CHAPTER 24

801 66 13
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Sha..."

"Tasha.."

"Queen.."

"Queen..."

Mereka semua berlari menuju ke arah dalam ruangan yang gelap itu, bau menyengat dan tidak enak itu memasuki indra penciuman mereka. Di sana, di sebuah kursi kayu, terdapat seorang gadis dengan keadaan lemah. Mata yang tertutup dengan kain, kedua tangan yang terikat ke arah belakang. Dan terlebih lagi gadis tersebut tidak sadarkan diri. Ya gadis itu dalam keadaan pingsan.

"Sha..." Lirih Nathan. Cowok tersebut membuka kain penutup mata gadis itu dengan perlahan.

Sedangkan Kevin membantu Nathan untuk membuka ikatan pada kedua tangan gadis itu. Perlahan mereka melihat, mulai dari wajah itu adalah Natasha. Queen mereka.

Nathan langsung membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Mengusap perlahan pipi gadis itu, berniat untuk membangunkan. Namun sayang, tidak ada pergerakan sama sekali.

"Sha.. bangun.. hei gue di sini"

"Bangun Sha.."

Cowok itu masih setia tetap berusaha untuk membangunkan gadis yang sudah berada di dekapannya ini. Tetapi usahanya hanya sia-sia, Natasha, gadisnya tidak bangun juga.

"Nat, liat ini" Kata Kevin sambil menunjuk tangan, kaki, wajah, dan pipi gadis itu.

"ANJING. SIAPA BERANI BUAT MILIK GUE KAYAK GINI-"

"GUE PASTIIN HIDUPNYA GAK AKAN TENANG"

Cowok yang sedang di penuhi oleh amarah itu mengobrak-abrik semua barang yang ada di sana. Anggota yang lain pun sama, mereka sangat marah melihat keadaan Queen mereka.

"KURANG AJAR TU ORANG"

"GUE GAK BAKAL KASIH AMPUN"

"BERANI BUAT QUEEN KITA KAYAK GINI"

"SIAP-SIAP LO MATI"

"INI SEMUA SALAH KITA"

"IYA. KELALAIAN KAMI PAK KETUA. KAMI SALAH"

"KEGAGALAN PERTAMA KITA"

"KITA GAGAL JAGAIN QUEEN"

Begitulah umpatan dan kata-kata penyesalan dari setiap anggota Vagos. Seseorang yang mereka lindungi namun mereka gagal. Mereka lalai, bisa kecolongan seperti ini. Semua anggota merasa bersalah, harusnya mereka menjaga Natasha. Terlebih lagi Nathan ketua mereka sedang ada urusan. Seharusnya Natasha menjadi tanggung jawab mereka, tapi mereka malah lalai dan kecolongan seperti ini.

"STOPP!! LO SEMUA TERIAK KAYAK GINI GAK BAKAL SELESAI MASALAH. LEBIH BAIK KITA CEPAT BAWA TASHA PERGI DARI SINI" Teriak Kevin. Ia merasa muak melihat para anggota dan juga termasuk Nathan marah-marah tidak jelas.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang