71

639 56 117
                                    

Cover KITA aku ganti, he he..... 🤗 Semoga kalian suka. 👉👈

Hoahh..... tinggal 2 part lagi dan 1 part Sekuel, cerita KITA ini akan berakhir alias TAMAT. 😊

Ikutin terus yak.....

Happy reading. 😘

.
.
.
.
.

***

Al dan Rara menjalani hari-hari mereka dengan banyak cinta dan kebahagiaan. Bukan hanya dari pasangan, tapi juga dari keluarga dan para sahabat. Mereka semua saling mendukung dan saling memberi perhatian satu sama lain.

Hingga tak terasa semester satu kuliah pun telah mereka lewati. Beberapa bulan yang lalu mereka sudah memasuki semester dua kuliah mereka. Meskipun sibuk, mereka sering menyempatkan diri untuk sekedar berkumpul bersama keluarga dan juga sahabat.

Jika tak ada jadwal kuliah, Al dan Dika sering membantu Papa mereka di perusahaan masing-masing. Bagaimana pun juga, mereka adalah pewaris selanjutnya setelah Papa mereka pensiun kelak.

Al dan Rara tampak nyaman berbaring, bergelung dalam selimut dengan posisi saling memeluk. Meskipun kadang terjadi perdebatan kecil di antara keduanya, tapi mereka selalu bisa kembali saling bersikap hangat. Hari ini mereka sama-sama tak ada jadwal kuliah. Dan karena orang tua Al sedang berada di luar kota, Al pun membawa sang istri kembali ke kamar setelah sarapan pagi tadi.

"Aku turun ya, Kak. Gak enak sama Bibi, kita udah lama di dalam kamar," ucap Rara.

Al justru mengeratkan pelukannya. "Di sini aja, gak usah kemana-mana. Mumpung kita di rumah, di kamar aja kita seharian ini."

"Malu sama Bibi, Kak. Ntar dikirain kita-.......... itu lagi," ucap Rara.

"Emang iya kan? Ngapain mesti malu sih? Kita kan udah nikah," sahut Al.

Rara tak menjawab karena merasa percuma kalau harus berdebat dengan suaminya. Cowok itu selalu punya cara untuk mendapatkan keinginannya.

"Ya udah..... tapi aku mandi dulu ya," ucap Rara.

"Ntar aja kalo udah mau Dzuhur. Temenin Kakak tiduran aja pokoknya, jangan kemana-mana," balas Al.

Ponsel Rara di nakas tampak berdering. Al pun segera meraihnya dan melihat Faldo melakukan panggilan video. Al lalu menjawabnya.

"Ya, Bang," sapa Al pada Faldo yang tampak memangku anaknya yang masih bayi.

Dua minggu yang lalu, Fani memang sudah melahirkan. Bayi mereka cowok dan terlihat sangat menggemaskan.

"Rara katanya hari ini libur, kemana dia? Kok loe yang angkat?"

Al mengarahkan ponsel ke samping, dimana Rara sengaja menyembunyikan tubuhnya di bawah selimut setelah tahu Faldo melakukan panggilan video. Hanya bagian wajahnya saja yang terlihat dan gadis itu tampak tersenyum simpul.

"Ya ampun..... kalian lagi ngapain siang-siang gini? Di Indo bukannya udah jam sepuluhan ya? Tau waktu dong, Ra..... jangan terlalu nurutin kemauan suami kamu terus."

"Enak aja gue yang di salahin!" sembur Al.

"Jelaslah loe yang salah! Loe pasti gak ngebiarin Rara istirahat kalo libur."

"Salahin adek loe ini, kenapa bisa secantik ini?!" balas Al sambil terkekeh.

"Gak waras emang loe! Udah ahh, gue mau ngomong aja sama Rara..... males banget liat muka loe!"

Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang