33 : Awal dari Pembalasan

554 67 1
                                    

Kabar baik tentang hubungan Namjoon dan Yewon menyebar seperti virus, satu kantor bahkan satu gedung telah tau hubungan kedua orang itu. Yewon kini menjadi primadona, primadona yang akan selalu jadi bahan omongan setiap karyawan.

Banyak dari mereka yang merasa iri dengan gadis manis itu, iri dengan kehidupan Yewon yang seperti putri.

"Yewon pasti sangat beruntung memiliki pak Namjoon"

"tapi menurut ku justru pak Namjoon yang beruntung memiliki Yewon"

"Benar, Yewon itukan sangat baik, dia juga sangat cantik, dan yang terpenting dia itu sangat sabar"

"benar, Yewon itu sangat sempurna"

"dia itu bukan manusia, tapi malaikat"

"gadis-gadis ini mulai berkhayal, aku bingung dengan kalian biasanya para pria yang akan memuja Yewon, tapi ini justru wanita"

"diamlah kau Minsae, kau tidak tau apa-apa"

"aneh"

Namjoon yang berada tidak jauh dari mereka tersenyum senang mendengarnya. Jantungnya berdegub kencang membuat sensasi yang aneh tapi sialnya Namjoon menyukainya. Dia menoleh sembentar dan menatap Yewon yang kini juga menatapnya. Sial, jantungnya semakin menggila. Namjoon mengalihkan pandangannya dan menghampiri keempat pegawainya. 

"Ekhem! apa pekerjaan kalian sudah beres? 

Keempat karyawan itu kompak menoleh, ekpresi wajah mereka menunjukkan keterkejutan yang luar biasa. 

"Pa.. pak"

"bubar!" 

Tanpa menjawab apapun keempat orang itu kompak membubarkan diri, rasanya mereka enggan untuk berkahir disini. 

Sekretaris Namjoon atau bisa adisebut kekasih Namjoon hanya menggeleng melihat kelalukan pacarnya, bagaimana tidak hanya dengan kata bubar semua orang menurutinya. 

"Buat peraturan baru, siapa yang bergosip dikurangi 5 point" 

"baik pak" ucap Yewon,

Namjoon kini berjalan menuju ruangannya, tepat dibelakangnya ada Yewon yang mengekor. Semua menatap kedatangannya, berdiri lalu membungkuk hormat. Rasanya Yewon ingin memukul kepala Namjoon yang membuatnya diperlakukan seperti itu oleh seluruh orang yang bekerja diperusahaan KIM. 

"Yewon" wanita yang dipanggil spontan menoleh dan terkejut karena Namjoon tiba-tiba berhenti, membuatnya harus merelakan hidungnya menabrak punggung lebar Namjoon. 

"Kau baik-baik saja?" Yewon menjauhkan wajahnya saat Namjoon hendak menyentuhnya, "apa ini sebuah penolakan?" tanya Namjoon dingin, Yewon mencoba menjelaskan tapi bukan kah ini terlalu berlebihan. Ini kantor dan semua orang kini sedang menatap mereka. 

"Ini bukan rumah!" ucap Yewon sedikit berbisik.

Namjoon mulai mengerti, dia kembali menegakkan tubuhnya dan benar saja semua orang kini sedang menatap mereka. 

"Ekhem! Yewon tolong sampaikan pada semua orang hari ini lembur ditiadakan!" 

"Pak, kau bisa katakan sendiri, lagi pula mereka mendengarnya" sahut Yewon,

"Kau tidak mau menurut?"

"Baiklah pak" jawab Yewon pasrah

"katakan juga, malam ini aku akan mengajak semua karyawan makan malam sebagai perayaan hubungan ku dengan kekasih ku" 

"ME.MA.LU.KAN!"

"tanya pada mereka, apa yang meraka ingin makan?" 

Yewon hanya memutar mata malas, kini ia berhadapan dengan beberapa orang yang kini juga menatapnya. Yewon hendak membuka mulut, tapi seseorang telah memotongnya. 

Boss! [Kim Namjoon]  [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang