Chapter 4

122 15 0
                                    

"Cinta bukan sekedar kata, tapi juga bukti"
~Wahyu Frey Agustino


EVANESCENT


"makasih buat hari ini Ga,"

Lelaki disampingnya tersenyum manis sembari mengusap kepala crush-nya.

"Everything for you."

Gadis disampingnya ikut menarik kedua sudut bibir mungilnya. Membentuk senyum manis sampai deretan gigi putihnya kelihatan.

"Aku masuk dulu, sampai besok" Gadis dengan rambut sebahu itu membuka pintu mobil Saga dan keluar.

Ddrrrttdrrtt

Lelaki berparas tampan itu merogoh saku celana dan mengambil handphonenya. Tertera nama Jesslyn disana. Lantas ia segera menggeser tombol hijau.

"Halo? Kenapa Jess?"

"Saga, aku mimisan lagi. Gara-gara tadi Joshua bawa mobilnya kenceng!" Suara rengekan terdengar dari seberang.

"Y-yaudah gue kesana sekarang, tunggu ya"

Gadis diseberang tersenyum penuh kemenangan. Sampai kapanpun Saga adalah miliknya. "cepetan ya, sakit banget kepala aku"

"Iya, ini gue lagi jalan kok" tanpa berpamitan kepada sang kekasih yang menunggunya diluar mobil, lelaki itu menancapkan gasnya.

Sementara gadis yang berdiri didepan rumah menghela pelan dan berbalik masuk kedalam rumah. Sampai kapan mereka harus seperti ini?

EVANESCENT

Seorang gadis berjalan santai dikoridor rumah sakit. Ia sedikit kasihan dengan pasien-pasien lain yang berjuang hidup. Apalagi mereka yang sakit-sakitan dan tidak mampu. Ingin rasanya ia menjadi dokter gratis buat orang-orang yang tidak mampu itu.

Namun apalah daya dirinya yang tidak terlalu pintar ini.

Melihat kekanan dan kekiri membuat dirinya tak melihat jalan. Hal itu membuat dirinya ditabrak dari depan oleh seorang yang buru-buru.

Sedikit terhuyung kebelakang dan kertas-kertas ditangannya lepas lalu berserakan dilantai. 

"Eh, sori-sori gue gak liat. Gue lagi buru-buru" kata orang itu sembari memunguti kertas gadis tadi yang berserakan.

Melihat nama dikertas itu membuat lelaki tadi mendongak. "Eva?"

EVANESCENT

"Jadi lo..."

Eva hanya mengangguk sebelum lelaki itu menyelesaikan ucapannya. "gue mohon jangan kasih tau siapapun soal ini, apalagi Saga. Ya?"

Lelaki itu menghela dan bersandar di bangku putih yang mereka duduki.

"Gue gabisa janji, dia sahabat gue. Lo juga sahabat plus pacar dari sahabat gue Va,"

"Pliss, gue gamau semuanya tau dan khawatir"

Lelaki itu beralih menatap Eva lalu dengan malas mengangguk. Membuat senyum secerah mentari pagi hari terbit dibibir mungil gadis itu.

•EVANESCENT✓•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang