"Bangun!" Ucap Seojun dengan nada yang sedikit membentak.
Su-ho yang sebenarnya sudah terjaga sejak petang tadi mulai kembali memaksakan dirinya agar bisa bangkit. Seluruh tubuh Su-ho terasa perih akibat luka cambuk di punggungnya yang masih basah.
"T-tuan ,bisakah aku meminta obat untuk meredakan nyeri di punggung ku ?" Tanya Su-ho dengan nada yang sangat pelan.
Seojun tidak menjawab ucapan Su-ho ,ia hanya terus menatap tajam padanya.
"Kau tidak berhak meminta apapun padaku.. aku akan memberikannya jika aku mau.." jawab Seojun.
"Jangan mencoba bersikap manja padaku! Cepat turun dan buatkan aku sarapan!" Perintah Seojun dengan tegas.Su-ho hanya bisa pasrah dan mencoba sekuat tenaga untuk bangkit dari ranjangnya. Dan saat ini ,Su-ho mulai sedikit berjalan tertatih menuju ke almari pakaiannya ,untuk mengambil sebuah baju. Karena baju yang Su-ho pakai telah di rusak oleh Seojun tadi malam.
Setelah hampir 30 menit berjuang memakai pakaiannya sendiri ,Su-ho akhirnya berhasil mengenakkan pakaian dengan lengkap. Su-ho kemudian langsung berjalan turun menuju dapur dengan beberapa tetes air mata yang membasahi pipinya.
Sementara itu ,Seojun yang masih berada di dalam kamar Su-ho ,terus memandang 'mainannya' tersebut tanpa berkedip.
Entah mengapa ,hasrat Seojun untuk memilikki Su-ho semakin menggebu gebu sekarang. Seojun selalu merasa takut jika kehilangan sosok Su-ho yang akhir akhir ini hadir dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA {SeoHo} ✓
RandomLee Su-ho menjalani kehidupan barunya yang penuh rasa sakit.. Ketika sang suami meninggalkan Su-ho disebuah negara ,Su-ho bertemu dengan seorang dokter muda yang berasal dari China.. Waktu berlalu ,akhirnya dokter muda tersebut meminta Su-ho untuk m...