[Quatorze] Aku Tak Tahu

84 21 4
                                    

"Hannie ini tempat apa?"

"Ini namanya pantai, kamu gak tau?" Minho menggeleng polos. Ia terus berjalan diatas pasir.

"Ino, sini deh."

Minho menghampiri Jisung dan menatapnya dengan tatapan yang sangat menggemaskan, membuat Jisung tak tahan.

Jisung mencolek pasir yang sudah terkena air laut lalu memolesnya ke pipi Minho. Minho langsung melotot tak terima, "Ih, Hannie! Make up-nya nanti ancur! Gimana bersihinnya ih!!"

"Itu sih resiko."

"Tau ah, Ino ngambek!"

Minho langsung pergi berlari meninggalkan Jisung yang kelabakan sendiri mengejarnya karena jaraknya dengan Minho sudah terlalu jauh.

"Ino, sini sayang! Maafin Hannie."

"Gak mau! Ino ngambek sama Hannie, Ino mau pulang!" sentak Minho yang masih terus menghindari Jisung.

Minho terus pergi bahkan keluar dari area pantai. Niatnya hanya bercanda. Ia berbelok dan terus berbelok. Ia mengabaikan panggilan Jisung, hingga tak lama ia tak bisa mendengar suara Jisung lagi.

"Hannie ngambek balik ya? Padahal Ino mau nunjukin sesuatu," monolog Minho lesu.

Ia tak peduli dan terus berjalan ke tempat yang ia inginkan tadi. Sedangkan disisi lain Jisung kelabakan sendiri karena ia kehilangan jejak kekasihnya.

"Ino!"

"Lino, kamu dimana?"

Jisung menatap ke belakang dengan ekor matanya. Dan orang-orang yang mengikutinya sedari tadi itu pergi.

Sejak Jisung meneriaki nama Minho dengan sebutan 'Ino' tiba-tiba saja ada orang yang mengikutinya dari belakang seperti penguntit, membuat dirinya seketika berfikiran buruk.

Jisung menghela nafas sejenak karena tak diikuti lagi. Ia menatap sekitarnya, berharap Minho ada disana.

"Lino, jangan bercanda! Ayo pulang!"

Jisung tak peduli jika dirinya dikatai gila, ia hanya ingin Minho kembali. Ia tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada kekasihnya.

"Dek, saudaranya ilang?"

Jisung mendongak dan pandangannya melihat seorang pria dewasa yang tiba-tiba menghampirinya. Jisung hanya mengangguk.

"Mending cepet dicari ya? Area sini rawan, takutnya kenapa-napa nanti sama saudaranya," ujar pria tadi yang membuat Jisung panik.

"Makasih infonya, Pak!" Jisung pergi berlari tak tentu arah karena fikirannya semakin buruk.

Jisung mengeluarkan sebuah foto Minho yang ia simpan di dompetnya dan menghampiri salah satu pria.

"Maaf, Pak. Bapak pernah liat orang ini gak?" tanya Jisung berusaha sesopan mungkin.

Jisung mengernyit heran ketika dirinya tak mendapat respon apapun, 'Ya kali suara gue kecil banget sampe tuh bapak-bapak gak denger?' batin Jisung kesal.

"Pak, saya nanya loh!"

Jisung bahkan sudah meninggikan suaranya tapi ia tak kunjung mendapat respon. Jisung mencoba meneriakinya sekali lagi.

"Permisi!!"

Jisung berjalan mundur ketika pria tadi menoleh. Tubuhnya seketika merinding melihat keadaan pria yang ia panggil tadi.

"Maaf Pak, gak jadi."

Pria dengan wajah setengah hancur itu tak mendengar, ia terus menghampiri Jisung seolah ingin membantunya.

[01] Bonjour, Prince! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang