[9/10]

4.4K 904 24
                                    

Hari sudah hampir petang, tetapi Takashi tidak kunjung mendapat telepon dari sang istri. Daripada tidak fokus dengan pekerjaannya karena saat ini isi otaknya hanya [Name], Takashi memutuskan untuk menjemputnya saja sekarang.

Jika kenyataannya acara reuni [Name] memang belum selesai, Takashi bisa menunggu dari dalam mobil. Yang terpenting, ia tahu jika istrinya tidak kenapa-kenapa.

Niat awalnya yang hanya ingin menunggu dari dalam mobil tercancel, Takashi memutuskan masuk ke dalam cafe saat melihat laki-laki yang berlutut di depan [Name].

Belum sempat laki-laki itu mengucapkan kalimat yang sudah lama ia pendam, kedatangan Takashi membuatnya terkejut. Pasalnya, Takashi langsung menarik pergelangan tangan [Name].

"Taka-chan, ini tidak seperti yang kau lihat." Ucap [Name] lirih, takut jika Takashi menyimpulkan hal yang tidak-tidak.

Takashi menyunggingkan senyum ke arah [Name]. "Ya, tenang saja, aku tidak marah denganmu."

"[Name] tunggu!!"

Takashi dan [Name] menghentikan langkah kakinya, membalikkan badan dan menatap laki-laki yang berdiri di hadapannya.

"Maaf, tapi aku sudah menikah," Ucap [Name] mencoba menjelaskan. Walaupun laki-laki tadi belum mengucapkan sepatah kata pun, tetapi dengan melihat ia berlutut seraya menyodorkan cincin, [Name] tahu apa yang setelahnya akan terjadi. "Aku juga memberimu undangan, tapi kau tidak datang."

[Name] memang memberinya undangan, tetapi ia tak datang. [Name] pikir jika laki-laki itu sibuk di luar negeri, tetapi ternyata undangannya tidak sampai.

Laki-laki itu masih mencerna ucapan yang terlontar dari mulut [Name]. Tidak percaya, perempuan yang ia sukai sejak dulu ternyata sudah menjadi milik orang lain. "Sudah menikah?"

"Ya, denganku." Sahut Takashi, kembali menarik pergelangan tangan [Name] keluar dari tempat tersebut.

𝐖𝐈𝐅𝐄 » takashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang