DELAPAN BELAS

15 4 20
                                    

Ashalina kembali mengikuti Dirga, Beberapa menit kemudian Dirga berhenti di sebuah rumah milik Berlian, Ia bersembunyi dibalik pohon yang terletak tepat di depan rumah Berlian,

Dirga terlihat turun dari motornya, seraya perlahan mendekat ke gerbang pintu rumah Berlian.

Terlihat dari kejauhan, Berlian tidak sengaja membuka gerbang rumah dan melihat posisi Dirga yang sedang berdiri didepannya, Berlian segera keluar dan menemui mantan kekasihnya itu.

"Ada apa kesini?" Tanya Berlian menatap Dirga,

Dirga masih diam ditempat, melihat Berlian dengan tatapan tajam, "Kenapa lo putus sama Bagas?" Tanya nya dengan jelas.

"Apa urusannya sama kamu?" Balas Berlian, kembali bertanya, "Bagus kan seharusnya kalau aku putus sama Bagas, kamu ada kesempatan lagi buat sama aku,"

"Lo pikir gue suka sama sampah?" Ucap Dirga dengan lantang, Masih terlihat di mata nya bahwa dia sungguh kecewa dengan Berlian, "Lo pikir gue lupa sama semua perbuatan lo di pesta ulang tahun lo itu?" Ucap Dirga yang membuat Berlian mengingat kejadian dahulu,

"Berlian! Happy birthday, aku bawain kamu tiket ke Bali, kita berangkat bareng, kamu lagi kepengen banget kan pergi kesana?" Ucap Dirga tepat di panggung pesta ulang tahun Berlian.

Berlian mengambil voucher tiket itu seraya merobek nya tepat didepan wajah Dirga. Hingga kertas voucher itu sudah tidak berbentuk dan sudah tidak bisa di pakai lagi.

"Gue mau kita putus, Dirgantara," Ucap Berlian dengan percaya dirinya dihadapan banyak orang, "Gue bosen sama lo. Dan sekarang gue sudah punya pacar yang lebih baik dari lo," Ucap nya, seraya mengenalkan seorang pria yang datang mengenakan jas hitam, "Lo pasti tau, dia Bagas. Dan sekarang dia jadi pacar gue. Gue mohon lo pergi dari sini, dan jangan harapin gue lagi,"

Dengan tatapan kosong dan kesal, Dirga tidak mau merusak suasana disana. Ia langsung pergi meninggalkan pesta itu di kondisi hujan lebat.

"Lo pasti masih inget kan?" Tanya Dirga, "Dengan Pd nya lo bilang gue masih suka sama lo?" Ucap nya dengan lantang dan tegas, "Mustahil,"

Berlian menatap Dirga dengan sayu, ia masih merasa bersalah atas perbuatannya dulu kepada Dirga, "Gue minta maaf," Ucap nya dengan singkat.

"Gue gak perlu maaf lo, gue kesini cuma mau tau, apa alasan lo putus sama Bagas? Apa karena lo bosen juga sama dia?" Tanya Dirga dengan melipatkan ke-2 tangannya di dada, "Apa lo masih punya beribu simpanan laki-laki yang bisa lo jadiin pacar ketika lo bosen?" Tanya Dirga lagi, membuat Berlian kesal dan memancing nya emosi, "sasimo?"

Plak. Dengan kesal, Berlian menampar Dirga dengan keras, "Cukup! Lo ngomong se-enak jidat se-akan lo tau semua hal Dirga," Ucap Berlian dengan nada tinggi,

Tepat sekali, ini yang Dirga mau, Berlian mengungkapan sedikit demi sedikit tentang rahasia Bagas dan Dirinya,

"Gue dijebak sama Bagas," Kalimat pertama yang diucapkan Berlian membuat Dirga semakin penasaran, "Keluarga gue butuh uang waktu itu Dirga! Buat biaya kakak gue sekolah di London, kita sekeluarga riweh buat nyari biaya nya," Ucap Berlian menjelaskan semuanya, "Dateng Bagas, dia nawarin gue buat bisa berangkat ke London langsung, Dengan syarat-" Berlian menghentikan ucapannya sejenak, "Gue mau jadi pacar nya dan gue mau nurutin semua perintah nya yang gak pernah masuk akal itu!" Ucap Berlian dengan tegas, "Puas lo!" Pertrgas Berlian, "Perintah yang nyuruh gue buat bantuin dia bebasin bokap nya, dan sekarang waktu gagal gue dibuang gitu aja." Kalimat Berlian itu mengakhiri percakapan mereka, Ia segera menutup pintu gerbangnya lagi seraya berlari kecil masuk kedalam rumah nya,

Dirga sudah mendapatkan kunci nya. Sebenarnya ada rasa sedikit menyesal karena ia berpikir bahwa Berlian jahat. Tapi rasa sesal nya itu terhapus karena masih ada misi yang harus dia dan Rivor selidiki, Yaitu kasus Bagas dan keluarga nya yang selalu membuat orang disekitar menjadi korban, termasuk Berlian. Dan kali ini Dirga tidak mau ada orang lagi yang masuk perangkap Bagas.

ASHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang