55. Iris Mata Itu ...

550 46 0
                                    

55

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

55. Iris Mata Itu ...

"Um, siapa?" Dahi Sea mengkerut dan semakin berkeringat. Jangan katakan jika orang-orang berpakaian hitam dan kacamata hitam itu yang mencarinya?

Tidak mungkin jika mereka tidak sengaja 'kan mengikuti dirinya tanpa ada maksud apa-apa? Bahkan Sea sudah melihat mereka sejak tadi pagi.

"Lo kenal sama mereka Sea?" Bisik Clara meringis menatap ke arah orang-orang yang berpakaian hitam itu. Menurut Clara auranya sangat menakutkan.

"Aku nggak kenal, Cla. Yaudah, aku mau samperin dulu ya."

"Eh! Jangan Sea!" Cinta menarik pergelangan tangan Sea.

"Iya, benar Sea. Gue takut mereka culik lo." Clara lagi-lagi membayangkannya sambil meringis.

"Mereka yang mau samperin lo ke sini," ucap Cinta menunjuk orang-orang itu dengan dagunya.

"Dengan Nona Sea?" Lelaki dengan style casual dan paling berbeda dari yang lainnya itu membuka kacamatanya dan menatap Sea.

"Iya Pak—Pak Zeo?"

"Bukan 'kan kah Nona yang ada di panti kemarin?" Sea menganggukkan kepalanya cepat, sebenarnya ... Pak Zeo ada urusan apa dengannya?

"Pak Zeo ngapain di sini?" Sea menoleh ke arah sumber suara.

Bukan 'kah cowok itu yang keluar dari mobil yang hampir menabraknya kemarin?

Cowok itu menatapnya. Sepertinya ia juga masih hapal dengan wajah Sea. Sea tidak tahu siapa namanya, Sea hapal dengan wajah cowok itu, tapi tidak dengan dua cowok di sebelahnya.

"Den Galen?"

Namanya Galen?

"Ngapain Pak Zeo ke sini?"

Sea lihat cowok bernama Galen itu tampak menatap mengintimidasi pada Pak Zeo, dan tidak beda juga dengan dua cowok di sebelahnya.

Apakah mereka berdua teman dari cowok bernama Galen itu? Tidak mungkin. Sepertinya mereka saudara? Melihat tatapan mereka tidak beda jauh dari Galen.

"Tuan Aditya menyuruh Den Galen, Den Sakya, dan Den Arsenio agar pulang lebih cepat."

Arsenio menggelengkan kepalanya, tidak peduli dengan perintah itu. "Itu urusan belakangan Pak Zeo. Pak Zeo nggak dengar tadi Galen nanya apa?"

"Kalian berempat pulang, ya." Perintah dari seorang yang paling jangkung dari Galen dan Arsenio itu tertuju pada Sea dan ketiga temannya.

"Tidak Den Sakya, kami ada urusan dengan Nona Sea."

"Jangan buat keributan di sini Pak," ucap Sakya terdengar jengah.

Dahi Sea mengernyit. Apa maksud 'keributan' yang dimaksud cowok itu?

"Lebih baik Den Galen, Den Sakya, dan Den Arsenio jangan memperhambat tugas kami. Kami hanya ada perlu sebentar dengan Nona Sea."

"Pak Zeo berani ngomong gitu sama kita?" Sebelah alis Arsenio terangkat ke arah Pak Zeo.

AZKASEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang