Brak ...
Pintu rumah Jisoo di buka kasar pemiliknya. Dengan wajah merah dan air mata yang tak pernah surut, gadis berambut sebahu itu berjalan masuk ke arah ruang tamu. Dia ingin bertanya pada Sang Mama, mengenai semua yang diberitahukan Yuzu pada kupingnya. Tak mungkin Mama Jisoo, adalah wanita jahat yang dikatakan oleh Yuzu! Itu tak mungkin, Jisoo mengenal baik Mamanya. Mamanya adalah bidadari baik hati, yang bersusah payah membesarkan Jisoo sendiri. Sejak, ayah Jisoo meninggal.
"MA---"
Panggilan Jisoo berhenti, melihat penampakan pria asing ada di ruang tamu rumahnya. Pria itu berwajah mirip Seokmin, dengan kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Tampaknya pria itu begitu akrab dengan Sang Mama. Mereka duduk berhadapan, sembari membicarakan kertas yang dipegangi Mama Jisoo.
"Eh? Jisoo? Kamu udah pulang, padahal Mama mau minta supir baru kita, buat jemput kamu," tutur Sang Mama dengan senyuman kecil.
Mata Jisoo bergetar, seluruh tubuhnya semakin melemas tak berdaya. Ternyata kertas yang dipegangi Mamanya adalah undangan pernikahan.
Dunia sepertinya sedang menertawakan dan menpermainkan perasaan Jisoo. Jadi, alasan Seokmin tak bisa menaruh hati pada Jisoo ... Karena ini? Mereka akan menjadi saudara tiri? Hah! Padahal Jisoo dengan angkuh, pernah berkata jika dia akan menikahi Seokmin suatu hari nanti. Namun, yang terjadi? ... Sang Mama yang akan menikah dengan Papa Seokmin?! Lelucon tak lucu macam apa ini!
"Jisoo? Kamu nangis?" tanya Sang Mama cemas, melihat aliran air mata yang tak kunjung mereda dari mata Jisoo.
"ARGHH!" geram Jisoo kesal. Dia melempar tas ke lantai, kemudian berlari ke arah kamarnya.
BRAK ...
Pintu kamarnya dibanting, Jisoo mengunci dirinya di sana. Dia kecewa pada Sang Mama. Jisoo pikir Sang Mama adalah wanita terhormat, tapi tenyata? Perusak hubungan orang lain! Ini benar-benar Drama yang sangat menyebalkan.
Kenapa juga Jisoo baru tahu sekarang! Kenapa Seokmin tak mau menceritakannya pada Jisoo? Kenapa Seokmin malah merahasiakannya? Kenapa Seokmin tak mau berbagi rasa kesalnya pada Jisoo? Kenapa! Kenapa! Kenapa! dan kenapa! Semua pertanyaan Jisoo mulai memenuhi benaknya. Tubuh gadis itu akhirnya merosot jatuh, bersandar pada tembok kamarnya.
Mama Jisoo dan Papa Seokmin jelas khawatir. Mereka menghampiri kamar Jisoo, berniat mencari tahu."Jisoo ... kamu kenapa?" tanya Mama Jisoo.
Suara cegukan dan isak tangis, malah menjadi balasan untuk Mama Jisoo. Jisoo menangis, dengan tangan yang memeluk erat kedua kakinya. Percuma bertanya pada gadis ini ... Jisoo sedang tak ingin diganggu.
"Kak Jisoo!" panggil Seokmin. Dia menerobos masuk ke rumah Jisoo, seolah telah menjadi anggota keluarga rumah itu. Seokmin memang dulu sering masuk ke rumah ini. Jadinya, dia sudah tak asing lagi.
"Seokmin?" Papa Lee kaget sekaligus terkejut, melihat anaknya lari menuju ke arahnya. Seokmin tampak lelah berlari, napasnya tersenggal-senggal. Mencoba untuk menjelaskan pada Jisoo, dan sayangnya ... Jisoo malah pergi menjauhinya.
Tok tok tok
Pintu kamar Jisoo diketuk Seokmin. Mama Jisoo dan Papa Lee akhirnya mundur. Membiarkan Seokmin menyelesaikan masalahnya, setelah diberi kode oleh pemuda itu.
Mereka berdua memang belum tahu, jika Jisoo sedih saat ini ... itu semua karena mereka berdua."Kak! Gue mau ngomong penting sama lo!!" pinta Seokmin.
Tak ada sahutan di dalam kamar, yang ada hanyalah tangisan Jisoo yang semakin mengencang.
"Please, izinin gue masuk! Buka pintunya sebentar aja!!" titah Seokmin. Kedua tangannya masih setia mengetuk-ngetuk pintu, berusaha membuat Jisoo menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]
Fanfiction❝Gue itu Comblang, bukannya tim katak*n putus!❞- Lc ❝Kak Dino! Comblangin kedua Kakak kurang akhlak kita!!!❞ - Chs&Yjh ❝Ck, Dia itu cuman pacarnya doang! bukan istri! Biarin aja dia pacaran sama gebetan gue, tapi di akhir ... gue yang bakal jadi ist...