LITTLE MOM [ZHANYI] ZSWW

Chapter 29th

Shin Jaejoong

proudly present

Little Mom

◇◇◇

Xiao Zhan sungguh kesal. Dia masih diseret-seret paksa oleh Dilraba yang pagi-pagi sekali mendobrak Penthouse miliknya.

"Ayolah Sean, Jiejie janji pasti kau akan menyukai Psikolog ini!"

"Aku tidak mau!" berang Xiao Zhan begitu marah namun Dilraba tidak takut sama sekali.

"Jiejie janji ini yang terakhir dan setelah mau menemui Psikolog-nya aku tidak akan mengganggumu. Bagaimana?"

Karena sulit berdebat jika Dilraba sudah mengatakan tujuannya, akhirnya Xiao Zhan pasrah pada ibu tirinya tersebut. Dilraba berjingkrak senang dan kembali menyeret Xiao Zhan masuk ke mobilnya menuju rumah sakit.

Rumah Sakit yang sama dengan tujuh tahun lalu dimana Xiao Zhan terakhir kali mencari Wang Yibo.

"Aku sudah buat janji dengan Psikolog disini atas nama Xiao Zi Teng, " ucap Dilraba pada perawat sukses membuat Xiao Zhan terkejut.

"Kau memakai nama Baba!? " tanya Xiao Zhan. Namun Dilraba menutup mulutnya dan ketika nama Ayahnya dipanggil, wanita yang merangkap sebagai Ibu Tirinya itu menyeretnya ke ruang Psikolog.

Betapa terkejutnya Xiao Zhan saat melihat sosok pemuda yang fokus ke Komputer kini mendongak memandangnya terkejut.

"Yibo!? "

"Zhan-ge? " pemuda itu berdiri dengan jas lab. Menatap Xiao Zhan dengan Dilraba dengan tatapan rumit.

"Ah, dokter, anakku ingin konsultasi! " Dilraba menarik Xiao Zhan untuk duduk diikuti Wang Yibo yang masih bingung dengan keduanya.

Dia mengambil kertas catatan dan tersenyum lalu memandang keduanya.

"Bisa diceritakan apa keluhannya?"

"Selama hampir 7 tahun ini anakku menderita insomnia dan mimpi buruk, dia bahkan harus minum pil tidur untuk tidur. Semua karena dia ditinggalkan orang yang dia cintai! " keluh Dilraba pada Wang Yibo yang kini menulis di catatan miliknya.

"Jiejie! " seru Xiao Zhan marah dan malu. Namun wajah Wang Yibo masih sedatar biasanya.

"Apa anda berpisah dengan tidak baik?" tanya Wang Yibo polos. "Mungkin itu karena ada perasaan menyesal yang belum tertuntaskan hingga mengganggu pikiran anda tiap malam. "

Xiao Zhan memandang Wang Yibo dengan tatapan lembut. "Ya, aku menyesal tidak pernah mengatakan betapa aku mencintainya."

Wang Yibo terkejut. Sebuah belati seolah mengiris jantungnya menjadi beberapa potongan dan diremas hingga darahnya kering.