Special Chapter : Hehe, Happy birthday, Mas.

651 135 36
                                    

Telat satu hari.. Handphone ini nggak kepegang so naskah juga nggak selesai. Baru hari ini aku selesain dan bisa update buat kalian. Terimakasih sudah menunggu!

Sebelum nya aku mau bilang kalau special chapter ini nggak akan mempengaruhi alur sekarang ini yaa. Hal-hal yang ada di special chapter ini nggak akan aku bawa ke alur cerita Mas Natan chapter 32, okay? Paham yaaa!

Happy reading! <3

***

Hari ini merupakan hari ulang tahun Jaemin, sosok lelaki dengan senyum manis yang sangat Vaness sukai, dan cewek itu idolakan. Dari pagi Vaness suasana hati Vaness sudah sangat baik, menyiapkan sarapan dirumah dengan nyanyian senang nya.

"Pagii, Bundaa!" sapa Vaness pada Lena yang baru saja memasuki ruang makan.

"Pagi, Sayang.. Kamu masak?" tanya Lena dengan mata berbinar yang menatap masakan dimeja makan.

Vaness mengangguk, "Dibantu Mbak Ara juga, Bun. Ayo sarapan, Bunda, Mbak."

Mereka pun memakan sarapan dengan obrolan khas Ibu-Ibu yang dapat Vaness mengerti. Ayah Geo sudah pergi kerumah sakit dari pagi-pagi sekali setelah selesai berolahraga. Kalau Natan, cowok itu nggak pulang kerumah karena dia pulang ke apartemen nya yang dekat dengan rumah sakit tempat cowok itu bekerja, maklum dokter residen baru jadi harus siap siaga. Sementara Vanna, cewek itu sedang menikmati liburan nya setelah lulus sidang akhir yang skripsi nya sempat mengalami banyak masalah.

Mengenai kabar Vaness sendiri, cewek itu baik, tentu saja. Walaupun sempat dibuat stres dengan revisian, namun kini Vaness sudah terlihat lebih baik.

"Kamu kayaknya happy banget, Ness.. Ada apa?" tanya Lena saat mereka berdua sedang memakan potongan buah pir di dekat taman dalam rumah.

Vaness tersenyum malu-malu, "Jaemin ulang tahun, Bunda.."

Lena memicing curiga, "Yang bener karena pacar Korea-mu itu ultah? Ngga ada hal lain?"

"Hehehe.. Besok 'kan Mas Natan ulang tahun ya, Bunda."

"Iya, kirain Bunda, kamu lupa." Lena tertawa kecil lalu kembali memakan sepotong buah pir.

"Engga dong, Bun. Jadii, niat Vaness tuh mau surprise-in Mas Natan gitu, Mas Natan bilang besok pulang tapi malem. Nah, nanti Vaness mau jemput sekaligus pamer kalau Vaness udah bisa nyetir mobil." jelas Vaness dengan bangga pada Lena.

Mengenai Vaness yang sudah bisa menyetir mobil itu masih dirahasiakan dari Natan dan yang lain nya. Karena Vaness belajar menyetir tanpa izin dari Natan yang saat itu sedang melanjutkan s2 nya di Jerman.

--- MAS NATAN ---

Sudah setengah jam Natan menunggu Vaness yang akan menjemput Natan—tentunya dengan sopir—di rumah sakit tempat Natan menjadi dokter residen. Natan memang nggak membawa kendaraan karena apartemen nya tepat berada disebelah rumah sakit tempat nya bekerja, tapi karena hari ini merupakan hari ulang tahun nya jadi dia akan pulang kerumah, kebetulan juga Vaness menginap di rumah nya dari semalam.

Karena Vaness tak kunjung datang, Natan pun berniat menghubungi cewek itu menggunakan ponsel hingga kedatangan Erric menginterupsi nya.

Setau Natan, Erric baru akan pulang besok karena sedang menemani Vanna yang merengek ingin liburan—dengan bantuan Geo sebagai pemilik rumah sakit, jadi Erric bisa mengambik cuti—namun kenapa cowok datang sambil berlari kesini?

Dengan napas terengah Erric berbicara, "Vaness.. Hhh.. Vaness, Nat.. Hhhh.."

Natan jadi panik setelah melihat noda-noda darah dipakaian Erric, apalagi nama gadis nya disebut dengan nada khawatir oleh Erric. "Ric? Vaness kenapa?"

Mas Natan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang