PROLOG.

6 3 2
                                    

Cytammy Adsilla Qaireen, atau biasa di sapa Silla. Di umurnya yang masih 17 tahun, ia adalah Seorang Brand Ambassador hotel, villa, bahkan resort dalam maupun luar negeri. Maka tak heran jika fisiknya bisa dikatakan nyaris sempurna. Wajah yang cantik dengan rambut curly gantung warna highlight, wajar saja jika banyak General Manager yang ingin bekerja sama dengan Silla untuk mempromosikan hotel, villa, dan resort mereka.

Tak sedikit juga cowok disekolahnya yang menggandrungi Silla, karena kecantikan dan keramahannya. Gadis yang baik hati dan ceria, selalu membawa aura positif jika berdekatan dengan siapapun, maka tak heran jika banyak yang menyukai sifat Silla. Dia tidak pernah sombong ataupun membeda-bedakan teman. Namun untuk BA sekelas Silla, ia tak pernah memakai pakaian ketat jika pergi ke sekolah, bahkan seragam sekolah pun ia memakai yang sedikit longgar di badannya. Tetapi berbeda saat berada diluar sekolah, ia sangat stylish dalam memilih pakaian.

Kebaikan Silla sudah tidak diragukan lagi, bahkan ia tergolong gadis yang sopan dan rendah hati, karena ia dibesarkan dikeluarga dan lingkungan yang sangat memperhatikan pergaulannya. Walaupun Silla sebaik itu, dimata orang yang baru mengenalnya, pasti akan berfikir bahwa Silla adalah gadis yang jutek dan sombong jika dilihat dari profesi dan pakaian yang dikenakan Silla setiap harinya.

Seperti saat ini, Silla dan kedua sahabatnya yaitu Icha-Tanisha Zara Mecca dan juga Ellen-Ellena Resika Putri. Mereka bertiga sedang berada di Toko buku dekat taman kota. Mereka sedang mencari buku materi fisika yang disuruh Pak Anton.
Saat akan membayar buku, mereka melihat ada gadis seumuran mereka yang sedang dimarahi bahkan diusir oleh kasir karena tidak punya cukup uang untuk membeli buku, namun gadis itu terus memaksa kasir untuk membawa buku yang dipilih dengan uangnya yang hanya bisa membayar setengah dari harga buku tersebut.

"Mbak, saya butuh banget buku ini" ujar gadis itu dengan tangan disatukan memohon kepada kasir.

"Nggak bisa kak, kalau tidak membayar full kita tidak bisa memberikan buku tersebut. Sistem toko kami harus pembelian dengan tunai" ujar kasir dengan nada kesal dan tatapan tajamnya.

"Saya bayar dulu deh separo, sisanya besok" gadis itu kembali memohon kepada kasir.

"Mohon maaf kak, sebaiknya anda segera meninggalkan toko ini" ujar kasir itu seraya menunjuk pada pintu keluar.

"Itu apaan sih ribut-ribut?" tanya Icha pada sahabatnya.

"Gak tau gue. Coba samperin yuk!" ajak Ellen sambil menarik tangan kedua sahabatnya.

"Ada apa mbak?" tanya Icha pada kasir tersebut.

"Dia tidak bisa membayar buku yang akan dibeli tetapi memaksa ingin membawa buku tersebut" jawab kasir.

"Berapa harganya? Biar saya yang bayar" tanya Silla yang sedari tadi hanya diam mendengarkan.

"115.000 kak"

"Saya bayar sekalian buku saya dan teman saya, berapa totalnya?" Tanya Silla.

"Total seluruhnya 360.000 kak, mau cash atau debit?"

"Cash" ucapnya sambil menyodorkan 4 lembar uang ratusan ribu.

"Ini kak kembaliannya. Terimakasih" Ujar kasir tersebut seraya memberikan kembalian uang serta paper bag yang berisi buku kepada Silla.

Mereka berjalan keluar toko buku dengan diikuti gadis tadi.

"Nih buku lo" Silla menyodorkan paper bag yang berisi buku milik gadis itu.

"Makasih banget ya. Gue bener-bener butuh buku ini soalnya" ujar gadis itu seraya menerima paperbag dari Silla.

"Eh btw. Nama lo siapa?" lanjutnya

THE BEST KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang