkan dengan sempurna hanya tinggal menunggu kedatangan tamunya saja. Hingga tak lama 3 orang pria tinggi dan tampan memasuki restaurant tersebut dan mengkonfirmasi table reservasi mereka.

"Atas nama Park Chanyeol." Ujar pria yang lebih tinggi dari yang lain.

"Meja nomor 6 silahkan biar saya antar." Ucap Baekhyun dengan ramah.

Selama perjalanan menuju table banyak pasang mata yang melihat ke arahnya, ahh ralat melihat ke arah 3 pria tampan yang sedang berjalan mengekori dirinya. Ya tentu saja pemandangan itu sayang untuk di lewatkan tentang bagaimana perpaduan paras dewa dengan manusia yang sangat pas di pandang mata. 

"Ini meja nya tuan silahkan." Ucap Baekhyun mempersilahkan ketiganya untuk duduk.

"Terima kasih." Ucap salah satu berkulit tan yang sangat sexy.

"Sama-sama tuan, ingin memesan langsung atau nanti?" Tanya Baekhyun.

"Nanti saja, bisa siapkan wine nya dulu?" Balas pria yang berkulit putih seperti vampire.

"Baiklah mohon di tunggu akan saya persiapkan." Pamit Baekhyun untuk mengambil wine.

Tak lama Baekhyun datang kembali dengan sebotol wine dan 3 gelas menghidangkannya langsung untuk ketiga pria tampan. Namun berbeda dengan yang dua pria yang lebih tinggi dengan telinga besarnya bersikap acuh dan lebih terfokus pada benda pipih di tangannya.

Makan malam sudah mereka nikmati hidangan demi hidangan sudah tersaji di hadapan mereka dan sudah tandas pula. Hari yang sangat melelahkan bagi Baekhyun ya menurutnya melayani orang kaya dan memiliki kuasa justru harus mengeluarkan extra tenaga karena mereka biasanya lebih bawel dan banyak mau dengan keinginannya sangat berbeda dengan kalangan biasa yang lebih menerima apa adanya saja tanpa mau repot-repot memprotes.

"Permisi saya ingin table di luar untuk smoking apa masih ada yang tersedia?" Tanya pria bertelinga peri.

"Mohon di tunggu sebentar akan saya periksa dulu." Pinta Baekhyun.

Setelah mengecek ke bagian reservasi Baekhyun langsung mengantar ketiga pria itu ke tempat smoking area dengan bagian sedikit ke belakang dan lebih terasa privasi lagi-lagi sesuai keinginan mereka.

"Baiklah saya tinggal, jika ada yang di perlukan bisa panggil saya.... saya akan berada di sana." Ucap Baekhyun sambil menunjuk bagian pintu masuk area dalam.

"Terima kasih." Ucap pria bertelinga peri.

Baekhyun kini hanya diam berdiri dengan kaki yang sudah bisa di pastikan lecet mengingat kulit Baekhyun yang tipis yang bisa kapan saja mengalami ini di tambah sejak pagi ia hanya mendapatkan waktu sedikit untuk beristirahat. Seketika ia mengingat kembali wajah ketiga pria yang hari ini menjadi tanggung jawabnya. 

"Kalau ku perhatikan dia itu tak kalah menawan dengan dua temannya hanya saja ia lebih dingin dan cuek. Apakah dia seorang titisan peri seperti di dongeng? ahh tidak-tidak peri tidak ada yang sedingin dia." Batin Baekhyun yang sedang melantur pikirannya.

Pukul 22.00 Baekhyun baru bisa keluar dari restaurant, terpaksa harus lembur karena melayani tiga pria kaya, tapi beruntunglah besok ia akan libur dari pekerjaannya. Ya setidaknya ia bisa merenggangkan otot tubuh dan kakinya yang kini benar-benar terasa perih.

"Baek kau bawa sepeda ku saja, ini sudah malam bis pun tidak ada yang lewat atau kau mau menginap di rumah ku saja malam ini dan kau bisa pulang pagi hari." Tawar salah seorang karyawan.

"Tidak terima kasih eonni untuk tawaran menginapnya aku tidak bisa meninggalkan kakekku sendiri, tapi kalau tawaran sepedanya boleh jika tidak merepotkan hehe."

"Baiklah pakai saja lagi pula rumahku tidak terlalu jauh."

"Baiklah eonni terima kasih sampai jumpa, besok akan aku antar kan sepedanya ke rumahmu."

"Terserahmu saja, hati-hati."



Saat perjalanan pulang Baekhyun tak sengaja melihat sosok yang baru saja ia temui, pria bertelinga peri tapi tidak bersama dengan dua temannya melainkan bersama dengan seorang wanita yang sangat sexy dan bisa Baekhyun pastikan bahwa wanita itu adalah wanita malam mengingat gerak geriknya yang seakan menggoda, berbeda dengan wanita yang mempunyai status lebih dia akan lebih bersikap biasa saja dan mengontrol napsu nya.

"Ya memang sudah bisa dipastikan pria seperti dia pasti akan selalu di kelilingi wanita, entah wanita baik-baik atau wanita yang seperti itu." Gumam Baekhyun sambil mengayuh sepeda.

Pukul 23.00 Baekhyun baru tiba di kediamannya dengan di sambut sang kakek yang terlihat khawatir menunggu kedatangannya di luar.

"Aigo kenapa baru pulang eoh? kau tau kakek sangat khawatir." Ucap Hae kyun.

"Mianhae pekerjaanku sangat banyak hari ini kan aku sudah memberi kabar kalau aku akan pulang telat tidak perlu menungguku." Ucap Baekhyun sambil mengajak sang kakek masuk ke dalam rumah.

"Tetap saja kau ini anak perempuan bagaimana aku tidak khawatir padamu. Kalau hal buruk terjadi padamu aku tidak akan bisa memaafkan diriku."

"Sudahlah kek ini sudah malam sebaiknya kakek istirahat saja ya, Baek juga akan istirahat."

"Baiklah selamat malam."

"Selamat malam." Balas Baekhyun sambil mengantar sang kakek ke kamar.

Setelah itu ia tak sengaja melihat bunga yang tidak asing bunga yang hari ini ia rangkai, bagaimana bisa seyakin itu ya karena hari ini hanya satu orang lah yang membeli jenis bunga Iris ditambah rangkaiannya sama persis dengan yang ia rangkai namun apakah benar pria tua itu teman kakeknya mengingat status nya saja sangat berbeda dengan keluarganya. Apa mungkin kakeknya berteman dengan orang kaya. Tidak ingin ambil pusing dengan menebak-nebak ia memilih untuk membersihkan diri dan mengobati luka kakinya dan mulai memasuki alam mimpi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC.

SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA VOTE NYA YA 🥰

The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang