"are you kidding?" pekik Adina saat mendengar ucapan dara." ayolah Din, aku tu udah bingung. semalam nggak bisa tidur gegara mikirin cara untuk membuktikan mas Aron!" bujuk dara.
" nggak usah berbelit-belit lah dar, kamu tinggal ngetes goda dia aja. tinggal liat si pak Aron ngerasa terangsang nggak!" ujar Adina membuat dara menyentil keningnya gemas.
" nggak salah kamu nyuruh aku goda!"
" yang ada mas Aron bakal ngeri sama aku, belum lagi mama bakalan bunuh aku" ketus dara membuat Adina tertawa.
"serius Din. bantu ya please" bujukan maut dara dengan Pupy eyes nya.
" aku bisa bantu kamu, tapi rencana yang lain ke dar, masa nyuruh tinggal bareng pak Aron sih. emang kamu nggak cemburu? nggak takut nanty aku kepincut sama tu pria hot?" ujar Adina meragu dengan rencana dara, walau rencana itu cukup bagus buat mencari tahu kebenaran kelainan si pak Aron.
" ya cemburu la, tapi selagi perempuan itu kamu aku nggak apa ko, lagian kamu kan cinta mati sama si Reno.!" Adina mengangguk-angguk mendengar ucapan dara. betul juga sih.
" yakin ni aku grepe grepe tu pria ? yakin aku rayu-rayu tu Mr gay? " tanya Adina menaik turun alisnya menggoda dara. Namun dalam hati merinding jika ia baner rayu-rayu si Mr gay.
Amit amit dah
" iya boleh, tapi itu hanya untuk liat reaksi tubuh mas Aron" ketus dara.
kepala Adina pening dengan kemauan dara yang sungguh tak masuk akal.
" berikan aku waktu!" ujar Adina saat tidak bisa memberikan pasti kepada dara.
" baiklah" jawab dara pasra, ia tidak ingin egois dengan memaksa dara.
🍁🍁🍁
Menatap aktifitas luar dari balik kaca, pikiran Adina masih kacau. Seminggu setelah pembicaraan nya dengan dara waktu itu, tentu langsung ditolaknya.
walupun Adina adalah gadis yang agresif, tapi serumah dengan pria sejenis ARON LOGAN BLACK? Memikirkannya saja membuat ia meremang.
Alasan utamanya juga karena pria tersebut TUNANGAN dara!
Namun penolakan tersebut tak berlangsung lama, setelah dengan mata kepalanya sendiri ia memergoki pria itu berduaan dengan seorang wanita cantik dan uhm seksi di sebuah salon langganan Adina.
Pikiran negatif langsung bermunculan. Namun ia tidak menceritakan hal tersebut kepada dara, takutnya dara akan bertambah sedih. Adina juga tidak ingin menuduh sembarangan tanpa ada bukti, jadi salah satu cara yaitu menyetujui usulan dara.
Pernah ia membujuk dara agar gadis itu saja yang menjalani rencana ini. Tapi lagi-lagi ia mengalah karena mama dara yang overprotektif itu tidak pernah mengijinkan anaknya keluar rumah sembarang tanpa adanya pengawalan.
Setelah berulang kali meyakinkan dara untuk pertimbangkan kembali rencana mereka, akhirnya ia membuat temu janji dengan Aron.
Dan sekarang disinilah Adina, green cafe.
" Saya tidak punya banyak waktu untuk datang hanya dengan melihat mu melamun!"
Adina tersentak kaget mendengar suara datar tersebut. Bulu-bulunya meremang melihat tatapan tajam itu, berdehem pelan Adina berusaha mengusir kegugupannya. Ia meringis malu karena ketahuan melamun, entah sudah berapa lama pria itu datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 days with Mr (gay?)
Romance" saya nantangin bapak! tinggal serumah, sekamar dan seranjang selama 30 hari" " dasar GILA" " katanya gay, ya harus terima dong. berarti bapak pembohong dan pengecut" " OKEY FINE" ~~~~ Aron, pria tampan 31 tahun terpaksa merelakan hari bebasnya sel...