Please respect and appreciate it by pressing the star or vote button. Thank you.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Itu Harry. Kupikir kita berencana merahasiakannya.
"Excuse me?!" Louis memerah mukanya. Ia tampak sangat kaget.
"Kalian serius?"
"You gotta be kidding me! My lil sist is fine, isn't she?" Zayn menepuk pundakku.
"Aku serius," aku menundukkan kepalaku.
"Bagaimana bisa?" Liam menunjukkan kepanikannya.
"DAN BAGAIMANA BISA KALIAN MERAHASIAKANNYA DARI KAMI! KAU, NIALL, AKU TAHU KAU LEBIH DEKAT PADA HARRY TAPI INI JUGA MENYANGKUT KITA SEMUA DAN AKU!" Zayn mulai tidak bisa mengontrol emosinya.
"Biarkan Niall menjelaskannya, Zayn,"
"Kau yang diam, Harry!"
"Kalian diam!" Aku masih menunduk. "Jadi, Luna lupa ingatan. Ia lupa akan aku. Kata dokter ia hanya mengingat orang yang sangat dekat atau sudah ia kenal dari kecil,"
"Lalu kenapa kau hanya memberi tahu Harry!" Zayn masih tidak bisa mengontrol emosinya.
"Biarkan aku melanjutkannya," aku menghela napas. "Ia lupa semuanya, tentangku. Ia ingat kalau aku adalah personel One Direction, bukan kekasihnya. Dan yang ia ingat sebagai kekasihnya adalah... Harry," aku menghela napas dan melirik Harry. Ia menunduk.
"A..apa?!" Suara Liam bergetar.
"M,maaf, Niall. Aku... aku tidak tahu," Zayn menepuk pundakku. Suaranya melembut.
"Kau serius? Bagaimana bisa? Apa itu akan bertahan lama atau hanya sementara?" Sekarang Louis yang mencecarku dengan banyak pertanyaan.
"Kata dokter itu biasa bagi pasien yang sehabis koma. Kalau soal bertahan lama atau tidak... ia juga tidak bisa memastikannya,"
"Lalu Harry menanggapi Luna?"
"Aku memintanya,"
"APA?! Kau gila! Kau harus memperjuangkannya!" Ini caraku, bodoh.
"Aku memperjuangkannya! Zayn, aku sangat mencintainya. Dan saat ini, Luna berpikir Harrylah kekasihnya. Dan yang bisa membuatnya bahagia... hanya Harry," aku merasa pipiku basah. Oh damn.
"M,maaf,"
"Aku sangat ingin memperjuangkannya. Memberinya foto kita bersama. Tapi itu tidak akan berpengaruh apa-apa. Aku sudah terlanjur memberi Harry untuknya,"
"Tapi aku menolaknya," sekarang Harry.
"Kalau kau menolaknya, ia akan terpukul. Ia akan sedih. Dan itu akan membuatku semakin sedih. Dan tolong, Harry, jaga dia seperti aku menjaganya. Walau sampai sekarang aku akan terus menjaganya, dari jauh,"
"Hey hoy hoy guys!" Untung Simon datang dan mencairkan suasana. "Kalian.... baik-baik saja?"
Aku mengangguk.
"Oke. Kalaupun kalian ada masalah, aku harap kalian bisa menyelesaikannya baik-baik dan secara dewasa,"
Kami mengangguk.
"Ohya, terimakasih kalian sudah datang. Karena kali ini aku akan membahas tentang hubunganmu, Niall, dengan Luna,"
~~~~~~~~~~
Sorry for short chapt I'm so tired and fyi IM WORKING OUT NOW MY WEIGHT GOAL IS 48 AND NOW IM 58 AND WISH ME LUCK!!! And my height goal is 178, while now I'm 165. WISH ME GUYS I HOPE I CAN GET THAT FASTER YAYYY.VOMMENTS MWA:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody to Love {Niall Horan}
Fanfiction"I always love you. And i will always do" WRITTEN IN BAHASA INDONESIA cover by: MirabelleM Copyright ©2015 by ohyeahstyles