Avara Alvarez, seorang pembunuh bayaran abad ke-21 yang memiliki reputasi menakutkan di seluruh dunia bawah. Memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan ingatan yang tajam. Dia sangat pandai menggunakan semua senjata, terutama pedang.
Tidak ada yang tahu penampilan dan nama aslinya kecuali orang yang terlibat dalam dunia bawah dan target yang akan dibunuh, itu karena dia selalu menggunakan penyamaran dan nama kode. Semua orang menyebutnya Queen of Hell.
Avara tidak pernah gagal dalam misi pembunuhannya. Membunuh dengan brutal tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Tetapi jangan salah, dia hanya membunuh orang yang pantas untuk dibunuh.
Ayahnya adalah Alland Alvarez, putra tertua dari Keluarga Alvarez. Keluarga Alvarez memiliki perusahaan teknologi terbesar di negara itu dan sering disebut sebagai Monster Company. Kekayaannya melimpah, tidak dapat dihitung hanya dengan menggunakan jari saja.
Mengapa Avara menjadi pembunuh bayaran?
Bukankah dia telah memiliki segalanya?
Orang tuanya telah bercerai saat dia berusia 12 tahun. Ibunya ternyata mengkhianati ayahnya. Setelah bercerai, ibunya menikah dengan laki-laki lain.
Setelah kejadian itu, kepribadian Alland telah berubah. Bersikap dingin kepada semua orang dan tidak lagi mempercayai wanita manapun. Selalu bekerja lembur dan tidak pernah pulang ke rumah.
Avara tumbuh dalam kasih sayang kakeknya. Kakeknya datang dan mengisi rasa kesepiannya. Walaupun begitu, dia masih berharap bisa bertemu dengan ayahnya.
Saat Avara masuk sekolah menengah, kepribadian mulai berubah menjadi penyendiri dan pendiam. Dia tidak bersikap dingin, tetapi hanya terlalu malas untuk menanggapi orang lain.
Avara mulai tertarik pada senjata sejak dia bermain game 'World of War'. Sejak saat itu, dia selalu pergi ke tempat latihan menembak dan senjata lainnya tanpa sepengetahuan kakeknya.
Memasuki masa kuliah, Avara mengambil jurusan IT di University of Oxford, Inggris. Dia menjadi mahasiswi dengan nilai terbaik di sana.
Setelah kelulusannya, Avara mulai bermain di pasar saham. Dia berinvestasi di perusahaan yang tidak terlalu besar hanya dengan modal kecil, tetapi kemudian menjualnya dengan harga tinggi. Keuntungan yang didapat sangatlah besar. Untuk seorang peretas sepertinya, hal ini adalah cara tercepat mendapatkan uang.
Tanpa bantuan dari kekayaan ayahnya, Avara mampu membuat sebuah perusahaan game. Game pertama yang dirilis berhasil menduduki peringkat pertama dalam daftar game dan telah diunduh 1 juta kali hanya dalam waktu kurang lebih 1 jam.
Secara bersamaan dia juga mulai masuk ke dunia bawah dan menjadi pembunuh bayaran. Saat membunuh orang untuk pertama kalinya, Avara benar-benar tidak bisa melupakan kejadian itu, tetapi seiring berjalannya waktu dia mulai terbiasa.
Semua itu karena tidak ada perhatian dari orang tuanya yang membuat Avara menjadi pembunuh bayaran. Tidak ada yang mengawasinya dan mengatur hidupnya, dia bisa bertindak sesuai dengan apa yang dia mau tanpa ada yang melarangnya.
New England, Amerika Serikat.
Tepatnya di negara bagian Massachusetts, di kedalaman Hutan Freetown State Forest.
Malam itu sangat dingin, bulan bersinar dengan cahaya redup karena sebagian tertutup oleh awan. Terasa sangat sunyi, hanya suara gesekan dedaunan yang terdengar.
Dua orang terlihat bersembunyi dalam kegelapan, satu wanita dan yang lainnya pria. Seluruhnya memakai pakaian hitam, benar-benar menyatu dengan gelapnya malam.
Sepertinya mereka sedang mengamati bangunan berlantai dua yang ada di depannya. Sebuah bangunan tua dengan dinding berwarna hitam dan pencahayaan yang redup.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVARA
Fantasy[ ORIGINAL STORY ] Dia adalah seorang pembunuh bayaran abad ke-21. Bersikap biasa saat berbaur dengan masyarakat, tetapi sikapnya berubah seketika saat menjalankan misinya. Kejam dan tanpa ampun, itulah dirinya. Dia mati tertembak saat berusia 24 ta...