56. Bertemu Bunda

562 47 0
                                    

56

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

56. Bertemu Bunda

Suara ketukan pintu sedikit membuat Sea terperanjat dari meja belajarnya, Sea mengangkat kepalanya dan membuka paksa matanya yang masih mengantuk. Saat melihat jam di handphone-nya, Sea lupa jika malam ini ia harus membantu Ibu Gerla dan Bibi yang lainnya memasak untuk makan malam.

"Nak? Ayo makan."

"Iya Bu, sebentar." Masih dalam keadaan setengah sadar Sea segera bergegas merapihkan buku-buku yang habis ia pelajari itu untuk materi ulangan besok.

Sea menutup gorden kamarnya terlebih dahulu lalu berjalan menuju pintu kamarnya, saat membuka pintu kamarnya ia melihat Ibu Gerla masih setia menunggunya di depan kamar. Sea pikir, Ibu Gerla sudah menunggunya di meja makan bersama adik-adik panti yang lain.

"Maaf Bu, Sea ketiduran," ucap Sea sangat tidak enak, ini juga baru pertama kali ia belajar sampai ketiduran seperti itu.

Apalagi pulang sekolah tadi ia sudah bilang kepada Bu Gerla ingin membantu masak untuk makan malam.

Ibu Gerla tersenyum, ia mengusap surai Sea dengan sayang. "Tidak apa-apa, ayo, kita makan malam."

"Maaf ya, Bu."

"Kenapa minta maaf terus, hmm? Sudah, ayo kita makan." Ibu Gerla perlahan mulai menggandeng sebelah tangan Sea dan mengajak Sea menuju meja makan, dimana adik-adik panti juga sudah duduk menunggu di sana.

Sea yang mendapatkan tatapan dari Fira dan Hary di meja makan sana membuat Sea yang di tatap seperti itu langsung menundukkan kepalanya, ini juga baru pertama kalinya ia makan satu meja dengan Fira dan Hary, karena makan malam sebelum-sebelumnya Sea, Ibu Gerla, dan adik-adik panti yang lainnya makan bersama tanpa Fira dan Hary.

Entah karena apa Fira dan Hary ikut memutuskan makan malam di sini. Biasanya mereka selalu mengeluh dengan makanan yang tersaji yang bahkan menurut Sea begitu enak, apalagi yang memasak Ibu Gerla sama Bibi yang bertugas di dapur, dan berakhirlah Fira dan Hary memutuskan makan berdua saja di luar.

"Biarin Ibu, biar aku yang ambil sendiri." Sea menghentikkan pergerakan tangan Ibu Gerla yang hendak mengambilkan nasi untuknya.

Ibu Gerla pun tersenyum dan memberikan alih centong nasi itu kepada Sea. Suasana makan malam dihiasi oleh celotehan adik-adik panti yang begitu menggemaskan—adik-adik panti yang umurnya setara dengan adik cantik.

Sea masih tetap pada posisinya yang menundukkan kepala sambil tetap fokus untuk menghabiskan makanan yang ada di piringnya, Sea bukannya tidak mau berbaur dengan adik-adik panti yang lain, hanya saja ia duduk berhadapan dengan Fira dan Hary.

"Gimana? Lo udah dapet cowok modelan kaya cowoknya cewek nggak guna itu belum?"

Sea yang akan menyuapkan sendokkan terakhir pada makanan di piringnya itu tangannya langsung terhenti di ambang udara setelah mendengar ucapan Hary barusan.

AZKASEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang