Sebelumnya, Nanny yang tidak sadarkan diri dibawa ke tempat darurat dimana para pasukan terluka dirawat. Dia dibaringkan pada tandu sederhana yang dibawa oleh Suryani dan seorang rekannya yang tak dikenal. Sementara itu ada Borhan di depan yang memimpin jalan. Sepanjang jalan aku dituntun oleh Charlie saking sulitnya aku berjalan—aku masih sangat syok setelah melihat seseorang tertembak di depan mataku sendiri.
Sampai disana, Nanny dibaringkan di tempat tidur berdampingan dengan beberapa orang terluka lainnya. namun aku lebih tertarik dengan kakek Borhan yang berjalan menghampiri seseorang yang ternyata bernama Parto. Saat aku menghampiri keduanya yang sedang berdebat—parahnya ditonton orang sekitar—aku menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak bisa kuterima. Tanpa ragu aku berjalan sendiri meninggalkan Charlie yang tadi ikut denganku karena sempat menuntun diriku berjalan, lalu menghampiri Parto yang tiba-tiba jatuh ke lantai karena rasa sakit di perutnya.
"Hentikan! Jadi ini wajah aslimu, Borhan? Keterlaluan!" ucapku saat berada di samping bapak itu, merangkul nya.
Tentu saja aku jadi tontonan orang. Mereka sangat terkejut.
"Apa itu saja bukti yang kau punya sampai membuat keputusan bodoh dengan pikiran dangkal seperti itu? Kau belum interogasi anak buah si bos jahat itu. Kau belum mengorek alasan warga dusun di wilayah si jahat menetap disana dan menentangmu. Kau juga... tidak mendengar isi hati anak-cucumu sendiri sebelum meninggal. Jangan melihat hanya dengan satu matamu sendiri!" sambung aku tegas. "Kau bahkan tidak memberi kesempatan orang lain untuk memimpin dusun, seolah-olah kau raja satu-satunya dan hanya keluargamu sendiri yang menjadi bangsawan."
Sarah, bagaimana keadaanmu saat ini? Hebat bukan, aku pasti masuk penjara bersama pak Parto.
Yang mengejutkan, Borhan mulai terkekeh dan memalingkan muka. "Nak, kamu sudah sadar dimana tempatmu sekarang? Ini bukan bidangmu, bukan ahlimu. Walaupun kau bukan orang asli dusun ini, kau tidak akan tahu cerita yang sebenarnya." Dia menatap diriku penuh horor. "Asal kau tahu, aku tidak bisa berbuat apa-apa padamu hanya karena permintaan cucuku. Suatu saat, aku akan seret kau keluar dari sini!"
Dan dia pergi sendiri dari tempat ini. Orang sekitar juga mulai berbisik-bisik.
"Ndhuk, kamu seharusnya tidak ikut campur," sahut Parto padaku. "Dia ada benarnya. Ini bukan bidangmu, bukan urusan kamu juga."
"Tapi aku tidak tega melihat bapak kalah darinya. Aku baru sadar setelah mengatakan kekuasaan kek Borhan tadi." Aku tersenyum. "Seharusnya ada pemilihan umum yang memberi kesempatan siapa saja untuk jadi pemimpin dusun. Warga desa diberi kebebasan berpendapat, menilai seberapa layak orang itu menjadi pemimpin. Di tempat asal aku juga seperti itu, harusnya hal semacam itu juga bisa diterapkan di sini."
Parto pun ikut tersenyum. "Ide yang bagus. Aku akan pikirkan itu saat di penjara. Terima kasih banyak."
"Ah, seharusnya bapak tidak tinggal disana. Bapak sendiri tidak sepenuhnya salah kok. Kita cukup bebaskan istri bapak saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet The Past
Adventure[TAMAT - Kembali direvisi pada Juli 2024] Genre : Petualangan (Adventure), Fantasi, Perjalanan Waktu (Time Travel) ~ Dimana aku sekarang? Dan tempat apa ini? Sarah sudah kehilangan kedua orang tua hingga pamannya sendiri tanpa jejak. Bahkan satu-sat...