Ss²⁸

5.3K 200 15
                                    

Paginya Stella terbangun namun ada sesuatu yang aneh dia merasa di peluk oleh seseorang dengan perasaan was was dia berbalik dan terpampang jelaslah wajah lelaki tanpa yang merenggut kehormatan nya tadi malam hanya kata maaf yang terus terlontar di bibir lelaki itu.

Dengan perlahan Stella melepaskan pelukan lelaki itu dan berjalan dengan tertatih memungut pakaian nya dan memakainya dan berlaku pergi tanpa niat membangun kan pria itu.

Saat keluar dari kamar banyak yang memandang nya jijik Krn bekas kemerahan yang di berikan pria itu td malam!

Orang lain saja yang melihatnya jijik apa lagi Stella yang menjalaninya dia merasa sangat kotor skrng dia sudah tak suci lagi!

Selang 30 menit dia sampai di apart nya dan langsung berlari menuju kamar mandi niatnya skrng membersihkan diri!

Sesampainya di kamar mandi dia langsung menyalakan shower dan duduk.

"Arghhh gw kotor hiks gw kotor hiks"teriakan dan tangisannya menggema di kamar mandi itu.

"Kotor! Kotor! Kotor! Menjijikkan hahaha hiks hahah hiksss"

"Gw kotor arghhha"

Dengan kasar Stella menggaruk dan menggosok kulitnya hingga memerah dan kulitnya terkelupas.

"Gw kotor gw menjijikan kesucian gw di renggut secara paksa gw kotor hiks udah g hiks ada hiks lagi gunanya gw hidup hiks"

"Hiks Tuhan hiks salah aku apa hiks hiks kenapa hiks kau beri aku ujian hiks seberat ini hiks aku nyerah hiks aku mau mati ajah hiks hidup gw g guna hiks gw kotor hiks hiks"

"Apa lagi tuhan yang kau ingin kan dariku hiks hiks ujian hiks apa hiks lagi yang ingin engkau hiks berikan hiks hisk"

"Aku ragu dengan ucapan orng² bahwa setelah hujan  hiks akan ad hiks pelangi hiks hiks sekarang ku tanya di mana pelangi itu di mana hiks hiks"

"Tuhan hiks kenapa harus kesucian ku yang di renggut apa lagi yang harus aku pertahanan sekarang hiks hiks orang tua yang harusnya beri anaknya kasih sayang tapi malah memberi cambukan, bentakan, dan tamparan, dan sekarang kakak perempuan ku tega menjual ku lantas ap yg  harus aku pertahankan lagi?!! Hiks hisk hisk  arghhh"

Stella berjalan menuju cermin dengan tertatih.

"Liat Stella haha kondisi Lo sangat mengenaskan haha hiks hiks haha hiks"

Dengan santai Stella membenturkan kepalanya di cermin itu hingga cermin itu pecah dan kepala nya berdarah .

"Hahaha darah hiks gw kangen hiks ketemu Lo hahah"

Stella udah g waras😭🖐️

Dia kemudian duduk dan memungut pecahan kaca itu dan menggoreskan ketangnnya.

"Aaaa leganya"ucapnya saat telah menggores lengan nya.

Stella terus menggores lengannya hingga darahnya mengalir mengikuti aliran air. Stella berhenti menggoreng saat sampai di pembuluh nadinya dengan senyum smirknya dia menggores lumayan dalam nadinya.

Hingga...

Brak

Pintu terbuka dengan paksa tapi Stella tak memperdulikan itu dia trs saja memperdalam goresan tangannya.

Plak

Tamparan itu berhasil membuat Stella berhenti dan menatap tajam pelaku yang berani menghentikan aksinya.

"LO GILA!! APA YANG LO LAKUIN AURISSSS"bentak orng itu murka sedangkan temannya hanya menatap tak percaya.

"Apa?!"tanya Stella santai.

"Klu Lo punya masalah cerita ke kita bukan begini caranya"lirih Aldebaran. Yh yg dtng td Aldebaran dkk mereka khawatir saat datang ke rmhnya tadi kata maid di mansion itu kemarin Stella di bawa oleh Shinta dkk dan smpai skrng tdk balik² jadilah mereka memutuskan ke apart Stella saja.

Dengan lembut Alde mengambil pecahan kaca itu dari tangan Stella dan membawa Stella ke pelukannya.

"Hiks hiks aku kotor jangan deket² hiks hiks aku kotor hiks hiks haha"

Mereka yang melihat kondisi Stella pun hanya menahan tangisnya katakanlah mereka cengeng tapi itulah mereka jika bersangkutan dengan Queen nya!

"Ngak kamu ngak kotor"ucap ALDEBARAN.

"Aku kotor di-dia hiks hiks ambil hiks ke-"

Belum selesai Stella berbicara dia sudah jatuh pingsan yang membuat mereka smua panik.

Tanpa sepatah katapun Aldebaran langsung menggendong Stella dan membawanya ke rmh sakit.

Sesampainya di rumah sakit Aldebaran dkk bagai orng kesetanan.

"DOKTER SUSTER TOLONG ADEK GW ANJING!!!!"teriak Aldebaran.

"WOY DOKTER SUSTER LO PADA DIMNA SIH!!!"teriak Kevin.

"Maaf mas silahkan simpan di brankar"

Sekarang ini Stella berada di ICU sedangkan Aldebaran dkk menunggu dengan cemas mami dan papi Alde pun sudah di telpon td.

"Ya Allah ku mohon selamatkan kesayanganku" batin Aldebaran.

"Kumohon dia sudah sangat menderita kenapa engkau beri ujian lagi, tolong selamatkan dia"batin Kevin.

"Dia kebahagiaan ku kumohon sembuhkan dia"batin Rian.

"Gw mohon selamatkan dia gw udah anggep dia adek gw klu dia pergi maka gw akan kehilangan semangat hidup gw"batin Fahri.

Sebegitu berartinya Stella bagi mereka. Orang yang tidak berhubungan darah dengan Stella saja begitu pedulinya begitu menyayangi dan menjaga Stella lantas kenapa mereka yg memiliki hubungan darah dengan Stella malah dengan tampang tak ada dosanya selalu saja membentak, mencaci, memaki, memukul, mencambuk, mengfitnah, bahkan menjual Stella. Dimana hati nurani mereka pantaskah mereka di sebut keluarga? Pantaskah mereka di sebut saudara? Pantaskah mereka disebut orng tua?.

Tak lama kemudian dokter keluar.

"Bagaimana keadaan pasien dok?"tanya Alde cemas.

"Alhamdulillah sekarang pasien baik² saja mungkin nanti malam baru ia akan sadar"

"Baik dok klu begitu terima kasih maaf td saya dan teman-teman saya teriak²"

"Oh tidak masalah, saya tau anda pasti panik. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu"

"Silahkan"

"Mas maaf, kami akan segera memindahkan pasien ke kamar inap mau di kamar mna mas?"tanya suster itu.

"VVIP mbak"

"Baik mas, dan silahkan urus berkas²nya di sana mas"

"Baik"

***
TBC

Belum di Revisi


Stella Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang