Happy Reading <3
.
.
.LEON memasuki ruang kerja Ayah nya, setelah mengetuk pintu dan mendapat jawaban dari dalam.
"Ayah," Panggil Leon.
Ryan yang semula nya fokus dengan berkas berkas kantor nya kini menatap putra sulung nya.
"Ayah mau bicara sama kamu Leon"
Leon mengangguk kemudian duduk di salah satu kursi disana. Sebelum menghampiri Leon, Ryan membereskan berkas berkas nya terlebih dahulu.
"Apa yang mau ayah bicarakan ?" Tanya Leon saat Ryan sudah duduk di depan nya.
Ryan terkekeh pelan melihat sikap kaku anaknya. "Santai aja Leon. Saya ini Ayah mu" Canda nya.
"Bagaimana perusahaan mu ?" Tanya Ryan basa basi.
"Seperti yang Ayah tau, semua nya baik baik saja" Jawab Leon.
Memang, Leon tidak mengurus perusahaan milik Ayah nya. Leon berusaha sendiri untuk membangun perusahaan yang kini sedang berkembang pesat.
Ryan mengangguk. "Salah satu pabrik di puncak Bogor milik Kakek mu sedang mengalami masalah. Ada beberapa dana yang di gelap kan" Leon menyimak penjelasan Ryan. "Sebenar nya Ayah yang di minta untuk mengurus itu. Tetapi, Ayah tidak sempat untuk mengurus nya Karna perusaahan yang sedang sibuk sibuk nya. Jadi ayah ingin minta tolong kepada kamu untuk mengurus Pabrik di puncak bogor itu, Leon"
Leon berpikir sebentar, "Baik ayah. Leon akan mengurus nya"
Ryan tersenyum kecil. Dia menepuk pelan bahu Leon. "Kamu memang bisa Ayah andalkan Leon. Kamu bisa ajak adik adik mu sekalian liburan di Villa milik ayah disana"
Leon mengangguk kan kepala nya. "Iya Ayah. Kalo gitu Leon keluar dulu mau ngasi tau yang lain"
Selepas mendengar jawaban Ryan, Ia pun bangkit dari duduk nya dan keluar dari ruang kerja Ryan.
* * *
Kini, ke empat putra Argantara sedang berada di ruang tengah menunggu adik mereka yang tengah bersiap siap. Seperti apa yang Ryan perintahkan semalam, saat ini mereka langsung bersiap ke kota Bogor. Karna hari ini Weekend, mereka juga menginap disana selama satu malam.
"Maaf nunggu lama, ehehe"
Akhirnya yang mereka tunggu datang juga. Nara datang bersama Fany yang merangkul nya. "Kalian hati hati ya ! harus jagain putri Bunda. Awas kalo lecet" pesan Fany.
"Santuy Bunda. Dedek aman sama kita" Ujar Rangga. Cowok itu maju, gantian merangkul Nara.
"Berangkat dulu ya Bun"
Arjuna maju menyalimi Fany, begitu juga dengan saudara saudaranya yang lain.
"Dadah Bundaa !" Pamit Nara saat sudah sampai di pintu mansion. "HATI HATI YA SAYANGG ! JANGAN TELAT MAKAN !" balas Fany berteriak karna mereka sudah berada di luar mansion.
Kelima bersaudara itu pun menaiki mobil. Dengan Arjuna yang menyetir. Leon duduk di samping pengemudi. Sementara Nara duduk di belakang dengan Saga dan Rangga di samping kanan kiri nya.
"Tidur aja dek. Masih Lama sampai nya. Sekarang kan Weekend, pasti mecet" Kata Rangga. "Tapi kan ini masih pagi abang. Nara juga baru bangun" Sahut Nara.
"Biar kamu ga cape Queen. Ntar kalo udah sampe, Kakak Bangunin" Saga ikut menimpali.
Nara mengangguk, dia membenarkan posisi nya agar lebih nyaman. Lagi pula, dia semalam tidur jam 1 malam karna mengerjakan tugas sekolah nya, dan bangun pagi pagi membuat ia masih mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenara (Posesif Brother)
Genel KurguUpdate sesuai mood .. Setelah kematian Ibu nya, Nara bingung tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku diri nya sebagai anak bungsu mereka yang hilang. Mereka menjemput diri nya dan berkata jika mereka adalah keluarga kandung nya. Selama ini, Nara...